Chapter 7. Bad Day

540 113 8
                                    

⌜𝙎𝙪𝙛𝙛𝙤𝙘𝙖𝙩𝙚𝙙 (adj.) 𝑓𝑒𝑒𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑟𝑎𝑝𝑝𝑒𝑑 𝑎𝑛𝑑 𝑜𝑝𝑝𝑟𝑒𝑠𝑠𝑒𝑑⌟

─────────────────────


Waktu tidak pernah berhenti, Bakugou sadar semakin lama semua orang seolah lupa dengan insiden bocornya informasi pesta Mina atau soal ditransfernya Uraraka ke Shiketsu. Kejadiannya hampir dua bulan yang lalu dan ia merasa Midoriya bahkan sudah tidak keberatan dengan keadaan yang sekarang. Bakugou melihat Mina dan Kendo menyebar undangan pesta seperti biasa, mereka berdua sudah kembali mengadakan Pesta Asyik-Asyikan (kalau sebutan Shinsou) itu sesuai perkataan mereka--sebulan atau dua bulan setelah insiden pelaporan. Kemudian agenda baginya akan tetap seperti semula; menunggu Todoroki dan Sero menyelundupkan camilan, minuman, dan rokok (untuk dijual pada Monoma dan kawan-kawannya) dari pesta itu di kamar Shinsou bersama Midoriya dan Shinsou.

"Guys, guys, hari Minggu di kamar gue aja ya?" Midoriya merangkul bahu Todoroki dan Shinsou dari belakang.

"Enggak. Kamar lo bau." Bakugou yang berjalan di depan mereka berkomentar asal.

Midoriya melangkah ke depan, menghampiri Bakugou dan merangkulnya dari samping, "Kacchan, kamar gue enggak bau! Gue sediain Katsudon, oke? Oke?"

"Tch, ngapain harus di kamar lo, sih? Jauh anjir dari kamar gue!"

Midoriya balik mendecih, "Atau di kamar Todorok--"

"Nope." Bakugou langsung menolak, "Lo enggak bakal kuat denger suara aneh-aneh si Aoyama dari kamar sebelah Todoroki."

"S-suara aneh-aneh apaan?" Midoriya menoleh pada Todoroki yang ternyata menghela napas panjang.

"Tiap minggu Aoyama enggak balik ke rumahnya," Todoroki menyimpan tangan di belakang kepala, "dia telepon orang tuanya dari jam delapan pagi sampe tengah malem, pake bahasa Prancis, loudspeaker. Mana di lorong itu cuma ada kamar gue sama dia, gue akhirnya sering tidur di kamar Iida kalau Sabtu-Minggu enggak balik ke rumah."

Shinsou mengernyit, "Ah, pantes ujian Bahasa Prancis lo bagus terus."

"Enggak gitu juga, gue belajar!" Todoroki menepuk belakang kepala Shinsou yang segera mengaduh pelan.

Midoriya menyejajarkan langkahnya dengan Todoroki, "Ya udah, berarti di kamar gue ya, ya, ya? Nanti biar gue kasih tahu Sero!"

"Serah lo deh." Bakugou melambaikan tangan kirinya ketika Midoriya dan Todoroki berbelok ke lorong sebelah kiri.

"Oh," Shinsou mendadak berhenti melangkah, "shit, buku Kimia gue ketinggalan di bawah meja! Bak, Bak, gue balik ke kelas dulu ya!"

Bakugou ikut berhenti berjalan, "Hah? Mau lo ambil sekarang?"

"Harus, Bakugou, harus sekarang. Komik gue nyelip di dalemnya, kalau sampe ada yang nemuin bisa gawat! Lo duluan aja, oke?" pemuda itu segera berbalik arah dan berlari meninggalkan Bakugou.

❅❅❅

"Ngapain lo di sini?"

Bakugou memperhatikan seseorang yang tengah berdiri di depan pintu kamarnya. Orang itu terus menatap daun pintu meskipun Bakugou sengaja bertanya dengan suara yang cukup keras. Bakugou merasa darahnya mulai mendidih.

"Kirishima, ngapain lo di sini?" Bakugou kembali bertanya dengan suara yang lebih tinggi, kali ini Kirishima menoleh kepadanya.

"Oh--" Kirishima mendadak gagap, "g-gue mau ngembaliin ini. Sorry, gue enggak tahu kalau novel lo masih di kamar gue sampe sekara--"

[Todoroki Shouto | Bakugou Katsuki] Suffocating Book I: SuffocatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang