Chapter 3. Teenager

746 135 14
                                    

⌜𝙎𝙪𝙛𝙛𝙤𝙘𝙖𝙩𝙚𝙙 (adj.) 𝑓𝑒𝑒𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑟𝑎𝑝𝑝𝑒𝑑 𝑎𝑛𝑑 𝑜𝑝𝑝𝑟𝑒𝑠𝑠𝑒𝑑⌟
─────────────────────

Bakugou benar-benar heran, di dunia ini ada orang seperti Kaminari fucking Denki. Bakugou berkali-kali bilang pada si pemilik rambut pirang terang itu untuk berhenti meminta belajar dengannya secara mendadak--khususnya ketika ia mesti mengerjakan tugasnya sendiri.

"Sorry, Kacchan! Gue cuma mau ngobrol sebenernya."

Bakugou akhirnya harus mengalah, ia membuka lebar pintu kamarnya. Membiarkan Kaminari masuk dan duduk di dekat meja belajar. Bakugou sendiri berjalan ke arah kabinet ranjangnya, mengeluarkan dua botol sirup mangga instan.

"Minum." Bakugou menyodorkan botol itu, "Kenapa enggak ngobrol sama Kirishima aja, sih? Gue lagi nugas, lo tahu?"

Kaminari menggaruk kepalanya, "Kirishima tidur."

"Jadi, mau ngobrol apa? Lo punya waktu lima menit." Bakugou meneguk jusnya.

"Eek--masa lima menit!"

"Ya suka-suka gue dong, bangsat! Cepet, udah tiga puluh detik." Bakugou menyedekapkan tangan.

Kaminari kelihatan bingung, ia terus memperhatikan buku jarinya di bawa meja. Bakugou menghela napas panjang, membuat Kaminari tersentak kaget--yang seharusnya tidak begitu.

"Lima menit lo abi--"

"Nooo, Kacchan, gue ngomong ini gue ngomong." Kaminari mencengkeram pinggiran meja Bakugou, "Err, tapi duh, agak sensitif dan pribadi."

Bakugou menelengkan kepalanya, "Apa yang pribadi banget sampe lo segitu khawatirnya sih?"

"K-kacchan," Kaminari menelan ludahnya, "apa lo gay?"

Bakugou diam sejenak, "Kenapa lo pengen tahu?"

"G-gue, ah, gue penasaran aja. Lo deket banget sama Kirishi--"

"Gue udah enggak dekat sama dia."

Kaminari sedikit terkesiap, "Ah, i-iya pernah dekat sama Kirishima, terus kalau lihat kemarin, lo deket banget kayaknya sama Todoroki."

"Apa lo nyimpulin gue gay karena gue deket banget sama Todoroki?" Bakugou memutar bola matanya sambil tertawa, " Todoroki sama Deku itu temen gue dari kecil, lo ngarepin hubungan yang kayak gimana dari gue sama Todoroki--dan Deku--kalau bahkan kita bertiga waktu SD sering banget mandi bareng? Temenan biasa kayak gue sama lo?"

Bakugou mengambil lagi botol jusnya, "Kita bertiga--atau karena lo ngomonginnya Todoroki, gue sama Todoroki enggak ada intensi lovey-dovey."

"O-ow, jadi lo straight?" pertanyaan Kaminari dibalas anggukan Bakugou.

Kaminari Denki adalah tipikal orang yang menurut Bakugou perlu dihadapi dengan hati-hati. Entah mengapa Bakugou merasa sebagian diri Kaminari bukanlah orang yang bisa dianggap remeh. Jika Midoriya Bakugou anggap mengerikan karena kebiasaan stalking-nya, maka hal yang sama berlaku untuk Kaminari. Ia ingat setahun yang lalu Kaminari pernah tiba-tiba berdiri di depan pintu kamarnya dan menjinjing sekantung obat diare ketika Bakugou sakit perut.

Mengejutkannya, Bakugou tidak menceritakan apa-apa kepada siapapun tentang sakit perutnya.

Bakugou merasa tidak aman waktu itu, ia segera menggeledah semua sudut kamarnya. Tidak ada CCTV atau alat perekam rakitan lainnya. Tidak ada sesuatu yang mencurigakan semacam penyadap suara. Lalu mengapa Kaminari bisa tahu? Apa Bakugou tidak sengaja memperlihatkan sakit perutnya dengan gerak tubuh? Untuk pertama kalinya waktu itu, Bakugou menyesal memilih fasilitas kamar untuk satu orang.

[Todoroki Shouto | Bakugou Katsuki] Suffocating Book I: SuffocatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang