26. Curious

802 75 3
                                    

Bukankah sendiri itu lebih baik daripada harus menyakiti ketika bersama. Maka biarkan seperti ini saja

"Kenapa lu mau ngelakuin itu? Apa yang lo harepin?"

Riani terdiam saat mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Indah, jujur. Dia juga tak tahu apa yang dia harpakan sekarang, maaf dari teman-temannya? Riani sudah pasrah akan dapat atau tidak.

"Karena gue mau kabulin wish temen-temen gue" jawab Riani dengan tersenyum yakin. "dulu...gue sama yang lain kompak nerbangin lampion yang udah ditulis wish kita masing-masing, dan gue yakin Angga dan yang lainnya berharap Alevan bisa liat lagi" jelas Riani yang membuat hati Indah tersentuh.

Indah mengerti apa yang Riani rasakan, memang sangat sakit rasanya disaat lagi butuh-butuhnya sahabat. Malahan sahabat yang selalu ada pergi meninggalkannya sendirian.

"Tapi lo janji, ya kak. Kalo lo gak bakal kasih tahu kak Raidin soal ini" ujar Riani sambil menggenggam tangan Indah. "gue gak mau sampe kak Raidin tau dan dia malah kasih tau Alevan" lanjutnya dengan nada memohon.

Indah bisa melihat dengan jelas jika Riani ini tulus dengan ucapan dan perbuatannya, jadi yang perlu dia lakukan sekarang adalah hanya diam sambil menunggu apa yang akan adik sepupunya ini lakukan.

"Yaudah. Gue bakal rahasiain ini semua dari Raidin" ucap Indah yang membuat Riani tersenyum simpul. "tapi...gue gak bakal tanggung jawab kalo Raidin tau sendiri" lanjut Indah yang membuat Riani tertawa.

Hanya anggukan kepala yang dapat Riani berikan kemudian Indah membawa Riani kedalam dekapan hangatnya, sungguh hati Riani tulus kali ini untuk membantu Alevan meski mungkin nanti Alesha akan merasa sedih dan bersalah.

"Ri, gimana kalo gue kenalin lo ke rekan kerjanya Raidin?" tanya Indah yang mendapat tatapan aneh dari Riani.

"Maksud lo? Kak hidup gue ini tuh–"

"Lo gak boleh pesimis, Ri! Gue yakin lo pasti bakal sembuh!" potong Indah dengan nada kesal.

***

Jingga dan Abian sedang ada dirumah Laura dan Aldiro, rasa kekepoan Jingga akan maksud Riani membantu Alevan itu masih bersarang diotaknya.

"Gue gak yakin deh. Tuh curut minta balesan sesederhana itu" ujar Jingga yang masih asik mondar-mandir.

"Atau emang bener, ada udang dibalik batu" sahut Abian yang bisa sedikit disetujui oleh ketiganya. "mungkin aja, kan maksud Riani itu kalian bertiga" lanjut Abian yang membuat Jingga menatapnya.

"Maksudnya? Aku, Laura sama Alesha?" tanya Jingga yang dibalas anggukan Abian.

"Bisa aja, kan dia manfaatin keadaan buat bikin image dia gak buruk lagi" ujar Abian yang sangat masuk akal.

Aldiro hanya diam membiarkan istri dan dua sahabatnya bersepkulasi sesuka hati, memang beberapa tebakan atau dugaan mereka ada yang masuk akal.

"Lampion! Kok gue baru inget, ya?"

Jingga langsung menatap sang suami dengan tatapan aneh juga kening berkerut, lampion? Maksudnya? Sungguh kenapa disaat seperti ini Abian malah berpikir soal lampion?.

My Perfect Husband 2 (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang