09. Kesehatan Alevan Turun

1.2K 75 34
                                    

'Kamu boleh kecewa, kamu boleh sedih. Tapi jangan kamu mengabaikan semua yang menyayangimu'

Alesha memutuskan untuk pulang karena tidak mau semakin termakan emosi, orang hamil biasanya sensitif dan itu yang dirasakan oleh Alesha padahal waktu hamil si kembar dia biasa-biasa saja dan tidak ada yang aneh.

Hanya dia waktu hamil si kembar dia jadi lebih manja ke Alevan, yasudahlah tidak penting soal itu yang penting sekarang kenapa perasaanya jadi tidak enak? Otaknya selalu membayangkan tentang Alevan yang sedang tersenyum manis padanya.

"Gak! Gue gak boleh negatif thingking dulu! Bisa aja, kan ini cuma perasaan gue doang atau gue cuma kangen aja sama Ale" monolong Alesha.

Alesha kemudian menaikan kecepatan laju mobilnya lagi, untung jalanan sedang sepi jadi sedikit kemungkinan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

#skip

Saat Alesha sampai dia dikejutkan dengan tetesan darah yang jatuh dilantai dekat pintu kearah taman belakangnya, diikutinya tetes darah itu sampai dia berhenti didepan pintu kamarnya sendiri.

"Alevan!" ujar Alesha kaget saat dia ingat sudah lima hari suaminya itu tidak makan. "biii...bibiii!!!" panggil Alesha kepada pembantunya entah terserah mau yang datang siapa saja.

"Iya mbak? Ada apa?" tanya mbak Mila, bi Rahma dan bi Cici. Tiga dari sekian banyak asisten rumah tangga Alesha.

"Tolong kalian pel lantai yang ada darahnya, jangan sampe anak-anak tahu" suruh Alesha yang dibalas anggukan sekali tiga pembantunya.

Sementara Alesha dia langsung pergi kehalaman belakang untuk menemui Alevan, dia tahu suaminya itu ada disana dan jantung Alesha sudah tidak bisa dipungkiri sedang berdisko ria.

"Ale!" panggil Alesha saat melihat seorang pria duduk disalah satu sofa yang membelakanginya. "sayang?" tanya Alesha mengernyitkan keningnya.

Perlahan Alesha melangkahkan kakinya mendekat kearah Alevan, jantungnya masih berdisko ria dia ingat betul apa yang pernah dikatakan Alena padanya saat awal-awal dia menikah dengan Alevan.

Alesha sayang...mamah cuma mau kasih kamu pesen tolong jangan biarin Alevan telat makan, dia kalo gak makan sehari aja langsung mimisan.

***

Alesha langsung membulatkan kedua netranya, Alevan harus makan sekarang! Dia tidak mau kesehatan suaminya menurun karena kepikiran semua omong kosong Nadien.

"Aleee...astaga sayang kamu kok bisa mimisan gini sih?" tanya Alesha sambil mengambil tisu yang ada ditas selempangnya kemudian dia mengelap hidung Alevan yang terus mengeluarkan cairan berwarna merah pekat.

"Kamu udah pulang Cha? Gimana kata kak Arumi?" tanya Alevan tanpa menanggapi pertanyaan Alesha yang sudah pasti Alesha sendiri tahu jawabannya.

"Kata kak Arumi dia sehat...dia juga baik selama ini dia belum pernah minta yang macem-macem" jawab Alesha tersenyum tipis yang membuat Alevan ikut tersenyum.

"Bagus deh...semoga aja dia gak minta aku buat makan keju hehe" balas Alevan yang mendapat cubitan dipipi dari Alesha.

"Kedalem yuk Le?" ajak Alesha yang dibalas anggukan Alevan.

My Perfect Husband 2 (SELESAI)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt