45. Berakhir (New Version)

1.6K 106 61
                                    

Temukanlah kebahagiaan di balik kesedihanmu. Carilah hingga kau benar-benar mendapatkannya.

"Kak Raidin... di mana lu?"

"KAK RAIDIN SIALAN BALIKIN CREDIT CARD GUE ANJIR!!!"

"Papa.... Kak Raidin ngeselin tuh masa dia pake black card Alevan? Kan dia juga punya,"

"Maksud lu apaan sih, Kak? Kaga paham gue anjir,"

"Lu gimana sih, Kak? Adek lo udah anak dua, lu masih aja betah ngejomblo,"

Keristal bening terus keluar dari dua netra cokelat pria itu, dia tidak berani untuk masuk ke dalam kamar inap Alevan.

Dia terus menyalahkan dirinya atas kepergian sang adik, dia akan menerima semua yang akan terjadi pada dirinya nanti.

"Bego lo, Din! Bisa-bisanya lo bunuh adik lo sendiri!" Raidin mengutuk dirinya sendiri.

"Alevan maafin gua... gua nggak maksud, hiks!"


***

Ceklek...

Arsha dan timnya datang ke dalam kamar Alevan, setelah membiarkan Alesha selama hampir satu jam akhirnya mereka datang untuk ke dua kali.

"Lepas semua alat medisnya," titah Arsha yang dibalas anggukan lainnya.

Alesha hanya diam, dia pasrah melihat tim dokter mencabut semua alat medis yang ada pada tubuh Alevan.

"Kamu beneran pergi sayang? Kamu gak mau denger Alen panggil kamu Papa? Gimana caranya aku kasih tahu si kembar? Gimana sayang?"

Alesha kembali menangis dia kembali memeluk tubuh kaku itu, kini jiwanya sudah tidak ada, tatapan tajam itu sudah tidak dapat dia lihat, senyuman itu tidak akan Alesha terima, dan apa dia sanggup untuk menghadapi hari selanjutnya.

"Dokumen ini tentang kondisi kesehatan Alevan, mungkin ada yang lo belum tahu, Sha." ucap Arsha memberikan sebuah dokumen warna hijau pada Alesha.

"Boleh gak kasih waktu gue buat berdua sama Alevan? Setengah jam terakhir aja, Kak,"

Arsha hanya mengangguk, dia juga sudah menelepon Diana untuk membawa ketiga anak Alesha ke rumah sakit.

"Aku beruntung punya istri kaya kamu sayang,"

"Aku, Le, yang beruntung punya kamu. Kamu adalah suami aku yang pertama dan terakhir,"

"Tuhan boleh ambil kamu sayang, tapi Tuhan gak akan pernah bisa ambil cinta aku, sampai kapanpun hati ini, jiwa ini, raga ini, tubuh ini semuanya adalah milik kamu Alevan Ardian Wardhana,"

Hanya diam, biasanya setelah Alesha berkata demikian Alevan akan langsung mencubit kedua pipinya gemas atau langsung menciumnya.

Bolehkah Alesha berharap? Bolehkah Alesha meminta? Bolehkah Alesha memohon? Apa bisa Alesha menukar hidupnya dengan Alevan? Karena dia tidak ingin kehilangan Alevan sekarang.

My Perfect Husband 2 (SELESAI)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora