24. Bicth!

956 73 9
                                    

Aku seperti bayangan gelap yang akan menghancurkan hidup kalian

Semua orang sedang berkumpul dirumah Alevan dan Alesha, anak-anak mereka satu sekolah jadi sekalian tadi Bisma mengantar mereka.

"Ngga, gue gak salah nih? Lo udah lamar Alin?" tanya Aldiro dengan wajah yang berbinar.

"Anjay akhirnya lo dapet hidayah juga, Ngga, Ngga, jadi? Kira-kira kapan nih gue bisa makan geratis?"

Angga yang barusan memasukkan keripik kentang kedalam mulutnya menatap Abian dengan tatapan susah diartikan, kalau sedang tidak ada Alin dan Jingga sudah pasti dia akan menghajar Abian ini.

"Eh Abianto! Lu gak ada pertanyaan lain gitu? Makan mulu yang dipikirin!" sentak Angga sebal dengan Abian.

"Yaudah gue gak jadi nanya itu" balas Abian kemudian mengajukan pertanyaan lain. "kira-kira makanannya nanti apaan? Tapi apapun makanannya musti ada nasi putih, ya Ngga" ujar Abian yang membuat Aldiro tertawa ngakak.

"Woy! Pertanyaan lo sama aja anjir jatohnya! Hahahah" ujar Aldiro diselingi tawanya.

"Hmmm, teros teros! Ketawa aja teross ampe mampus!" sarkas Angga dengan wajah yang menurut Aldiro sangatlah lucu. "astagfirullah Laura! Laki lo kerasukan setan gila anjir!" cetus Angga yang sudah sangat muak dengan Aldiro.

Laura hanya bisa menghela napas pelan kemudian berkata, "Biasa...nasib dapet suami hasil giveaway, ya gini"

Aldiro seketika menghentikan tawanya kemudian menatap Laura dengan tatapan susa diartikan, namun Angga, Abian dan Alevan sudah wanti-wanti menahan tawanya untuk pecah.

"Sungguh kau tega padaku sayang" rengek Aldiro dengan nada paling dramatis menurutnya.

"Bodo" balas Laura cuek pada suaminya kemudian dia mengambil segelas jus jeruk yang ada dimeja sana.

Sudah ditahan habis-habisan namun akhirnya tawa Angga, Abian dan Alevan pun pecah. Sungguh sangat lucu melihat raut wajah Aldiro yang sangat memelas.

Alesha yang melihat Alevan ikut tertawa melukis senyum tipis, dirinya sudah sangat jarang melihat Alevan tertawa seperti ini. Makanya dia senang jika sedang kumpul-kumpul seperti ini.

***

"Lo yakin mau kerumah Alevan?"

"Iya, gue yakin seratus persen!"

Nadien agak ragu ingin mengantar gadis itu kerumah Alevan, walau Alevan buta tapikan Alesha sudah berubah jadi gadis yang sangat garang dan hampir seperti psycho.

"Lo kalo gak mau anter gue gak papa, gue bisa naik taksi"

Nadien berpikir sejenak antara membiarkan gadis ini pergi sendiri atau mengantarnya, dia tahu kalau gadis itu mengetahui rumah Alevan namun dia sudah peringatkan bahwa rumah Alevan dijaga dengan penjagaan yang sangat ketat.

"Gue anter lo, tapi kalo lo kenapa napa gue gak tanggung jawab" ujar Nadien mendapat anggukan setuju gadis itu.

Hening melanda keduanya dan hanya terdengar suara musik dari radio juga suara kendaran dari luar mobil Nadien, mereka sibuk dengan pikiran yang ada diotak mereka masing-masing.

"Lo kenapa keukeuh banget hancurin hidup Alesha?" tanya Nadien memecahkan keheningan.

"Karena gue suka sama Alevan"

My Perfect Husband 2 (SELESAI)Where stories live. Discover now