Bimbang

97 11 0
                                    

Bertahan dengan perasaan yang tak menentu atau berpisah dengan perasaan yang tak siap jika datang penyesalan?

Aku tak tau mana yang harus aku lakukan.
Aku takut salah mengambil keputusan.
Haruskah aku bertahan?
atau Bolehkah aku melepaskan?

Ini bukan pertama kalinya, namun aku tetap saja tak mudah untuk memutuskan.

Sudah banyak orang lain yang ku tolak kehadirannya, kamu mengatakan bahwa hal itu seperti memang sebuah keharusan.
Aku mencoba memahami untuk menjaga perasaanmu, namun mengapa kamu tak pernah bisa mencoba untuk mendengarkan kata hatiku?

Jika kamu tak ingin ada orang lain yang menuangkan perhatiannya padaku, bukankah seharusnya kamu juga berhenti memperdulikan yang lain?

Kamu tak suka ketika orang lain terlihat lebih dekat denganku, namun kamu marah ketika aku juga mencoba menegurmu di saat seperti itu.

Katamu aku ini egois, bukankah kita sama egoisnya?

Bukankah aku sudah cukup mengalah selama ini?

Coba tanyakan saja pada wanita lain,
Bisakah dia tetap menyapa hangat teman wanita dari lelakinya yang lebih terlihat akrab?

Bisakah dia tetap mendukung lelakinya berkali-kali untuk menolong teman wanitanya di segala situasi meski harus merelakan waktu mereka berdua?

Bisakah dia tetap terlihat biasa saja ketika melihat lelakinya sering menghabiskan waktu dengan wanita lain yang disebut sebagai teman?

Bisakah dia tetep menyambut lelakinya dengan senyuman ketika kembali agar tak perlu merasa tak enak?

Aku yakin akan lebih banyak yang menjawab tak bisa. Bahkan, aku pun kini lelah.

Tak pernah berakhir dengan baik ketika aku mencoba mengungkapkan apa yang aku rasakan.

Kamu selalu bisa mencoba memahami ketika teman wanitamu yang mengeluh tentang kekasihnya, lalu mengapa denganku tak bisa?

Bukankah seharusnya kamu mencoba untuk mendengarkanku dahulu? Apakah harus dari keluhan teman wanitamu yang posisinya sepertiku dahulu agar kamu bisa mengerti bagaimana perasaanku?

Lalu, bagaimana bila kamu menyadarinya ketika aku sudah tak peduli?

Bagaimana jika aku akhirnya sudah merasa tak spesial lagi saat denganmu?

Aku terbiasa memaklumi semua sikapmu, hingga kini akhirnya semua terasa biasa saja.

Jika kamu bertanya mengapa aku seperti kebal saat menerima perlakuan romantis, maka lihatlah dulu bagaimana segala perlakuanmu terhadapku selama ini dan juga saat kepada temanmu itu.

Kamu juga mengambil peran untuk membuatku terbiasa dengan hal-hal yang seharusnya bisa membuatku tersenyum merasa spesial.

Kamu membuatku seolah mati rasa.

1/2

-el.

°°°

05 Desember 2020

Almost.Where stories live. Discover now