Berawal dari ini,

68 4 0
                                    

Ini pukul 10.00 p.m., aku tiba-tiba saja ingin menuliskan apa yang sejak tadi memenuhi pikiranku.

Setelah sekian lama terjebak dalam perasaan buruk, aku mulai menyadari beberapa hal yang sebelumnya bahkan tak pernah terlintas di bayanganku. Hal-hal yang menyakitkan.

Aku merasa seperti kehilangan orang yang sebelumnya berada di sisiku. Aku tak tau pasti apa alasannya.

Aku merasa hubungan kita kini semakin berjarak. Aku tau hubungan ini bisa diperbaiki, jika kita sama-sama berusaha. Tapi, ini tetap terasa berbeda.

Kenyamanan yang aku rasakan perlahan terkikis. Aku masih bisa menyambutmu dengan baik, tapi aku akan mulai terdiam ketika pembicaraan kita mulai mengarah ke suatu hal yang privasi. Biasanya obrolan kita memang seperti itu, tapi kali ini aku merasa sudah tak ingin melakukannya.

Aku tak bisa lagi menceritakan apa saja yang sudah aku lakukan. Aku juga tak bisa memberitahumu tentang rencanaku untuk ke depannya. Aku sudah mencoba untuk tetap terbuka seperti sebelumnya, tetapi perbedaan itu malah semakin terasa.

Aku bisa memahami jika mungkin saja kamu memang tak terbiasa. Saat itu, aku sedang merasa terjatuh hingga berbagai macam perasaan buruk datang menyelimutiku.  Mengahadapi aku yang sedang seperti itu mungkin memang tak mudah.

Aku hanya ingin didengar. Cukup yakinkan saja bahwa kamu ada untukku. Mungkin caraku berharap seperti itu salah. Karena, rasanya menyakitkan ketika kamu seolah tak bisa menerima sisi dariku yang sedang tak baik-baik saja itu. Aku semakin merasa buruk sejak itu.

Kamu bersikap seakan aku tak seharusnya begitu. Tapi, aku tak bisa mengaturnya. semuanya di luar kendali. terjadi begitu saja.

Selama ini aku selalu berusaha memendam perasaan buruk sendirian. Aku berusaha menyelesaikannya sendirian. Sebisa mungkin, aku tak ingin ada yang mengkhawatirkanku di saat seperti itu. Maaf, kala itu aku tak bisa menutupinya. Aku terlalu lelah untuk berpura-pura tak apa. Aku pikir lebih baik jika aku memberitahumu, tapi, rasanya malah semakin menyakitkan daripada harus menutupinya.

Aku jadi sedikit menyesal memberitahumu sebagian kecil tentang keadaanku. Kamu tak bisa mengerti hal itu. Bagaimana bisa kamu malah menyalahkanku karna tak mampu menceritakan keseluruhannya?

Lalu, apa yang harus aku lakukan ketika kepercayaanku pun mulai pudar?

Mengetahui sebagian saja kamu seperti tak bisa menerimanya, bagaimana mungkin aku memberitahumu semuanya?

Aku tak ingin membencimu. Aku tak ingin perasaanku sebelumnya jadi tergantikan karena hal ini. Namun, aku tak bisa menyangkal bahwa dinding pertahananku denganmu mulai terbentuk. Aku juga tak bisa menyangkal bahwa, kata maaf yang kamu ucapkan itu tak cukup menutupi luka yang aku rasakan.

-el.

2 April 2021

Almost.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang