---------

Mata lentik itu perlahan mulai mengerjab, mengedarkan pandangannya ke seisi kamar yang tak ia kenali. Perlahan Anna duduk bersandar di kepala ranjang sambil memijat pelan kepalanya yang berdenyut efek alkohol.

Suara ketukan pintu mengambil semua fokus gadis itu, Friona muncul di balik pintu. "Baru bangun?"

Friona berjalan ke pojok ruangan membuka gorden dan jendela agar sirkulasi udara berganti. "Bersih-bersih dulu, tante tunggu di meja makan." Ia tersenyum hangat lalu menutup pintu kembali.

Anna masih mematung, ia jelas tau wanita cantik itu mama Sephora. Potongan kejadian semalam membuatnya mencengkram selimut sangat erat.

Merasa gamang, pertemuan terakhir mereka saat kejadian di sekolah waktu itu, memgingat pengakuannya semalam membuatnya semakin kalut tak berani keluar.

Setengah jam berlalu Anna masih tak bergeming, ia tetap berada di posisi sebelumnya. Suara ketukan pintu dan teriakan Sephora tak ia hiraukan.

Sephora yang mulai jengah tak mendapat respon, membuka pintu kamar tanpa permisi dan berkacak pinggang. "Kalau lo nggak turun sekarang, gue pastiin lo gak bisa keluar selamanya dari kamar ini!"

Menutup pintu kamar kencang, berjalan menuruni tangga sambil tertawa, mengingat wajah pias Anna barusan.

Anna buru-buru membersihkan diri dan berganti baju. Berjalan perlahan untuk mengulur waktu. Degup jantungnya sudah menggila, kepalanya semakin pening memikirkan kejadian apa yang akan terjadi.

"Akhirnya turun juga. Sini makan," ujar Friona ramah.

"Tante, maaf saya----"

"Orang bandel yang gak nurut gak usah di maafin, ngrepotin aja. Udah dibilangin jangan minum selain orange juice, lo malah ngebantah, kalau sampai lo teler bangun-bangun di kamar hotel gimana?" sembur Sephora, meluapkan kekesalannya.

"Sweetheart," tegur Friona yang tak ingin anaknya terlalu ikut campur. "Lain kali jangan sampai kelepasan lagi, masih pusing nggak?"

Anna menunduk, merasa bersalah namun sedikit lega karena Friona tak memarahinya. Jika itu bundanya sudah dipastikan ia akan kena marah tujuh hari tujuh malam. "Dikit tante."

Friona tersenyum hangat. "Kamu minum obatnya dulu baru makan. Katanya habis ini ayah kamu bakal jemput."

"A---ayah tante?"

"Mampus lo!" Sephora menyeringai puas melihat Anna yang duduk gelisah dikursinya.

"Tapikan kamu juga main kesana," cicit Anna pelan.

"Waaah ... mulai berani dia. Gue kesana udah ijin ya."

"Emang ayah ngijinin ya, Ra?"

Sephora mengangkat bahunya tak acuh. "Mana gue tau, kan lo yang tinggal sama ayah."

"Ra, udah," lerai Friona. "Kamu 'kan emang salah, jadi nanti apapun yang Adrian katakan kamu dengerin dan jangan diulang lagi."

"Tante gak marah?" tanya Anna pelan.

Bukan Friona yang menjawab tapi Sephora. "Ye, ngapain mak gue ngomelin anak orang."

Friona tertawa kecil, sepertinya Sephora masih kesal karena Anna tak menuruti omongannya semalam, kekhawatirannya tertutup gengsi. "Sephora itu sebenernya khawatir sama kamu."

"Males banget khawatir sama dia," elak Sephora.

Anna mengangguk dan tersenyum menatap keduanya bergantian. "Makasih."

Sephora mendengus dan menatap Anna sinis.

Friona mulai mengambil lauk pauk diikuti keduanya. Bukan Sephora namanya jika saat memakan makanannya di rumah tanpa drama.

"Makan Ra," ujar Friona.

Baru empat suap gadis itu sudah terlihat tak selera lagi. "Kenyang."

"Alasan, di luar sana tuh banyak yang mau makan aja harus kerja dulu. Kamu tinggal makan aja pakek drama." Itu kalimat berisi nasehat yang berulang kali Friona katakan setiap harinya. Tapi tangannya segera mengambil ahli piring dan sendok punya anaknya, mulai menyuapi.

Sering kali Friona menabok paha Sephora saat anak itu tidak segera mengunyah makanannya.

Anna tersenyum di balik wajah juteknya Sephora, ternyata adik tirinya itu punya sisi manja seperti ini.

"Apa lo senyum-senyum?" tanya Sephora tak ramah seperti biasa.

"Gapapa." Anna kembali melanjutkan makannya.

*******

(Repost 2 November 2023)

Next part full Aga-Sepho

Next part full Aga-Sepho

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
FREE STYLEOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz