ju

8.9K 1.2K 341
                                    

"To, pacar lo manis banget ya. Bagi dua sabi lah," ucap Yoonbin tanpa dosa.

"Anjing, ngajak ribut banget lo. Lagian lo gak usah goblok deh. Emangnya lo mau disemein sama Jeongwoo?" Haruto menatap Yoonbin meremehkan.

Padahal bukannya harusnya dia yang malu, orang dia sendiri mau-mau aja disemein Jeongwoo.

Emang kalau udah bucin itu susah.

Yoonbin tampak terdiam sesaat, lalu melirik ke arah Junghwan serta Jaehyuk seolah meminta penjelasan atas kalimat Haruto tadi.

"Eh, anu-ya gitu deh bang. Jeongwoo itu dominan, kalo lo belom tau," Jaehyuk akhirnya angkat bicara.

Junghwan menganggukkan kepalanya, "Iya bang, jadi gue saranin kalo lo punya harga diri tinggi sebagai seorang seme mending gak jadi aja deh ngejar Jeongwoo."

Yoonbin mengangkat satu alisnya.

"Hmm, tapi justru karena gue punya harga diri tinggi sebagai seorang dom..."

Yoonbin mendudukkan dirinya di sebelah kanan Jeongwoo, kemudian tangannya menyentuh dagu Jeongwoo dan menolehkannya secara paksa agar dia menatap ke arah Yoonbin.

Pemuda yang lebih tua dua tahun dari yang lain itu pun tersenyum miring.

"...I'll make sure to turn you back into a submissive, Park Jeongwoo."

Tangan Yoonbin yang lain meraih tangan kanan Jeongwoo, dan diarahkan ke dirinya sendiri, yang kini sedang menundukkan kepalanya.

Tapi apa Haruto akan diam saja membiarkan Jeongwoo disentuh-atau bahkan dicium orang lain?

Oh, tentu saja.


















Benar.

"BUGH-"

Jeongwoo menyentakkan tangan Yoonbin dengan cepat, kemudian meninju perut lelaki itu secara asal.

Alias nggak pakai tenaga dalam, karena dia masih punya hati nurani.

Sedangkan Haruto ternyata sedari tadi justru ngeblank, tidak bisa bereaksi karena otaknya masih memproses seluruh perkataan Yoonbin.

Kayaknya emang udah paling benar kalau Haruto jadi uke. Refleknya aja nggak ada, gimana bisa dia jadi yang nge-protect.

"Lo gak perlu takut sama Haruto bang, kalo mau ngejar gue."

Jeongwoo memandangi Yoonbin yang kini sedang memegangi perutnya-kesakitan.

Yoonbin mendongakkan kepalanya.

"Hah? Jadi maksudnya-"

Jeongwoo mengangkat tangan kirinya, kemudian mengarahkannya ke kepala kakak tingkatnya itu.

"Woo kamu mau ngapain-"

Tidak, ia tidak melayangkan tinju lagi, apalagi mengusak rambut Yoonbin. Dia hanya menyentil dahi pemuda tersebut.

Jeongwoo tersenyum, "Karena yang harusnya lo lawan buat dapetin gue emang bukan dia, tapi gue sendiri."

"You might turn into a submissive yourself, if you keep on playing with the one and only Justin Park," Jeongwoo winked.

Lalu ia berdiri, kemudian menoleh ke kiri dan menunduk untuk mengecup pucuk kepala Haruto.

"Ru, aku pulang duluan. Aku ga ada kelas siang, soalnya dosennya gak bisa."

Ia mengalihkan pandangannya pada dua temannya yang lain.

"Hwan, gue titip Haruto sama lo. Jae lo juga kalo lagi sama Haruto jagain dia ya. Ini bukan permintaan tolong, tapi perintah."

Switched || Jeongharu [✓]Where stories live. Discover now