33 - Extra Part

Začít od začátku
                                    

"Huaaa Vind, ternyata dosen itu lebih kejam daripada guru SMA aku yang dulu udah aku anggap paling kejam..."

"Emang gitu, kebanyakan dosen itu killer killer. Aku di Kanada juga suka nyumpah serapahi dosen yang selalu bikin mahasiswanya mati kutu pas presentasi."

"Oh ya? Aku kira dosen di Kanada itu cuek."

"Kalau lagi ngejelasin materi emang cuek bebek, tapi kalau pas presentasi huaaa... berasa lagi diintrogasi malahan..." Arvind bercerita sambil memakan makanannya.

"Aku juga gitu ngerasainnya." Feli juga ikut memakan makanannya.

"Udah jangan ngomongin yang jelek-jelek tentang dosen, ntar kita kena karma malah susah sendiri." Saran Arvind.

"Ah iya, jangan sampai- amit-amit..." Feli langsung tak mau menggibah dosennya lagi.

"Yaudah dihabisin gih makanannya, nanti kalau habis pesen lagi yang banyak. Kan kamu yang bayar." Arvind tertawa setelah menyarankan Feli.

Sedangkan Feli langsung mencibir dan memakan makanannya sampai habis.

"Kamu udah jadi orang Kanada tetep nyebelin ya." Cibir Feli.

"Kalau enggak nyebelin, bukan Arvind namanya." Jawab Arvind sambil cengengesan yang membuat Feli memutar bola matanya malas.

🐥🐥

Tiga tahun berlalu, dan sekarang baik Feli maupun Arvind sudah memasuki semerter 6 masa kuliah.

Pada saat liburan semesteran, kali ini Feli memilih untuk berlibur ke Kanada. Saat ia memutuskan untuk berlibur disana, ia tidak memberi tahu Arvind dan asal berangkat ke sana tanpa sepengetahuan Arvind.

Dan saat Feli sudah berada diambang pintu apartemen Arvind, Arvind melongo tak percaya jika orang yang ada dihadapannya saat ini adalah Feli.

"Ini beneran kamu, Fel?" Tanya Arvind sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Yaiya? Siapa lagi kalau bukan aku?" Tanya Feli yang bingung karena Arvind hanya diam saja dan tidak mempersilahkan masuk.

"Kok enggak bilang kalau mau ke sini?" Tanya Arvind kepada Feli.

"Kan aku emang mau bikin kejutan buat kamu." Jelas Feli dengan senyum mengembangnya.

"Kamu sukses bikin aku terkejut." Ucap Arvind lagi.

"Ya bagus dong?... emm Vind aku gak dipersilahkan masuk nih?" Tanya Feli ke Arvind yang masih saja mengajak ngobrol dirinya diluar. Padahal ia sudah lelah dan ingin segera beristirahat sebentar.

"Oh iya aku lupa!" Arvind menepuk jidatnya sendiri. Lalu Arvind pun mempersilahkan Feli masuk.

"Ayo masuk!" Ucap Arvind sambil membantu membawakan koper Feli ke dalam apartemennya.

Setelah mendengar perintah yang sedaritadi ia tunggu, Feli pun akhirnya masuk ke dalam. Namun, saat ia baru saja sampai di ruang tamu apartemen itu, Feli langsung shock melihat banyak barang-barang seperti bungkus makananm ringan, baju dan yang lainnya berserakan di sana.

Arvind yang menyadari pandangan Feli pun langsung menggaruk tengkuknya yang tak gatal, sambil berkata, "hehehe... kamu tahu kan kalah cowok tinggal sendirinya kaya gimana..."

"Iya aku tahu, dan kamu buktiin itu sekarang." Feli menghela napasnya perlahan lalu ia pun segera membersihkan tempat itu agar enak untuk ditinggali.

 Perjodohan Kde žijí příběhy. Začni objevovat