36 - Extra Part

66.3K 2.1K 72
                                    

Saat ini Ravind tengah bergelayut manja di pelukan Feli. Sudah seharian ini dia demam dan panasnya belum turun juga. Feli sangat khawatir dengan keadaan Ravind. Ia sampai sudah mengundang Gaga berkali-kali untuk memantau keadaan Ravind. Namun, tetap saja Ravind belum pulih juga.

"Mom, Daddy pulang jam belapa?" Tanya Ravind yang masih menyender di dada Feli sambil terus memegangi obat penurun panas yang ditempelkan dijidatnya.

"Daddy bentar lagi pulang sayang. Kamu cepet sembuh ya biar Daddy gak khawatir sama kamu pas pulang." Ucap Feli sambil menimang-nimang Ravind.

"Lavind endak sakit Mom, Lavind sehat!" Ravind berusaha menampilkan wajah sesemangat yang dia bisa, namun tetap saja Feli masih khawatir karena muka Ravind terlihat lebih pucat dari biasanya.

"Iya sayang, Ravind harus sehat. Udah bobok aja dulu nanti kalah Daddy kamu pulang, Mommy bangunin deh." Ucap Feli yang tak tega melihat Ravind sakit seperti itu.

"Endak mau, Lavind mau nugguin daddy sampe pulang." Ravind menggelengkan kepalanya sambil terus menatap pintu dihadapannya.

"Lavind kangen daddy!"ucap Ravind lemah.

"Iya sayang Mommy juga kangen Daddy, kan daddy hari ini pulang. Ravind jangan sedih ya!" Feli terus menghibur Ravind yang sedang merindukan Daddynya.

Kebetulan Arvind seminggu yang lalu harus berangkat ke Singapura untuk mengecek perusahaannya yang ada di sana. Dan mungkin hal itu lah yang membuat Ravind sakit karena hampir seminggu dia tidak bisa bermain bersama Daddynya.

Merasa tak tega dengan Ravind, Feli pun akhirnya menelpon Arvins yang katanya sudah di perjalanan pulang.

"Kuta coba telpon Daddy ya sayang." Feli pun mendekatkan ponselnya ke Ravind.

Beberapa saat kemudian, panggilan diangkat oleh Arvind.

"Halo?"

"Daddy!!!!" Ravind langsung berteriak kegirangan.

"Halo Ravind! Gimana sekarang badannya udah enakan?"

"Belum masih panas Daddy!" Ravind mengatakannya dengan nada merengek.

"Lah kok masih panas sih? Yaudah kamu bobok duluan gih. Paling bentar lagi Daddy sampai rumah." Ucap Arvind perhatian.

"Gamau..." Ravind berkata sambil menggelengkan dan mengerucutkan bibirnya seakan Arvind dapat melihatnya.

"Kok enggak mau? Nanti kalau makin sakit gimana? Kita besok enggak jadi main ke dufan dong?"

"Alahhh.. Lavind mau ke dufan Daddy." Rengek Ravind yang terdengar lebih manja daripada sebelumnya.

"Ya makanya, Ravind sekarang bobok biar besok enggak kesiangan ya?"

Ravind mengangguk saja tak menjawab. Dan hal itu membuat Arvind bingung dibalik ponselnya sana.

"Ya? Kamu bobok duluan ya? Kok enggak di jawab?" Tanya Arvind.

"Lavind udah ngangguk tadi Daddy!" Protes Ravind yang tiba-tiba kesal karena Daddynya tidak peka :v .

Feli terkekeh melihat anaknya mengatakan seperti itu kepada Arvind. Dia jadi membayangkan bagaimana gemasnya Arvind dibalik ponselnya sana.

"Vind Daddy pengen gigit pipi kamu rasanya..." ucap Arvind.

"Gaboleh! Pipi Lavind nanti ilang." Ravind langsung menutupi kedua pipinya.

 Perjodohan Where stories live. Discover now