Dua Belas

83.8K 3.1K 79
                                    

Saat jam istirahat berlangsung, Feli dan Bita sedang asik mengobrol di taman sekolah.

Mereka bergantian curhat entah itu membicarakan cowok atau pun yang lainnya.

Namun, saat Feli akan memulai membicarakan soal Arvind, tiba-tiba Arlo datang ke tempat mereka duduk.

"Hai! By the way nih ada titipan." Ucap Arlo yang sepertinya memang tidak hapal dengan nama Feli.

Feli mendongak, kemudian dia menatap benda pipih yang di berikan kepadanya.

Bita yang duduk di sebelah Feli pun ikut kaget saat melihat Arlo-cowok yang ia suka tiba-tiba berdiri di hadapannya walaupun bukan untuk dia. Dia merasa iri dengan Feli yang sepertinya sangat beruntung bisa kenal lebih dekat dengan Arlo. Tapi nyatanya Feli bahkan tidak kenal Arlo, Arlo pun sama saja.

"Loh kok ada di Lo?" Tanya Feli sembari mengambil ponselnya dari Arlo.

Flashback on

Tepat saat jam tangan Arvind menunjukan pukul 06.30 am. Ia sudah sampai di dekat rumah orang tua Felicie.

Ia menatap lurus ke depan saat seseorang yang mulai mengisi ruang hatinya sedang menunggu seseorang.

Dia sempat bertanya pada dirinya sendiri apakah Felicie menunggunya atau menunggu orang lain.

Dan jawabnnya, Feli menunggu orang lain bukan dirinya.

Beberapa detik setelah matanya menatap Feli, tiba-tiba sebuah mobil berhenti tepat di depan rumah Feli. Ia menatap ke arah kaca yang perlahan terbuka dan munculah seorang musuhnya dalam hal perempuan.

Gaga

Iya dia melihat Gaga. Gaga sahabatnya. Gaga musuhnya. Gaga sahabat Feli.

Kalimat terakhir itu sangat membuatnya tertohok saat mengetahui fakta tentang Gaga yang merupakan sahabat dekat Felicie, istrinya.

Dadanya semakin bergemuruh saat melihat Feli dengan santainya masuk kedalam mobil itu tanpa menoleh ada dia disana.

Dia berpikir, sebenarnya Feli itu istrinya atau istri Gaga? Kenapa Feli lebih memilih berangkat bersama Gaga daripada menunggunya untuk menjemput?

Setalah mobil Gaga pergi, Arvind pun memilih untuk mengikuti mobil itu dari belakang. Dan Gaga pasti tahu jika ia sedang diikuti olehnya karena dia mengikuti mobil Gaga persis dibelakangnya. Walaupun begitu, Gaga tidak berniat untuk behenti dan meminta maaf karena telah membawa istrinya pergi.

Sesampainya di depan gerbang sekolah Feli, Arvind berhenti di dekat pos satpam dan melihat Gaga, Adira dan Feli keluar dari mobil.

Pandangannya terus tertuju pada Feli yang sepertinya sedang merasa tak nyaman dan ingin sekali dia menarik Feli saat ini juga dan membawanya pergi jauh dari Gaga. Namun, niatnya ia urungkan saat melihat Feli lebih dahulu berjalan ke ke kelasnya, sedangkan Gaga dan Adira malah berhenti lalu menatapnya dengan tatapan seolah dia makhluk paling tidak berguna di mata mereka.

Arvind mendengus pelan, lalu ia kembali mengenakan helmnya dan bersiap untuk pergi dari sekolah itu. Tetapi saat ia akan menyalakan motornya, seseorang dengan beraninya mencabut kunci motornya asal.

 Perjodohan Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu