Sepuluh

103K 3.5K 27
                                    

"Feli!!!Feli!!!Fel!!" Arvind berteriak heboh memasuki kamarnya.

"Apaan?" Feli yang sedang maskeran dengan masker berwarna hitam pun menoleh kearah Arvind.

"Astagaaaa.... kaget anjirrr!!" Arvind memekik kaget saat melihat muka Feli seperti itu.

"Kenapa? Heboh amat?" Feli menatap Arvind bingung. Lalu Arvind malah langsung mendekat ke Feli dan berdiri dengan lutut di sebelah Feli yang sedang duduk di kursi rias.

"Fel nanti anterin beli baju ya, yang warnanya kaya gini nih bajunya." Tunjuk Arvind sambil memperlihatkan warna pakaian yang harus dia beli.

"Lah kenapa harus warna itu?" Tanya Feli bingung dan dia melihat warna pakaian itu dengan baik.

"Buat foto katalog, gue tuh lupa kemarin mau beli." Curhat Arvind dengan muka seperti anak kecil yang sedang merajuk.

"Yaudah deh nanti Gue anterin. Sekalian beli ini ya." Kata Feli sambil menunjukan daftar belanjaan yang di titipkan mama Arvind kepadanya.

"Itu apa?" Arvind mengambil daftar itu dan membacanya sekilas.

"Ini pasti mama yang nyuruh kan?" Tebak Arvind saat membaca daftar yang berisi macam-macam sayuran lengkap dengan sederet jajanan yang lainnya.

"Heem tau aja." Feli terkekeh.

"Yaudah kalau gitu nanti ke mall ya biar sekalian jalan-jalan." Arvind bangun dari posisinya dan memasukan ponselnya ke saku celana.

"Oke, tapi nanti ya tunggu 15 menit lagi. Masker gue belum meresap ini." Feli bercermin ke cermin riasnya sesaat dan memastikan jika maskermya tidak hancur gara-gara dia ngobrol dengan Arvind.

"Okelah... Gue tunggu. Gue sekarang mau ngapain ya?" Arvind mulai bingung harus melakukan aktivitas apa untuk menunggu Feli yang sedang asik maskeran.

"Tidur atau makan atau nonton TV sana.... oh atau mau maskeran juga nih sama Gue?" Tawar Feli sambil menunjukan maskermya yang masih tersisa banyak.

Mendengar tawaran Feli, Arvind pun langsung bergidik ngeri. Apalagi membayangkan masker yang warnanya mirip dengan arang itu menempel di muka gantengnya, bisa-bisa citra dia sebagai cogan akan lenyap begitu saja di hadapan Feli. Enggak, dia enggak mau!

"Hehe enggak deh mending Gue nonton TV aja." Arvind tertawa ngeri lalu dia merembahkan tubuhnya di kasur sembari menyalakan TV-nya.

Lima belas menit berlalu, Feli sekarang sedang membasuh mukaya dengan air di kamar mandi.

"Huaa akhirnya bisa maskeran lagi." Ucap Feli sambil mengeringkan mukanya dengan tisu.

"Fel sudah belum?" Teriak Arvind yang sedari tadi sudah guling-guling di kasur karena bosan.

"Sebentar tinggal ganti baju." Jawab Feli yang aslinya sudah ganti baju dari tadi. Dia melepaskan cepolan rambutnya kemudian membenarkannya sedikit dan selesai. Feli keluar dari kamar mandi.

Arvind yang masih terlentang di kasur pun menoleh ke arah Feli lalu tersenyum.

"Bini Gue cakep ye ternyata, enggak sia-sia Gue nikah sama Lu." Celetuk Arvind yang mengubah posisinya menjadi tengkurap dan tetap menatap paras cantik Feli.

"Ganti baju sana! Baju lo ketekuk-tekuk tuh." Ucap Feli sambil mengoleskan liptint berwarna pink favoritnya.

"Harus banget ganti nih?" Arvind malas untuk ganti.

"Iya Arvind! Ganti buruan! Jadi minta di temani Gue enggak?" Tanya Feli kepada Arvind. Dan Arvind dengan cepat langsung lari ke lemari buat ambil kaosnya sekalian berganti baju.

 Perjodohan Where stories live. Discover now