OBSESION WITH YOU (2)

15.8K 872 59
                                    

Happy Reading!

Braak!!

Dan yaa...terjadilah aksi tabrakan antara mobil mewah dengan motor sport milik Cahya. Cahya langsung terpental lumayan jauh sedangkan motornya rusak lumayan parah.

Pengemudi mobil tadi keluar dari mobil milik nya dengan sisa tenaga yang ia punya karna kepala nya terbentur keras pada setir mobil.

Jalanan pun mulai ramai dan banyak beberapa orang yang menolong hingga 15 menit kemudian ambulan pun datang dan langsung membawa Cahya dan si pengemudi mobil tadi.

***

"Eunghh." Lenguh seorang pria yang baru tersadar dari pingsan nya.

"Rumah sakit?" Gumam nya lalu mencari tombol untuk memanggil perawat rumah sakit.

Tak lama muncul dua orang perawat yang membawa berbagai macam alat dan langsung menanyakan keadaan sang pria tersebut.

"Bagaimana pak? Apa ada keluhan?" Tanya salah satu suster sedangkan suster satu lagi sedang memeriksa infus nya.

"Tidak ada, oh iya bagaimana keadaan wanita yang saya tabrak tadi?" Tanya pria tersebut.

"Wanita tersebut di nyatakan koma pak, dan kami sudah menghubungi pihak keluarganya." Jawab suster tadi.

"Kalau boleh tau, siapa nama wanita tadi?" Tanya pria tersebut.

"Jika dilihat dari identitasnya, wanita tersebut bernama Cahya Ratu Aila dan dia masih menginjak bangku kelas 12 SMA pak." Jawab suster tersebut.

"A-apa? Cahya Ratu Aila?" Tanya pria tersebut meyakinkan.

"Iya pak, memang nya kenapa?" Jawab suster tadi lalu bertanya kembali.

"Boleh saya menjenguk nya sus?" Tanya pria tersebut.

"Maaf pak Raja, kondisi anda saat ini belum emungkinkan untuk menjenguk pasien dan pasien atas nama Cahya tadi juga belum bisa dikunjungi. Mungkin menunggu instruksi dari dokter terlebih dahulu." Jelas suster tadi. Dan ya, Raja lah yang tadi bertabrakan dengan Cahya karna ia juga sedang banyak pikiran, belum lagi tadi ia sempat menyesap 2 gelas wine.

"I found you, Ratu" gumam Raja lalu tersenyum smirk.

"Untung tadi aku sempat meminum 2 gelas wine dan sedikit mabuk, jika tidak mungkin aku tak akan di pertemukan dengan mu Ratu, walau pertemuan kita tak sebaik ekspetasi ku" batin Raja dan kemudian tertidur.

Ruangan Cahya_ICU

Terlihat seorang gadis yang sedang tertidur dengan alat pernapasan yang membantunya tetep hidup. Tak lupa banyak perban yang menempel di tubuh nya akibat berbagai luka.

Gadis tersebut tampak tenang tanpa pergerakan apapun. Dan semua itu tak luput dari penglihatan seseorang yang melihat nya dengan perasaan iba.

"Kau cantik, tapi sayang nya nasib mu kurang baik, manis." Gumam seorang pria yang tak lain adalah seorang dokter yang menangani Cahya. Agra, begitu orang oramg memanggilnya.

"Ada apa dengan ku? Kenapa aku bisa tertarik saat melihat mu? Bahkan berbagai model dengan postur tubuh bagus pun tak pernah bisa menarik perhatian ku. Dan apa ini? Bahkan aku langsung tertarik pada seorang gadis SMA? Yang benar saja Agra. Kau konyol!" Monolog Agra yang bingung dengan dirinya sendiri.

Bagaimana mungkin Agra yang terkenal tampan dan tidak terlalu tertarik dengan wanita tiba tiba merasakan hal yang aneh saat bertemu Cahya.

"Sepertinya aku harus menjaga jarak dengan gadis koma ini, agar aku tak semakin terpancing dengan pesona gadis yang bahkan baru saja kecelakaan." Gumam Agra lalu pergi keluar dari ruangan tersebut.

Saat baru menutup pintu, Agra sudah mendapat banyak pertanyaan yang keluar dari mulut Shinta, ibu Cahya.

"Bagaimana keadaan anak saya dok?" Tanya Shinta dengan raut wajah yang terlihat cemas.

"Untuk saat ini, anak ibu masih di nyatakan koma. Tapi kita lihat perkembangannya sampai nanti malam, jika masih tidak ada perubahan atau mungkin kondisi nya memburuk, maka kami akan melakukan tindakan operasi. Berdoa saja yang terbaik bagi Cahya." Jelas Agra yang berusaha menenangkan Shinta.

"Koma dok?" Tanya Shinta dengan suara melemah, dan langsung jatuh pingsan. Untung Reno, ayah Cahya dengan sigap langsung menangkap tubuh Shinta yang hampir saja terjatuh.

"Bawa ke ruang rawat sebelah saja pak, mungkin ibu Shinta syok berat. Di sana sudah ada suster yang berjaga, dan bila sudah siuman jangan membuat bu Shinta semakin banyak fikiran." Ucap Agra menyarankan.

"Baik dok, saya permisi dulu" pamit Reno lalu menggendong tubuh Shinta menuju ruang rawat di sebelah ICU.

Pukul 21.20

"Bagaimana dok?" Tanya Shinta saat dokter Agra baru selesai memerikasa Cahya.

"Kondisi nya mulai membaik, tapi masih belum bisa di jenguk. Mungkin besok pagi baru bisa. Dan bila besok siang keadaan nya bisa lebih baik lagi maka Cahya akan di pindahkan ke ruang rawat inap." Jawab dokter Agra.

"Syukurlah, trimakasih dok." Ucap Shinta dan Reno bebarengan.

"Iya, sama sama. Kalian juga harus istirahat. Jangan sampai saat Cahya sudah sembuh, malah kalian yang sakit." Nasehat Agra. Ia tak mau membuat orang lain sakit, insting dokternya memang tak bisa diragukan lagi.

"Siap dok. Sekali lagi makasih." ucap Shinta lalu diangguki Agra.

***

Mentari pun bersinar dengan terang nya, burung burung berkicau dan bunga pun bermekaran. Sepertinya ini pagi yang cerah. Namun, berbeda dengan seorang gadis yang masih betah menutup matanya. Bahkan suara isak tangis ibunya pun tak dapat membangunkan putri tidur ini.

"Kamu kapan sadar nak?" Tanya Shinta pada anak nya yang masih betah menutup matanya.

"Jangan bikin ibu sama ayah khawatir dong la." Ucap Shinta yang sudah biasa memanggil Cahya dengan Lala(Aila)

"Kamu tau? Si mawar sekarang ada di bengkel, mana udah rusak berat lagi. Katanya klo si mawar gak di jemput sama Lala, si mawar bakal ngambek!" Ucap Shinta yang masih mencoba berkomunikasi dengan Cahya walau tak ada respon dari sang empu.

Tak berselang lama datang dokter Agra dan satu suster yang berjalan di belakangnya. Dokter Agra pun langsung meminta izin untuk memeriksa Cahya yang di angguki Shita.

"Saya periksa dulu ya bu." Izin Agra dengan sopan.

"Iya." Ucap Shinta sambil menganggukkan kepalanya.

Setelah di periksa dan di ganti infusnya, dokter Agra pun mulai memberitahukan keadaan Cahya pada Shinta.

"Kondisi nya sudah mulai membaik bu, jadi nanti siang sudah akan di pindahkan ke ruang rawat inap. Jika ada yang ingin menjenguk, kalau bisa jangan lebih dari 3 orang agar tidak mengganggu kenyamanan pasien." Jelas Agra lala lalu tersenyum ramah.

"Baik dok." Ucap Shinta lalu dokter Agra pun kembali ke ruangnnya.

Tanpa disadari, ada seseorang yang sudah lama mengintip di balik pintu ruang ICU.

Prob. 6 Dec 2020

Obsesion With You [Completed]Where stories live. Discover now