OBSESION WITH YOU (41)

2.8K 201 36
                                    

Happy Reading♡.

"Udah bangun?" Tanya Cahya saat melihat Ricky hendak duduk dan bersender di kepala ranjang.

"Eh?"

"Nih, minum dulu" ujar Cahya dan menyodorkan segelas air kepada Ricky.

"Sorry" ucap Ricky setelah meletakkan gelas berisi air di atas nakas samping tempat tidurnya.

"Untuk?" Tanya Cahya tak paham maksud Ricky.

"Kekacauan ini" jawab Ricky dan memandang lurus ke depan. Cahya sendiri hanya diam menunggu kelanjutan ucapan Ricky.

"Gue gila ca, bahkan gue masih belum ikhlas atas kepergian Caca" lanjut Ricky yang kembali membuat Cahya iba.

Cahya menghela nafas sebentar lalu menyuruh Ricky untuk menatap matanya.

"Ky, kalau gue jadi Caca lo mau kan?" Tanya Cahya yang membuat Ricky mengeryit.

"Hufft...gue mau kok gantiin peran Caca buat lo" ucap Cahya mantap.

Ricky seketika dibuat terbelalak kaget. Perasaan tak enak menjalar ke seluruh tubuhnya. Ia takut Cahya akan merasa terbebani olehnya.

"E-eh? Gak usah. Justru gue mau minta maaf udah ngerepotin elo" ucap Ricky tak enak.

"Gak papa, lo bisa anggep gue sebagai Caca kapan pun lo mau" ucap Cahya disertai seulas senyum. Walau dirinya sendiri belum yakin, tapi ia tak mau membuat Ricky kenapa napa mengingat Ricky bisa saja kumat dan membahayakan dirinya sendiri.

Grep!

"Makasih" gumam Ricky pelan sambil memeluk Cahya erat. Bahkan air mata keluar deras dari matanya.

Cahya pun membalas pelukan tersebut dan mengelus punggung Ricky.

"Udah, gak usah nangis" ucap Cahya dengan nada sedikit meledek.

Ricky pun melepaskan pelukannya dan menghapus air matanya lalu tersenyum manis pada Cahya. Cahya akui senyum Ricky memang manis, belum lagi jika Rucky tersenyum matanya akan menyipit. Itu yang membuat Cahya menjadi gemas.

"Yaudah yuk turun, dibawah masih Kenzo, Raka, Dita sama Rere" ucap Cahya.

Ricky pun mengangguk dan turun dari Ranjangnya lalu berjalan di belakang Cahya untuk menuju ruang tamu.

"Rickyy!!" Teriak Raka heboh saat melihat Ricky berjalan di belakang Cahya.

"Gak usah teriak" ucap Ricky malas.

"Hehe" Raka hanya menyengir polos dan menunjukkan jari telunjuk dan tengahnya.

"Lo gak papa kan?" Tanya Kenzo dan Ricky hanya menggeleng pelan.

Setelah itu pun keadaan menjadi hening dan sunyi karna tak ada satupun yang berniat membuka obrolan. Mungkin, semuanya masih agak canggung dengan keadaan yang baru saja terjadi.

***

Hampir 1 jam Raja menunggu Cahya di depan sekolah seperti biasa. Namun yang di tunggu sedari tadi belum juga muncul.

 "Ck, kemana sih? Udah hampir satu jam juga!" Decak Raja yang sudah mulai bosan menunggu.

Jika bukan karna ingin mencari muka dan mencari perhatian, mana mungkin Raja mau melakukan ini semua. Yang ada di kepalanya saat ini hanya'Ratu harus mempercayaiku lagi agar ia mau kembali padaku'  tak peduli jika harus berbuat licik sekalipun.

"Arrghh!!"

"Kenapa jadi gini?"

Karna sudah terlanjur kesal, Raja pun merogoh sakunya dan mencari benda pipih berbentuk persegi panjang itu. Setelah menemukannya, Raja dengan segera menghubungi nomor yang telah ia beri nama special.

"Halo"

"Ratu, kamu ada di mana?" Tanya Raja berusaha sabar.

"A-aku ada di rumah temen kak" jawab Cahya gelagapan.

"Kita jadikan ke panti? Soalnya acara bentar lagi udah mau mulai"

"Ehmm...maaf ya kak, mungkin lain kali aja. Soalnya aku masih ada urusan"

"Urusan? Urusan apa? Penting banget ya?" Tanya Raja dengan nada sedih.

"I-iya"

"Cahyaa!!"

"Eh?"

"Ratu, tadi itu suara siapa?"

"I-itu suara.."

"RATU!!" Bentak Raja karna mendengar suara lelaki dari seberang sana.

"Ituu..."

Tuttt....

Panggilan pun diputiskan sepihak oleh Cahya. Raja yang mendapat perlakuan tersebut pun menggeram frustasi dan berteriak di dalam mobil. Untung nya keadaan sekitar tidak terlalu ramai. Lagian, di jaman seperti sekarang, orang hanya akan peduli pada urusan orang lain ketika di media sosial. Sedangkan di real life, orang orang akan lebih cenderung bodo amat.

"Arrrggh!!"

"Sudah cukup! Jika dengan cara baik kau tak bisa menerimaku, maka cara kasar pun akan aku lakukan! Tunggu saja!"

***

"Cahya, tadi siapa?" Tanya Ricky.

"E-ehm...tadi itu temen sekelas" jawab Cahya beralibi.

"Oh iya! Sekarang kan harus nya jam pulang!" Ucap Ricky dan Cahya hanya tersenyum canggung.

"Maaf ya, gara gara gue, kalian berlima jadi harus bolos" ucap Ricky.

"Gapapa kali, sesama teman harus saling support!"

"Iya, makasih yaa" ucap Ricky dengan mata yang mulai berkaca kaca.

Prob. 5 Jan 2020

Obsesion With You [Completed]Where stories live. Discover now