29 - Pemandangan Tak Enak

32.1K 2K 24
                                    

Revan terduduk dengan sebotol milk tea yang ia pesan di sebuah Cafe didekat rumahnya.

Iya. Revan benar-benar bolos untuk hari ini. Tanpa sepengetahuan siapa pun, kecuali istrinya.

Revan tersenyum miris mengingat hal yang terjadi beberapa menit yang lalu. Ia juga teringat tentang hal yang dia pernah ucapkan kepada istrinya saat mereka selesai menikah sebulan yang lalu. [Pada chapter 6]

Flashback on.

"Cha," Panggil Revan.

"Hm," Jawab Icha berdehem. Jujur, ia sangat lelah sekali dengan hari ini.

"Gue bebasin lo deh. Mau lo pacaran sama siapa, mau deket sama siapa bebas. Begitu pula gue," Ucap Revan.

"Hm," Jawab Icha hanya berdehem lagi. Karena sebenarnya dia sedang setengah tertidur.

Flashback off.

Revan menghela nafas kasar dan mengacak rambutnya kasar.

"Terus sekarang gimana?" Gumam Revan dengan frustasi.

"Dia denger gak ya waktu gue ngomong gitu?"

"Atau gue tanya lagi?"

"Entar kalau gue tanya lagi, dia malah ngira gue punya cewek lain. Shit,"

"Oh iya Dea!" Revan seketika ingat dengan pacar setingannya itu.

Ia langsung meraih benda pipih dari saku celananya dan dengan segera mengirimi pesan kepada Dea.

Anda
Aku mau kita putus.
Maaf.

Hanya dua buah pesan yang dikirim oleh Revan kepada Dea. Sangat singkat. Namun jelas.

Revan menghela nafas lega. Akhirnya ia sudah tidak ada hubungan lagi dengan Dea.

***

Revan mengecek jam yang ada di ponselnya. Sudah waktunya jam pulang semua kelas, termasuk kelasnya dan Icha.

Ia berencana menjemput Icha. Bahkan ia sudah sampai tepat di depan gerbang sekolah mereka. Tapi batang hidung Icha tak juga nampak dari sepengelihatan Revan.

Akhirnya ia memutuskan turun dari mobil yang dikendarainya dan mencari istrinya di dalam sekolah.

Revan tak akan ketahuan bolos karena ia juga sengaja bolos menggunakan baju seragam hari ini. Dan jangan lupa, ia juga sengaja membawa tasnya yang berisi hanya sebuah pulpen dan satu buku. Sangat hemat bukan? Tentu bukan.

Ia masuk ke dalam dan langsung dihampiri oleh seseorang. Orang itu Dea.

"Kamu serius mutusin hubungan kita sampai sini?" Tanya Dea. Dapat Revan liat kalau mata mantannya itu sedikit sembab. Mungkin habis nangis, begitu pikirnya.

"Iya, maaf." Jawab Revan dengan datar.

Dea mencoba untuk tetap tersenyum, "Iya gapapa, aku duluan ya." Dea langsung lari melewati Revan menuju gerbang depan.

Revan sedikit terkejut, ia pikir mantannya itu akan menolak keputusannya atau akan memohon agar tidak mengakhiri hubungannya.

"Eh tapi bagus juga sih, gak ribet gue." Batin Revan.

Ia langsung melangkah menuju kelasnya. Mungkin saja istrinya masih ada di dalam kelas, pikirnya.

***

Sesampainya di depan kelas, ia melihat istrinya dipeluk oleh teman sekelasnya. Bahkan Icha juga membalas pelukan tersebut. Beberapa detik kemudian lelaki itu mengecup pucuk kepala Icha.

Entahlah hati Revan sedikit nyeri melihat hal itu. Ia masih menahan diri untuk tidak memulai pertengkaran di siang bolong ini.

"Ini dada gue kenapa sesek banget sih," Batin Revan.

Sedetik kemudian, ia sudah tak bisa menahan semua amarahnya. Karena orang yang Revan telfon tadi pagi sudah berani mencium pipi istrinya.

Revan pun memasuki kelas dan ..

Bugh.

Bugh.

"Lo apa-apaan sih anjing!" Emosi Revan sudah tak bisa ditahan saat ini.

Bugh.

"Revan udah stop!" Icha menarik lengan Revan agar berhenti menghajar teman sekelasnya itu.

"Lepas!"

Bugh.

"Kan udah gue bilang anjing! Jangan lo sentuh Icha tolol!"

Bugh.

"REVAN UDAH STOP!!" Icha teriak sekeras mungkin agar suaminya berhenti. Ia takut, sangat takut. Bahkan orang di hajar Revan pun sekarang sudah tersungkur dilantai dan tak bisa berbuat apalagi. Hidungnya berdarah dan pipinya lebam.

"Lo juga kenapa bales meluk dia, hm?"

Deg.

Icha diam membisu, terkejut dengan cara bicara suaminya itu. "Aku bisa jelasin Van." Ujar Icha sambil memegang lengan Revan.

Revan melepas paksa tangan Icha dari lengannya. "Niat gue sih mau jemput lo, tapi kayaknya lo lebih milih pulang sama dia." Revan menunjuk ke arah Bayu yang masih syok karena dihajar tiba-tiba.

"Gue duluan. Jaga diri."

Revan langsung pergi lari keluar dari kelas dan mengendarai mobilnya entah kemana.

***

Vote dan comment dong euyy ^^

Semangatin aku juga hiks : (

Stay safe❤

Thank you!

Marry A Classmate [End]Where stories live. Discover now