"Makasih, Rin."

"Nah gitu dong senyum, cantiknya tambah kelihatan." Kemudian Sherin mencari-cari novel yang akan dia beli dan dia tergoda akan novel-novel itu, hingga akhirnya dia membeli empat novel sekaligus, ditambah bonus empat.

Dia menyerahkan ke empat novel pada Arinta, namun Arinta hanya menerimanya satu buah novel saja.

"Satu aja, Rin."

"Kamu nggak suka judul yang aku pilihin ya? Atau kamu pilih aja dulu gih."

"Nggak kok, Rin. Udah satu aja cukup, kan lo tahu gue jarang baca beginian, gue lebih suka baca buku pelajaran."

"Beneran?" Arinta mengangguk sekali.

Usai membayar novel-novel itu, Sherin beranjak menuju restoran tantenya, sementara Sherin dia bingung tidak tahu apa yang harus dilakukanya nanti begitu sampai di sana.

"Tante Raya, Sherin kangen banget sama Tante. Udah lama nggak ketemu, Tante apa kabar?" tanya Sherin setelah berhamburan kepelukan Raya–Tantenya.

"Kabar Tante baik. Oh, ya itu teman kamu ya, sayang?"

"Iya, Tan. Dia Arinta sahabat aku."

"Saya Arinta, Tante." Ketika Arinta ingin bersalaman dengan tante Bella, tiba-tiba tangannya ditepis begitu saja.

"Ayo sayang udah ditunggu, nanti kamu nyanyi lima lagu ya, ntar Tante belikan 5 jenis boba buat kamu."

"Oke, Tan. Kalau boba mah Sherin nggak bisa nolak." Sherin menarik pergelangan Arinta untuk ikut masuk dengannya, sementara dari tatapan tante Raya, dia seperti tidak suka kehadirannya.

Arinta melepas tangan itu. "Rin, gue pulang aja ya, tiba-tiba badan gue merinding."

"Yah, tapi kan aku yang ajak kamu kesini, masa iya aku biarin kamu pulang sendirian."

"Udah sayang, biarin teman kamu pulang, dia mungkin nggak betah ada di ruangan ber-AC. Nih, Tante ada uang buat kamu naik taksi." Raya menyodorkan uang seratus ribu kearah Arinta.

Arinta menolaknya. "Tidak perlu, Tan. Saya masih ada uang, kok. Kalau gitu gue balik duluan ya, Rin."

Arinta berlalu begitu saja, entah kenapa mendengar perkataan Tante Raya, membuat air matanya turun begitu saja. Dia berlari hingga tak sadar dia menabrak seseorang.

"Maaf-maaf saya nggak sengaja," ujar Arinta.

"Arinta? / Kak Gibran?"

Yap, dia menabrak Gibran dan adiknya.

"Sedang apa Anda ada di sini? Dan bersama siapa? Saya perhatikan Anda sendirian?"

"Gu-e ... gue di sini emang sendiri, kok." 

"Ini kakak yang waktu itu di pasar malam kan, Kak Gibran?" tanya Bella dengan baju pink yang melekat di tubuhnya.

"Iya, Bella. Kakak ini namanya Kak Arinta," jelas Gibran.

Entah kenapa begitu melihat Gibran berbicara dengan adiknya, membuat Arinta damai begitu melihatnya. Jika dulu ibunya tidak mengalami keguguran, pasti dia sudah mempunyai adik sekarang, tapi ya sudahlah balik lagi ke takdir yang dikehendaki oleh Tuhan.

"Halo, Kak Arinta."

"Hai, juga Bella cantik."

Terjadi keheningan untuk beberapa saat, sebelum akhirnya Arinta kembali membuka suaranya.

"Kalau gitu, gue duluan ya, Kak."

"Kak Arinta, ikut Bella main yuk," cegah Bella dengan puppy eyes nya.

"Bella, Kak Arinta nya udah mau pulang. Bella main sama Kak Gibran aja."

"Kalau sama Kak Gibran, Bella kesepian. Paling nanti Kak Gibran juga cuma lihatin Bella main, kalau ada Kak Arinta kan lebih rame, mau ya kak?"

Gibran melirik sebentar ke arah Arinta yang menundukkan kepalanya, dia kemudian mengangkat dagu Arinta lantas berkata. "Anda bisa kan ikut dengan saya?"

"Tapi, Kak—"

"Udah ikut aja," sergah Bella lalu menarik pergelangan tangan Arinta untuk mengikutinya.

Mau tidak mau, Arinta menurutinya. Sebenarnya dia juga senang jika bisa pergi bersama Gibran, tapi dia juga takut jika Sherin melihatnya. Entah apa nanti yang akan terjadi. Namun, sepertinya letak restoran Tante Raya dengan tempat permainan anak kecil jauh. Setidaknya dia bernafas lega.

.
.

1 Kata buat Sherin

1 Kata buat Arinta

1 Kata buat Tante Raya

1 Kata buat Gibran

1 Kata buat Tante-tante

.
.

Bagaimana dengan BAB 9?

Kalau ada yang salah kata atau apapun, coba Coment dong. Biar tahu letak kesalahannya dimana.

Jangan lupa tekan tombol bintang dibawah 👇 🌟

Sekian dan Terima kasih.

Sampai ketemu di BAB 10

✎﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏








Formal Boy (END) Место, где живут истории. Откройте их для себя