Satu-satunya budak

2K 294 5
                                    

"Astaghfirullah"
Asyilla Syahla Q
-
-
-
____________________________

Pagi itu Asya sangat malas untuk membuka matanya. Ia tidak siap harus menghadapi pagi, bersekolah dan bertemu Rendy disekolah. Asya sudah cukup lelah untuk menghadapi seorang Rendy yang sangat menyebalkan.

"Pagi Asya" Suara dari Raka yang memasuki kamarnya membuat Asya semakin tidak ingin bangun.

"Bangun Asya, sekarang ada ulangan Fisika" Ujar Raka menarik paksa selimut berwarna biru itu.

"Aku ngga mau sekolah Akarr" Rengek Asya mempertahankan selimutnya.

"Kenapa?"

"Gue ngga mau ketemu si idiot" Jawab Asya berusaha menyembunyikan kepalanya di balik selimutnya.

"Maksud lo Rendy?" Tanya Raka yang duduk dikursi dekat nakas.

"Iya" Jawab Asya segera membuka selimutnya dan mengambil posisi duduk bersila menatap Raka.

"Gue ngga siap diperbudak lagi"

"Kan lo yang setuju" Ujar Raka sembari memainkan ponselnya.

"Aaaaaaa, gue ngga mau" Ucap Asya kembali merebahkan tubuhnya lagi.

"Asya, cepetan mandi! Kasian Raka telat terus gara gara kamu" Teriak bunda dari luar sana dan itu membuat Asya ingin menangis sekeras kerasnya.

"Bunda hari ini Asya izin ngga masuk ya?" Pinta Asya kepada bundanya. Tak ada jawaban dari bunda.

"Akarr bantuin gue buat pura pura sakit ya?" Ucap Asya memasang ekspresi memelas, sedangkan Raka hanya menganguki gemas dan sedikit kasihan dengan sahabat kecilnya yang diperbudak Rendy. Padahal selama ini Asya tidak pernah melakukan hal hal yang berat seperti mengepel kemarin.

"Asya" Ketukan dan panggilan bunda Asya membuat ia segera berselimut dan segera menjalankan aksinya.

"Kok belum bangun?" Tanya bunda ketika melihat putrinya masih tidur dan berselimut dengan tenang.

"Asya izin ngga masuk bund" Jawab Raka menatap bunda.

"Kenapa?"

"Perut Asya sakit" Sambung Raka yang berusaha menyelamatkan Asya. Untunglah Raka mau diajak berkompromi. Kalau tidak pasti hari ini Asya akan diperbudak lagi.

"Yaudah kamu cepetan berangkat nanti telat" Ucap bunda menyetujui ucapan Raka. Raka pun segera berdiri menyalimi bunda dan setelah itu ia pergi keluar dari kamar Asya.

"Kamu mau sarapan apa sayang?" Tanya bunda dengan lembut.

"Nanti aja bund"

"Nanti kalau laper panggil bibi aja" Ucap bunda dianguki Asya.

"Iya bund! Sekarang Asya mau lanjut tidur dulu" Ucap Asya pura-pura melemas.

Setelah bunda pergi Asya pun merasa merdeka, ia kembali tidur dengan tenangnya.

•••••

Brukkk,,,,

"Santai dong" Ujar Bella ketika seseorang menggebrak mejanya.

"Dimana Asya" Tanya Rendy dengan tatapan tajam membuat Bella ketakutan.

"Eh Rendy" Ucap Bella memelankan suaranya ketika tau itu adalah Rendy.

"Asya nya gak masuk, lagi sakit" Jawab Abiya memperjelas agar Rendy segera pergi.

"Telepon dia sekarang" Perintah Rendy membuat Bella segera meraih ponselnya dari sakunya.

MAGER [END]Where stories live. Discover now