Cuci motor

2.5K 320 8
                                    

Seperti biasanya. Setiap pagi Raka membangunkan Asya. Pagi ini Raka membangunkan Asya lebih pagi agar tidak telat seperti kemarin.


"Woi cewek gila sini lo" Cetus Rendy menarik paksa lengan Asya.

Dengan sekuat tenaganya Asya berusaha untuk menepis tangan Rendy dari oengannya. Namun karena Asya terlalu lemah, akhirnya ia hanya bisa pasrah dengan Rendy sekarang.

"Apaan sih lo! Lepasin nggak?" Ujar Asya sembari mendengus kesal.

"Ngga"

"Lo mau bawa gue kemana sih?" Tanya Asya masih berusaha melepaskan cengkeraman Rendy, ya apa boleh buat tenaga cowok emang lebih besar.

"What? Seorang Rendy jalan sama cewek? Gandengan pula" Ucap Vega chaenia. Ya aku jelasin aja langsung. Vega adalah cewek gila yang selalu membuntuti Rendy, ada seribu satu cara agar ia bisa dekat dan ngobrol dengan Rendy. Ya pastinya dia ngga akan biarin cewek lain mendekati Rendy.

"Wah ngga bisa dibiarin"

"Harus musnah tu cewek" Ujarnya kesal.

Kembali ke Asya dan Rendy,,,,

"Bisa ngga sih lo diem! Dari tadi ngoceh mulu"

"Ngga cape mulut lo" Decak Rendy yang mulai kesal mendengarkan celotehan Asya yang tidak berguna itu.

"Makanya lo lepasin gue" Kilah Asya mengerucutkan bibirnya.

"Ngga akan"

Rendy membawa Asya ke markasnya, disana ada beberapa teman Rendy yang sedang mengobrol sambil bermain kartu.

Dirga fernando, Rigel bramasta, Jhosua adhinata. Mereka adalah teman Rendy, selain sultan di merah putih, mereka juga menguasai sekolah itu. Ya bagaimana tidak, Rendy dan teman-temannya terkenal dari keluarga yang sangat kaya hingga mampu menguasai sma merah putih.

"Weh lihat tuh, Rendy bawa cewek" Ujar Rigel menunjuk Rendy dan Asya memasuki markas.

"Lo ngapain sih bawa gue kesini! Gue mau sekolah" Rengek Asya dengan raut wajahnya yang masam.

Rendy pun duduk diantara ketiga temannya dan membiarkan Asya tetap berdiri dibelakangnya.

"Gue ngga disuruh duduk" Ucap Asya tidak dihiraukan oleh Rendy.

"Weh bos, udah punya cewek aja lo" Ucap Dirga meledek.

"Dih, mana mau gue sama cewe gila kayak dia" Ujar Rendy menatap sinis Asya.

"Siapa juga yang mau sama lo" Decak Asya tidak mau kalah.

"Ada siapa aja disini" Tanya Rendy mengalihkan pembicaraan.

"Banyaklah Ren" Jawab Jhosua tenang, ia adalah spesies yang sangat ahli dalam matematika. Dimanapun ia berjalan disitulah matematika ada.

"Berapa orang?" Tanya Rendy lagi, sedangkan Asya, Ia masih saja berdiri dengan mata sayu nya.

"Bentar gue hitung dulu"

MAGER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang