Salon

1.4K 233 63
                                    

"kita sirik sama lo?"
Feyra aqilla c
-
-
-
________________________________

Pagi yang menyebalkan untuk Asya dan Feyra. Keduanya harus telat pergi ke sekolah karena ban motor Feyra tiba-tiba bocor. Asya yang tidak terbiasa berjalan jauh akhirnya mengajak Feyra bolos sekolah saja, dan untunglah Feyra juga mau melakukan itu.

Asya mengajak Feyra diam diam ke apartemen untuk mengambil barang barangnya yang tertinggal. Tak lupa Asya juga mengambil beberapa uang tabungannya yang kini akan ia gunakan untuk shopping bersama Feyra.

"Untung kunci mobilnya ada." ucap Asya meraih kunci mobil Rendy dinakas. Ia segera keluar dan mengajak Feyra pergi ke salon. Rasanya Asya seperti setan yang memberi bisikan jahat kepada Feyra yang polos. Bukan, bukan polos. Feyra sebenarnya juga sama seperti Asya, sayangnya ketika ia sendiri terlihat pendiam.

Sesampainya di salon keduanya sibuk berbincang. Feyra memutuskan untuk mewarnai rambut. Sedangkan Asya masih bingung. Ia ingin memotong rambutnya yang kini mulai panjang, namun sayangnya niatnya itu ia urungkan. Karena Rendy lebih suka Asya yang berambut panjang.

"Sya jadi lo mau apa? Mau bagaimana? Nggak jadi potong rambut?" tanya Feyra heran melihat Asya yang duduk termenung di sampingnya.

"Nggak ah, gue mau lurusin rambut aja." jawab Asya dianguki Feyra.

Selang beberapa jam mereka disalon, ponsel Asya dan Feyra berbunyi secara bersamaan. Mereka segera meraih ponselnya dan menjawab panggilannya masing-masing. Asya yang sedang ditelepon Rendy, dan Feyra yang sedang ditelepon Joshua.

"Ada apa?" tanya Asya malas.

"Lo kemana? Kok nggak masuk? Lo sakit?" tanya Rendy yang kini sedang kebingungan.

"Dengar ya Rendy Alviano Diafakhri, gue ini masih marah sama lo. Jadi nggak usah ganggu gue. Oh ya, satu lagi. Gue nggak sakit, cuma mau bolos aja. Males sekelas sama monalisa." ujar Asya segera memutuskan sambungannya.

Sedangkan Feyra kini masih berdebat dengan Joshua yang juga keras kepala seperti Rendy.

"Udahlah bambang, gue lagi sibuk. Stop ganggu gue, atau nggak gue keluarin jurus Naruto gue mau lo?"

"Emang kamu punya jurus Naruto?"

"Punyalah. Kenapa mau denger? Pergi lo bangsatttttttttt!" ucapan Feyra itu cukup keras hingga membuat orang-orang disekitarnya menatapnya heran. Sedangkan Feyra sama sekali tidak peduli itu semua. Ia memutuskan sambungannya secara tiba-tiba membuat Joshua juga ikut kebingungan seperti Rendy. Mungkin disana Joshua merasakan sakit di telinganya karena bentakan Feyra.

"Mantap Fey!" seru Asya bertepuk tangan. Feyra yang merasa mendapat pujian itu sangat senang.

Disisi lain kini Rendy sangat kacau. Sudah beberapa hari Asya tidak mau berbicara dengannya. Sebenarnya Rendy itu sangat bodoh dalam hal cinta. Tidak peka adalah prinsipnya. Mungkin bagi Rendy sendiri tidak menyadari, namun ketiga sahabatnya itu sudah tau sikap Rendy.

"Ya Allah, salah apa gue sama Asya." ucap Rendy mengusap dadanya.

"Ck, dasar buaya nggak peka." decak Rigel merasa kesal dengan sikap Rendy yang tidak peka itu. Kini mereka juga tidak masuk sekolah dan memilih untuk berdiskusi di markas.

MAGER [END]Where stories live. Discover now