chapter 9 : about fifteen years

349 46 2
                                    

Na Jaemin kecil bersedih karena hidupnya baru saja ditinggal oleh kedua orang yang seharusnya menjadi orang terpenting bagi hidupnya selama tinggal di semesta. Mama dan Papa, kedua orang yang Jaemin selalu bayangkan akan menjadi orang yang ada di dalam nomor satunya tetapi salah. Sewaktu kecil ia dititipkan oleh mama dan papanya di panti asuhan dengan alasan ia adalah anak haram. Menyedihkan, sungguh. Itu adalah aib terbesar bagi kedua orangtuanya, jadi mereka memutuskan untuk memberikan anak kandungnya kepada panti asuhan supaya mendapatkan perlakukan lebih baik lagi.

Jaemin yang lugu dan  masih berumur lima tahun itu masuk kedalam panti asuhan dengan keadaan masih celingak-celinguk melihat banyak sekali anak anak yang diurus oleh banyak orang orang dewasa yang ia sama sekali tidak kenal.

" Apa alasan anda menitipkan anak selucu ini kepada pihak panti asuhan kami, tuan dan nyonya?" tanya penjaga yang ada disana

" Anak ini adalah anak haram, saya tidak mau nama baik keluarga saya rusak hanya karena anak ini, jadi tolong buang atau jaga dia, saya tidak peduli " jawab sang mama

" Mah...mama ngapain bawa Jaemin kesini? Ini tem-tempat bermain ya?" Tanya Jaemin kecil yang imut.

" Duh apaansi saya bukan mamah kamu tahu, pergi " wanita tua itu mengusir tangan Jaemin dari tasnya

" Adek, sini sama kakak ya, kita main didalam, disana banyak temen temen" penjaga panti asuhan itu mengajak Jaemin masuk, karena orangtuanya yang sudah merubah wajahnya muak.

Na Jaemin hanya bisa diam dan menurut ketika wanita muda itu mengajaknya masuk kedalam dan ditemuinya banyak sekali anak anak yang tengah makan dan juga bermain. Lucu katanya. Dia tersenyum tipis, menampilkan sederet giginya. Kemudian ia duduk diatas karpet berwarna warni dengan banyak motif bergambar anak anak. Matanya tertuju kepada seorang anak yang tengah duduk menyendiri di pojok dengan wajah murung seperti tidak ada kehidupan. Lalu ia berinisiatif untuk mendekati anak itu walaupun sedikit malu dan juga sangat canggung.

Ketika Jaemin mendekatinya perlahan, lelaki itu justru malah menundukkan kepalanya dan juga menutup wajahnya seolah olah dirinya malu. Tetapi Jaemin adalah anak yang periang dan selalu membawakan sisi positif bagi orang yang diajak dirinya berkenalan.

" Halo, aku Jaemin, umur aku lima tahun, kalo kamu berapa? 10 atau 100?" tanya Jaemin kecil gemas

" Hah? Nama aku Lee Jeno umur aku juga lima tahun, kamu kenapa ada disini?" jawab Jeno anak pendiam

" Aku disini gatau, mamah aku nganterin kesini, abis itu dia marah marah, kayanya dia gasuka sama aku, kalo kamu ngapain disini? dibuang juga sama mamah kamu?" Ujar Jaemin dengan nada anak kecil

" Iya, papa aku buang aku kesini, emangnya mukaku kaya sampah ya? Aku kan lucu, imut, tapi temen temen semua pada ngebenci aku tau, sedih"

" Jeno ya, kamu temenan aja sama aku , aku juga Gaada temen bingung mau temenan sama siapa" kata Jaemin.

Jeno mengangguk sambil menampilkan eye smile nya yang begitu menggemaskan. Kedua anak kecil itu langsung berpelukan bersama dengan begitu erat. Mereka berjanji akan terus bersama sama hingga sudah besar nanti. Mereka tidak peduli bila dunia dan semesta tidak mengijinkan mereka untuk bersama, yang terpenting bagi Jaemin dan Jeno adalah lebih baik kau memiliki teman satu namun begitu segalanya bagi kita, dibandingkan memiliki teman yang banyak tetapi dengan berbagai seribu satu sikap yang entah akan terus bersamamu hingga akhir.

Hingga pada suatu saat, Tuhan menginginkan mereka untuk terus bersama dengan adanya adopsi anak. Seorang lelaki tua dengan setelan hitam dan juga rapi datang memasuki ruangan panti asuhan itu, lalu penjaga yang ada disana mengantarnya untuk memilih anak yang ia pilih. Sang lelaki itu menjawab ia ingin anak lelaki, yang memakai baju putih dan berambut hitam, dan diantaranya adalah anak yang bernama lengkap Lee Jeno dan Na Jaemin.

You | Lee Jeno ✓Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora