23 ; decision

280 53 30
                                    

Soobin sudah mencari Hyera ke mana-mana tapi tetap tak menemukannya juga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Soobin sudah mencari Hyera ke mana-mana tapi tetap tak menemukannya juga. Soobin takut Hyera kabur.

Kini Soobin mengunjungi tempat terakhir, yaitu taman. Soobin harap bisa menemukan Hyera di sana.

Tapi, sebelum memasuki taman, Soobin sudah melihat Hyera yang keluar dari taman dengan tatapan bingung.

"Kak Soobin kenapa?"

"Lo dari mana aja?"

Hyera dan Soobin saling melontarkan pertanyaan secara bersamaan.

"Gue.. dari taman," Jawab Hyera yang agak sedikit bingung dengan keadaan.

Soobin mengusap dahinya kasar, "Gue dari tadi nyariin lo, Jeon Hyera. Gue kira lo kabur."

"Duh, maaf kak. Gue gak kepikiran lo bakalan nyariin gue gini. Tau gitu gue tinggalin note." Kata Hyera meminta maaf. Jujur dia ngerasa gak enak ke Soobin.

Soobin menghela napasnya. "Gak apa-apa ra. Salah gue juga terlalu panik."

"Ya udah yuk, sekarang kita balik." Ajak Soobin yang di balas anggukan oleh Hyera.

Soobin dan Hyera berjalan beriringan memasuki gedung apartemen. Kemudian mereka berdua memasuki lift untuk ke lantai 4, lantai di mana apartemen milik Soobin berada.

Soobin menekan tombol bertuliskan angka 4. Kemudian mundur satu langkah, menyamakan dirinya dengan posisi Hyera berdiri.

"Kak Soobin."

Soobin menolehkan kepalanya ke Hyera.

"Kalo gue cerita, lo mau dengerin gak?" Tanya Hyera.

Soobin mengangguk sebagai jawaban. "Gue dengerin kok. Lo mau cerita delapan jam non stop juga tetep gue dengerin." Ujar ucap yang dilebih-lebihkan.

"Alay lo kak." Kata Hyera yang diakhiri dengan tawa oleh keduanya.

Sekarang Hyera dan Soobin sudah berada di apartemen Soobin. Tepatnya di sofa yang berada di ruang televisi.

Soobin tak habis pikir oleh apa yang dialami oleh Hyera. Mulai dari keluarganya yang terpecah, sampai dirinya yang di usir dari rumah. Bahkan Soobin baru tahu kalau Ayah Hyera menjadi salah satu korban jatuhnya pesawat yang sempat heboh tempo hari yang lalu.

"Maaf ra, gue gak tau soal papa lo." Ujar Soobin.

"Ngapain lo minta maaf Kak? Gue yang salah di sini. Gue yang minta dia pergi, gue egois, gue-"

Belum sempat Hyera melanjutkan ucapannya, Soobin langsung memeluk Hyera yang kini sudah menangis dipelukannya.

"Sshh.. lo gak salah. Lo gak boleh nyalahin diri lo sendiri. Mungkin takdirnya udah kayak gini." Ujar Soobin sambil mengelus punggung Hyera.

" Ujar Soobin sambil mengelus punggung Hyera

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tok tok tok

Wonwoo segera membuka pintu rumahnya yang sedari-tadi sudah diketuk berkali-kali.

"Beomgyu?"

"Bang Wonwoo, maaf gue baru sempet ke rumah. Gue turut sedih denger kabar Om Seung-eh!" Belum sempat Beomgyu menyelesaikan kalimatnya, tangannya sudah ditarik oleh Wonwoo untuk masuk ke rumahnya.

Wonwoo menarik tangan Beomgyu sampai ke ruang tamu yang berada di dalam rumahnya. "Duduk."

Beomgyu pun terpaksa harus duduk, walaupun tersimpan banyak pertanyaan di dalam kepalanya.

"Gue tau lo ke sini bukan sekedar ngucapin duka cita kan?" Tanya Wonwoo.

Beomgyu terkejut, kok ini orang bisa tau?

"Lo pasti mau nanyain kabar Hyera kan? Lo mau mastiin dia beneran gak ada di rumah apa nggak?" Tanya Wonwoo lagi yang dibalas anggukan ragu-ragu oleh Beomgyu.

Wonwoo pun menjelaskan kepada Beomgyu apa yang terjadi sebenarnya. Mulai dari Seunghan yang tak benar-benar meninggal, sampai dirinya yang mengusir adiknya sendiri.

"Bajingan." Beomgyu segera berdiri, berniat untuk memukul Wonwoo. Tak peduli jika lawannya lebih tua. Dia sangat marah setelah mendengar bahwa sahabatnya yang paling berharga di usir dengan alasan yang bodoh oleh Wonwoo. Seharian ini dia kira Hyera kabur dengan alasan lain. Tapi ternyata di usir oleh orang di depannya.

Wonwoo, dengan tubuhnya yang lebih besar pun menahan Beomgyu. "Gue tau lo marah sekarang, gue juga marah gyu. Gue marah sama diri gue sendiri. Gue ngerasa kalo gue manusia paling sampah di dunia ini."

"Tapi please, bantuin gue sekarang. Bantuin gue buat nemenin Hyera." Pinta Wonwoo dengan lirih. "Gue gak tau dia di mana, udah makan atau belom, tidurnya nyenyak atau nggak, gue gak tau."

"Gue takut kehilangan dia Gyu, gue takut.." kini air mata Wonwoo sudah keluar dengan derasnya. "Jadi please, bantuin gue buat nemuin Hyera secepatnya."

Tubuh Beongyu melemas. Kemudian menjatuh kan dirinya ke sofa dengan tatapan kosong. Keduanya sama-sama larut dengan keadaanya masing-masing.

Setelah beberapa menit, Beomgyu pun menoleh ke arah Wonwoo dengan tatapan tegasnya.

"Ayo kita cari Hyera."

Maaf ini pendek banget:((

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Maaf ini pendek banget:((

Besok senin aku udah mulai ujian, makanya gak sempet bikin yang panjang. Tapi aku harus tetep up biar kalian gak nunggu lama. Maaf ya kalo kurang bagus hasilnya.

Aku usahain minggu depan bisa agak panjang. Jadii, see u minggu depan!

Rêver | Choi Yeonjun ✔Where stories live. Discover now