Tentang Hyera yang berusaha melupakan semua masalahnya dengan bantuan Yeonjun, lelaki misterius yang hanya bisa ia temui di taman. Tapi, kenapa hanya Hyera yang bisa melihat Yeonjun?
❝Bahasa prancisnya mimpi apa sih?❞
❝Rêver.❞
❝Yaudah kalo gitu, ak...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sekarang Hyera sedang menunggu Beomgyu di koridor sekolahnya. Katanya Beomgyu akan kembali setelah mengambil buku fisikanya yang tertinggal.
15 menit sudah berlalu tetapi, Beomgyu tak kunjung memunculkan batang hidungnya.
Ting
Beomgyu |Sorry ra gue gak bisa nganterin lo pulang, gue baru inget minju minta dianterin beli lipstick. read
Hyera yang merasa diberi harapan palsu oleh Beomgyu pun hanya membaca pesan dari Beomgyu. Dia terlalu malas untuk menjawabnya.
Memang resiko sih, Hyera juga sudah meprediksi kalau pasti Beomgyu akan lebih banyak menghabiskan waktunya dengan pacarnya kelak. Dan itu mungkin terjadi mulai hari ini.
Hyera dengan malas pun berjalan keluar dari sekolah. Jika ditanya, kemana Kai? Dia bilang ada kerja kelompok bersama teman sekelasnya. Jadi ia tak bisa pulang bersama Hyera.
Tadinya, Hyera ingin memesan ojek online, tetapi hp Hyera baru saja mati karena kehabisan baterai. Terpaksa ia pun harus pulang dengan bus.
Saat sudah sampai di halte, Hyera melihat tidak banyak orang yang berada di halte, dikarenakan bus sudah berangkat 10 menit yang lalu. Alhasil, dia harus menunggu setidaknya setengah jam lagi.
Dengan lesu, Hyera duduk di kursi halte. Sempat terbesit dipikirannya, bagaimana kalau jalan kaki ke rumah? Tapi itu tidak mungkin. Perjalanan ke rumahnya dengan jalan kaki bisa memakan waktu lebih lama dari pada menunggu bus datang. Ia juga tak mungkin berjalan ke rumahnya dengan tasnya yang sangat berat ini.
Pada akhirnya, Hyera hanya bisa merenungi nasibnya dengan menundukan kepalnya, sambil menunggu bus selanjutnya datang.
Tin
Suara klakson motor memasuki gendang telinga Hyera. Tetapi Hyera tidak peduli ia tetap menundukan kepalnya sambil bermain dengan kakinya. Paling hanya pengguna motor yang terjebak macet, pikirnya.
Tin tin
Sumpah Hyera ingin memaki orang itu, untuk apa mengklakson berkali-kali seperti itu.
Tin tin tin....
"Ck, berisik banget si–"
"Akhirnya nengok juga."
"Taehyun? Lo ngapain disini?" Tanya Hyera kepada Taehyun—orang yang membunyikan klakson motornya sedari tadi—yang sedang duduk dimotornya dengan jarak 1 meter dari hadapan Hyera.
"Tidur."
"Hah?"
"Ya mau nganter lo pulang lah apalagi?"
"Gue mau naik bus, gak usah repot-repot nganterin gue pulang." Tolak Hyera. Walaupun sebenarnya dia ingin sekali pulang bersama Taehyun. Lumayan, menghemat waktu. Tetapi ego Hyera terlalu tinggi untuk melawan gengsinya.
