B.O.S.S - [END]

The real villain

Kaulah penjahatnya

Tidakkah kau lelah terus bersembunyi di balik topeng itu?

Jadi sekarang

Aku menangkapmu

Selamat

Rencanamu telah gagal

•••

Mereka berdua merenung. Merenungkan segala kejadian selama beberapa tahun ini. Pembunuhan, penyerangan, perkelahian dan segala sesuatu yang berkaitan dengan pertumpahan darah. Untuk apa sebenarnya semua itu?

Kunci kastil dari pemimpin MMO? Bukankah itu adalah hal yang membuat Namjoon iri? Tidak! Nyatanya kekuasaanlah yang membuatnya buta. Hatinya dan pikirannya diselimuti kabut hitam pekat.

Ditambah sedikit percikan api dari wanita iblis yang hanya tau cara merebut apa yang bukan miliknya.

"Maaf... Maaf karena aku tidak bisa menjadi kakak yang baik." - Namjoon.

"Tidak hyung. Kau selalu baik di mataku. Sebelum kau berani menculik Seoyun..." - Tae.

"Aku minta maaf Tae. Jika aku mengetahui tentangmu sebelumnya, aku tidak akan menyerangmu." - Namjoon.

"Sudahlah. Semuanya sudah terjadi. Sekarang aku hanya memiliki sedikit waktu yang tersisa." - Tae.

"Aku akan membantumu." - Namjoon.

Tae mengangguk.

"Dimana ayah?" - Tae.

"Ayah... Dia masuk rumah sakit Tae." - Namjoon.

"Apa?! Tapi kenapa?" - Tae.

"Tenanglah. Hal ini hanya kita berdua yang tau. Ayah sudah baik-baik saja. Apa kau ingat tadi aku mengatakan kalau aku ingin mencari sesuatu?" - Namjoon.

"Iya. Apa itu?" - Tae.

"Bukti." - Namjoon.

"Bukti?" - Tae.

"Iya. Aku curiga pada ibuku sendiri, aku curiga kalau dialah dalang yang meracuni ayah." - Namjoon.

"Racun? Apa ayah terkena racun?" - Tae.

"Dokter belum bisa memastikan apakah itu racun atau bukan. Tapi dia bilang kalau ada sesuatu yang salah dengan makanan/minumannya." - Namjoon.

"Oke. Aku akan ke rumah sakit sekarang." - Tae.

"Yaa. Biar aku yang mencari bukti." - Namjoon.

Tae mengangguk.

"Tuan!" - anak buah Namjoon.

"Ada apa?" - Namjoon.

"Kami tidak menemukan bukti, tapi kami melihat ada sebuah kamera cctv yang tersembunyi di ruangan ini." - ujarnya.

"Cctv? Ayo pergi dan lihat." - Namjoon.