Is this Love?

5.4K 397 2
                                    

Apakah ini yang mereka namakan dengan 'cinta' ?

Aku rasa...
Aku sudah terjebak didalamnya

Perasaan ini menjeratku dan menarikku semakin dalam ke dalam pesonamu

...

Seoyun membuka matanya perlahan, ia menngerjapkan matanya.

"Apa kau sudah bangun?" - tanya seseorang dengan suara dan nada bicara yang tak asing ditelinga nya.

Sontak ia terkejut.

"Kenapa kau tak membangunkan aku? Apakah aku tertidur lama?" - Seoyun

"Kau pikir aku pria yang tak berperasaan yang membangunkan seorang wanita dari tidur lelapnya?" - Tae.

"Lagipula kau tak tidur lama, hanya 30 menit." - sindir Tae.

Seoyun tau kalau Taehyung sedikit kesal karena dirinya yang tertidur cukup lama. Tapi mengingat pria itu rela menunggunya dan tidak membangunkannya dari tidurnya, Seoyun merasa senang.

 Tapi mengingat pria itu rela menunggunya dan tidak membangunkannya dari tidurnya, Seoyun merasa senang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

/Kira-kira beginilah ekspresi Taehyung/

Entah apa yang dipikirkan Seoyun, ia merasa ekspresi wajah Taehyung saat ini sangat menggemaskan.

Seoyun tertawa kecil.

"Baiklah maaf dan terimakasih atas kebaikan Presdir Taehyung. Kalau begitu aku akan kembali ke apartemen ku. Sampai jumpa besok." - Seoyun tersenyum kepada Taehyung.

"Yaa sampai jumpa besok." - Tae.

Seoyun keluar dari mobil, berjalan menuju pintu masuk apartemen.

Taehyung juga bersiap-siap untuk keluar dari mobil.

Sesaat setelah ia keluar dari dalam mobil, ia mendengar langkah seseorang di belakangnya. Indra-indra Tae memang tajam berkat latihan dan pengalamannya dalam peperangan dan perkelahian semenjak dia menjadi Jenderal besar dan juga pemimpin UFO.

Taehyung berbalik dengan cepat dan langsung mengunci pergerakan pria yang dibelakangnya itu.

Untuk sesaat, pergerakan lawan terkunci. Tapi tak bertahan lama, orang misterius itu memiliki pisau ditangannya, ia mengarahkan pisau yang dipegangnya ke tangan Taehyung. Pisau itu menggores bagian telapak tangan Tae.

Otomatis tangan Taehyung melepaskan kuncian lawan. Ia memegang telapak tangannya yang berdarah cukup banyak karena lukanya yang cukup dalam.

Sesaat setelah orang itu terlepas dari Taehyung, ia mencoba menyerang Tae lagi. Tapi sayangnya orang misterius itu bukanlah lawan bagi Taehyung, walaupun tangan Taehyung terluka, tapi ia masih bisa dengan baik melindungi dirinya dan membuat lawannya jatuh menabrak tiang penyangga.

Taehyung mencengkram kerah baju orang itu dengan kasar.

"Katakan, siapa yang mengirim mu?!" - tanya Taehyung dengan nada memerintah.

"Haha, jangan harap kau mendapat jawaban dariku!" - jawab orang itu, ia tampak seperti orang yang tidak takut akan kematian.

"Kalau begitu, kau harus mati!" - Taehyung, ia mengambil pisau yang tadi terjatuh. Kemudian ia menusukkan pisau ke perut pria itu, sontak ia mengerang kesakitan.

Taehyung menarik pisau yang telah menancap dengan sekali hentakan.

Arrghhh

Terdengar jeritan dari orang itu, belum selesai sampai disitu. Taehyung kemudian menikamnya berkali-kali, ia kesal karena waktu santainya malah di renggut oleh bajingan tengik ini,  teriakan masih terdengar dari seorang pria malang yang tidak tau ia sedang berhadapan dengan siapa.

Pria itu kehabisan tenaganya, rasa sakit yang luar biasa di bagian perutnya dan darah yang terkuras membuat ia sedikit demi sedikit kehilangan kesadarannya.

Ia mati pada saat itu juga. Taehyung melemparkan pisaunya, dia mengerang menahan rasa sakit di tangannya. Juga rasa sakit di dadanya akibat tersayat pisau saat pertarungan sengit itu terjadi.

Taehyung merogoh saku celananya, menekan-nekan mencari nomor telepon seseorang.

Tak lama kemudian, telepon tersambung.

"Halo, Suga. Apa kau ada di sekitar apartemenku?" - tanya Taehyung dengan suaranya yang sedang menahan sakit.

/Maap ni ya, kan kemarin pake nama Yoongi kan ya? Tapi kayaknya lebih keren aja gitu kalo pake nama Suga. Jadi sekarang aku ganti jadi Suga./

"Ya, aku tepat di depan apartemen. Bukankah hari ini memang ada hal yang perlu kita urus?" - Suga.

"Errghh. Yaa, kita batalkan dulu hari ini. Sekarang tolong bantu aku mengurus sampah disini. Basement." - ujar Taehyung dengan sedikit erangan kecil.

"Hei. Kau kenapa?! Apakah ada yang salah? Aku akan segera kesana sekarang! Kau tunggulah!" - Suga, ia biasanya tenang, tapi jika sudah menyangkut keselamatan Taehyung, ia tidak akan setenang dan sedingin biasanya.

Telepon tertutup, Taehyung terduduk bersandar di mobilnya.

Tak perlu menunggu lama, Suga datang. Ia terkejut dengan kondisi Taehyung. Ia bisanya tak akan terluka separah ini saat menghadapi pembunuh.

"Kenapa kau bisa sampai seperti ini? Apa yang salah denganmu?" - Suga.

"Tak ada yang salah, dia adalah pembunuh dari Geng Demon Blood." - Tae.

"Hah?! Bagaimana bisa mereka ada disini?! Apakah Namjoon yang mengirimnya?" - Suga.

Tae menggeleng.

"Aku juga belum tau, tolong suruh Jimin menyelidiki hubungan Namjoon dengan geng Demon Blood." - Tae, ia berdiri. Ia mengetahui asal usul pembunuh itu karena tato di pergelangan tangannya.

"Urus mayat busuk ini, aku akan kembali untuk mengobati lukaku." - lanjutnya.

Suga mengangguk.

Saat Tae sedang berjalan menuju pintu masuk, Seoyun muncul.

"Presdir Tae, apa kau melihat dimana handphoneku? Apakah handphoneku ada di mobilmu?" - tanya Seoyun, ia belum menyadari kondisi Taehyung.

Taehyung berdiri terpaku saat melihat kemunculan Seoyun, ia takut Seoyun melihat mayat orang itu.

"Tidak. Aku tidak tau." - Tae.

"Ekhem, aku permisi." - kata Tae, ia ingin cepat-cepat pergi sebelum Seoyun menyadari kondisinya.

Seoyun mengentikan Tae, ia memegang tangan Taehyung yang sedang terluka.

Taehyung menggigit bibirnya, menahan agar ia tidak mengerang.

"Hei kau! Setidaknya biarkan aku melihat ke dalam mobilmu!" - Seoyun.

"Sudah aku bilang, aku tidak melihatnya. Biarkan aku pergi! Aku sedang banyak pekerjaan." - Taehyung.

Seoyun mendengus kesal, ia akhirnya melepaskan genggamannya. Tapi ia merasa ada yang aneh dengan tangannya.

Tangannya berwarna merah, seperti darah. Seoyun bingung dan terkejut melihat tangannya yang berdarah.

Hah? Darah? Kenapa bisa ada darah? Batin Seoyun, ia melihat ke arah Taehyung yang sudah berjalan menjauh.

B.O.S.S - [END]Where stories live. Discover now