Festival

3.9K 342 8
                                    


Manusia memang tidak bisa dipercaya
Percayalah pada dirimu sendiri
Itu lebih baik

***

Seoyun bersiap untuk pergi ke festival cahaya bintang. Ia ditemani dengan supir pribadinya dan beberapa bodyguard yang dikirim kakeknya berangkat menuju tempat dilaksanakannya festival.

Huh kakek benar-benar! Kenapa mengirim mereka berdua? Apa yang akan dipikirkan orang-orang nanti? Aku harus mencari kesempatan kabur!  - batin Seoyun.

Sesampainya di tempat festival diadakan,

"Mm aku ingin ke toilet sebentar, kalian jangan ikuti aku. Aku janji tidak akan lama." - Seoyun.

Kedua bodyguard itu tampak bingung harus bagaimana, disisi lain kakeknya Seoyun meminta mereka untuk menemani Seoyun kemanapun ia pergi tapi di sisi lain mereka juga tidak ingin Seoyun melaporkan bahwa mereka mengintip Seoyun ke toilet.

"Nona, tapi kami diharuskan berada di dekat anda kapanpun dan di manapun." - jawab salah seorang bodyguard.

"Yaa! Apa kalian tidak takut aku bilang ke kakekku kalau kalian mengikutiku ke toilet?" - Seoyun mengancam.

Kedua bodyguard itu menjadi lebih bimbang.

"Baiklah nona, tapi anda harus secepatnya kembali. Kami tidak ingin terjadi sesuatu pada anda." - bodyguard.

"Nah begitu dong. Aku tidak akan lama." - Seoyun.

Lagian apa yang akan terjadi padaku di tempat ramai seperti ini? Cih. Batin Seoyun.

Seoyun cepat-cepat pergi, pertama ia menuju ke arah toilet umum yang ada untuk meyakinkan kedua bodyguard itu. Lalu Seoyun diam-diam berlari pergi meninggalkan kedua bodyguard.

"Hei, kenapa nona lama sekali?" - bodyguard 1.

"Cek saja." - bodyguard 2.

"Kau gila? Bagaimana kalau nanti nona lapor pada tuan? Apa kau ingin di mutilasi?" - bodyguard 1.

"Lalu kita harus bagaimana? Apa kau tidak takut nona akan kabur? Cek saja cepat!" - bodyguard 2.

Akhirnya mereka berdua memberanikan diri mengetuk pintu toilet. Tidak ada jawaban. Mereka mencoba mengetuk untuk yang kesekian kalinya sambil memanggil nama Seoyun tapi masih tidak ada jawaban, akhirnya mereka mendobrak pintu. Mereka tidak melihat sosok Seoyun disana.

Mampus! Batin mereka.

.

Seoyun dengan hati gembira tanpa beban berjalan di taman yang penuh dengan lampu warna-warni.

Festival ini sebenarnya telah menjadi agenda kencan massal di kalangan masyarakat lokal dan luar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Festival ini sebenarnya telah menjadi agenda kencan massal di kalangan masyarakat lokal dan luar. Seoyun melihat banyak anak muda bergandengan tangan.

Seoyun tersenyum, tanpa sadar seseorang pria terlintas di kepalanya. Taehyung.

Dia sedang apa sekarang? Apa dia baik-baik saja? Andaikan saja kami bisa melihat taman indah ini bersama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dia sedang apa sekarang? Apa dia baik-baik saja? Andaikan saja kami bisa melihat taman indah ini bersama. Batin Seoyun.

Hah?! Apa yang aku pikirkan? Ini memalukan. Seoyun mencoba mengalihkan pikirannya.

Ia kembali memfokuskan diri pada gemerlapnya taman dengan berbagai macam warna lampu.

Seoyun berhenti melangkah, ia duduk di bangku kosong di tempat yang tidak banyak lampu. Ia mengingat ibunya. Dulu saat ia masih sangat kecil Seoyun dan ibunya pernah berjalan-jalan bersama dengan ayahnya di taman ini. Ia merindukan ibunya. Bisakah waktu diputar ulang?

Air matanya menetes.

"Hai nona. Kenapa kau terlihat sedih?" - seseorang berdiri di depan Seoyun.

Seoyun terkejut, ia cepat-cepat menghapus air matanya kemudian mendongakkan kepalanya menatap seseorang yang berdiri di depannya.

"Tae? Kenapa kau ada disini?" - Seoyun terkejut.

"Tidak tau, aku hanya sedang berjalan dan sampailah aku disini. Kau sendiri kenapa sendirian di tempat gelap? Kau tidak takut ada penjahat?" - ledek Taehyung.

"Aku hanya ingin sendiri. Dan untuk penjahat, sejak kecil aku terbiasa dengan orang-orang yang jahat." - Seoyun.

Taehyung mengernyit bingung. Bagaimana bisa seorang putri dari keluarga terpandang berurusan dengan orang jahat?

"Sejak kecil?" - Tae, ia sekarang duduk disebelah Seoyun.

Seoyun mengangguk,
"Iya, kau tau? Aku dulu pernah di culik. Aku tidak tau apakah itu mimpi atau bukan, aku hanya bisa mengingat samar-samar dan sejak saat itulah aku memiliki phobia dengan suara tembakan." - Seoyun.

"Aku bertanya pada ayah dan keluargaku tapi mereka tidak memberi penjelasan tentang ingatan samar itu. Aku rasa mereka menyembunyikan sesuatu." - lanjutnya.

Seoyun menoleh ke arah Tae yang fokus mendengarkan ia bercerita.

"Apakah aku terlalu banyak bicara? Maafkan aku, aku tidak tau kenapa tapi aku merasa kamu baik dan bisa dipercaya." - Seoyun.

"Ah tidak Seoyun, aku hanya sedang memikirkan hal lain." - Tae.

Baik? Aku takut kau akan kecewa. Batin Taehyung.

"Apa yang kau pikirkan? Apakah sesuatu seperti kisah kelam ku?" - tebakan Seoyun tepat sasaran.

"Itu hanya ingatan samar ku, jangan dipikirkan." - Taehyung.

Seoyun mengangguk dan tersenyum.

Tiba-tiba seluruh lampu di taman padam. Tidak ada setitik cahaya pun terlihat disana.

Para pengunjung yang panik langsung pergi meninggalkan taman.

"Kenapa lampunya padam?" - Seoyun.

Taehyung mendapat pesan dari Suga.

Suga : Tuan, tolong tinggalkan taman itu secepat yang anda bisa. Seseorang membawa beberapa pembunuh untuk membunuh anda. Aku sudah meminta bantuan dari markas tapi itu membutuhkan beberapa waktu karena jalanan yang padat.

Tae menoleh ke arah Seoyun, ia menggandeng tangan Seoyun. Menariknya pergi.

"Hei kenapa? Kau terlihat panik." - Seoyun.

"Kita harus segera pergi, ada beberapa pembunuh yang datang." - Tae.

"Bagaimana kau bisa tau?" - Seoyun.
"Apa kau mempermainkan ku? Bagaimana mungkin disini ada pembunuh?" - Seoyun.

"Ikuti saja aku! Jangan banyak bicara atau kau akan mati." - bentak Taehyung, ia membentak Seoyun karena ia takut Seoyun terluka karena dia.

Seoyun terdiam.
Cih aku sempat mengira kalau dia adalah orang yang baik. Nyatanya tidak! Batin Seoyun kesal.

B.O.S.S - [END]Where stories live. Discover now