15. 30 Oktober 2020. Happy Birthday, Ayah!

298 16 1
                                    

— 05:18

Alice sudah selesai mandi untuk menjalankan misinya hari ini bersama Pat. Ini hari sabtu dan Alice sudah mengatur alarm Arm untuk bangun jam 9 pagi.

Alice bergegas menyiapkan barang-barang yang harus dibawa dan menaruhnya di sofa luar.

"Pat..." Alice membuka pintu kamar anaknya, dan tentu saja Pat masih tertidur

"Anak Bunda, Patrick. Ayo bangun Nak" saat ini Alice sudah duduk di hadapan Pat, mencoba menbangunkan anak semata wayangnya itu.

"Ayo bangun. Nanti keburu Ayah bangun gagal deh rencana kita" mendengar ucapan itu, Pat teringat janjinya dengan Bunda untuk pergi seharian hari ini dan pura-pura lupa ulang tahun ayahnya.

Pat sudah bangun dan sedang mandi untuk bersiap. Alice diluar sedang memasak sarapan untuk Arm nanti jika ia bangun. Menuliskan sticky notes yang diselipkan disarapannya

"Dimakan ya sarapannya. Angetin di microwave 1 menit dulu. Love you, Bunda" tulisnya

Alice dan Patrick sudah berada di mobil untuk menjalankan misi "kabur"nya.

"Pat semalam Bunda udah telpon Oma kalau kita mau dateng pagi-pagi. Coba kamu telpon Oma lagi sekarang, bilang kita udah berangkat. Sama tanya ada yang mau dititipin Oma ga"

Pat segera melakukan tugas yang diberikan Bundanya. Membuka handphonenya dan mencari kontak Oma untuk dihubungi.

"Hallo Patrick" suara lembut itu menyapa dari ujung telepon.

"Oma. Pat sama Bunda udah berangkat dari rumah ya" jawab Pat.

"Iya iya. Hati-hati ya bilangin Bunda kamu nyetirnya pelan pelan aja"

"Oh iya Oma. Kata Bunda Oma mau nitip sesuatu ga?" Tanya Pat ke Omanya.

"Hmm, ngga ada Pat. Nanti kalau ada yang mau dibeli Patrick aja temenin Oma ke pasar ya?"

Mendengar ucapan itu, Patrick sudah loncat kegirangan membayangkan pergi ke pasar dengan Omanya.

"Oma kita ke pasar ya Oma. Nanti kalau Pat udah sampe" mendengar suara antusias itu, Oma hanya tertawa geli di ujung telepon.

Sambungan telepon Oma dan Patrick sudah selesai. Dan Pat sedang tersenyum membayangkan apa yang mau ia beli di pasar nanti.

"Kayaknya tadi kamu bilang mau tidur lagi di rumah Oma. Kenapa sekarang jadi mau ke Pasar" Alice mendengar dengan jelas pembicaraan antara nenek dan cucunya itu. "Ya nanti aja Bun abis dari pasar Pat tidurnya. Pat mau jajan Bun. Pasti banyak jajanan pasar kan Bun" Pat menjawab dengan antusias tidak sabar untuk sampai dirumah Omanya.

Pat dan Alice sudah sampai dirumah Omanya. Opa, papahnya Arm langsung membukakan pagar rumahnya agar Alice bisa memarkirkan mobilnya di dalam.

Dan tentu saja, Pat sudah turun sedari tadi, dan sudah memeluk Omanya.

"Maaf ya Pa kita dateng pagi-pagi." Ucap Alice setelah melihat Papa yang sedang menutup kembali pagar rumahnya.

"Gapapa, Lice. Ayo masuk masuk." Jawab papah

Alice mengeluarkan tas berisikan barang-barangnya dan Patrick dari bagasi dan membawa masuk ke dalam rumahnya.

"Oma. Ayo ke pasar sekarang. Udah siang nanti keburu habis jajanannya" Pat langsung menagih janji ke pasarnya, sudah tidak sabar.

"Kamu mau ikut Lice?" Tanya Mama "Ngga usah kayaknya Ma. Mama aja sama Patrick" jawab Alice

"Yaudah karena kita ber 2 aja. Naik motor aja mau?" Tanya Oma ke Patrick yang saat ini sedang memeluk Omanya

Married (END)Where stories live. Discover now