37. 18 Januari 2021. Terima kasih.

248 10 0
                                    

— 08:21

Pagi ini Alice berusaha bangun dari kasurnya dan mendapati Arm sudah tidak ada di sampingnya. Semalaman, Alice tidak bisa tidur karena mual-mual dan baru bisa tidur sekitar pukul jam 3 pagi tadi.

"Kok udah bangun?" tanya Arm yang baru keluar dari kamar mandi.

"Kamu kan mau berangkat. Aku mau siapin sarapan"

"Ga usah gapapa. Aku bisa sendiri"

"Bisa sendiri? Kamu bisa bikin apa sendiri"

"Ya kalau ga bisa nanti aku beli aja di kantor"

"Gapapa. Aku siapin aja"

"Bisa?"

"Bisa kok. Udah ga mual lagi aku"

"Yaudah abis bikinin aku sarapan tiduran lagi ya. Gausah nungguin aku berangkat"

Alice hanya mengangguk. Sebenarnya, Alice sangat tidak suka untuk tiduran di atas kasur dalam waktu yang lama. Ia terbiasa menghabiskan waktunya seharian untuk melakukan suatu kegiatan. Jika disuruh tiduran terus, tentu ia tidak betah.

Alice memasukan dua buah roti ke dalam toaster dan menyiapkan beberapa selai serta kopi untuk Arm. Perutnya sedikit mual namun Alice terus menahannya karena tidak mau Arm melihatnya. Jika ia mual-mual lagi, pasti Arm akan menyuruhnya untuk tiduran saja.

"Kamu gapapa?" Tanya Arm dari belakang.

"Gapapa kok"

"Muka kamu pucet banget, Bun"

"Masa sih?"

"Aku bangunin Pat ya. Biar kalau aku berangkat kamu ada yang nemenin" Arm langsung berjalan ke kamar Pat bahkan tanpa menunggu jawaban dari Alice.

Setelah berhasil membangunkan Pat, Arm memulai sarapannya. "Pat, kalau ada apa apa langsung telpon Ayah ya"

"Iyaaa"

"Mama sama Ibu mau kesini juga kan. Kamu ga usah khawatir pokoknya. Kerja aja" ucap Alice.

Benar juga, Ibu dan Mama akan datang hari ini sehingga tidak ada alasan untuk Arm mengkhawatirkan Alice. Ditambah Pat yang masih libur sehingga bisa menemani Bundanya di rumah.

— 09:11

Alice mengantar Arm untuk berangkat kerja. Alice sudah merasa lebih baik sekarang sehingga ia bisa mengantar Arm ke mobil. "Jangan lupa pulang ambil laundry-an" ucapnya pada Arm yang sudah berada di dalam mobil.

"Iyaaa"

"Hati-hati ya"

"Pokoknya kalau ada apa-apa langsung telepon aku ya. Awas aja kamu sok sokan mau nanganin sendiri"

"Iya Ayah"

"Yaudah aku jalan ya. Bye Bunda, Bye bayi Ayah yang di perut" Arm melambaikan tangannya di depan perut Alice, dan Alice hanya tertawa.

Alhir-akhir ini, Pat jadi punya tugas baru di rumah ini yaitu mencuci piring. Meskipun masih belum sempurna karena setiap habis cuci piring ia basah kuyup, tapi Pat tetap kekeuh mau melakukannya.

"Bundaaa Pat udah selesai" Pat berlari melewati Alice yang sedang menonton tv, kemudian ia masuk ke dalam kamarnya untuk mandi dan berganti pakaian.

Selesai berganti pakaian, Pat menghampiri Alice dan langsung bersender di bahu. Akhir-akhir ini Bundanya sedang kurang sehat sehingga Pat jarang sekali bermanja seperti ini dengan Alice.

"Bunda"

"Hmm"

"Waktu hamil Pat, Bunda seneng ga?" Tanya Pat tiba-tiba. Alice sedikit terkejut mendengar pertanyaan Pat.

Married (END)Where stories live. Discover now