Chapter 15

131 19 2
                                    

Narnia belongs to CS Lewis and Peter Pan belongs to JM. Barrie⚔️🧚🏻

Happy reading!

—————

"Oh astaga, apa yang harus aku pakai?!" Seru Wendy, masih dengan piyamanya terlihat bingung dengan baju yang ia keluarkan dari kopernya.

"Tenang Wendy, santai oke! Kau ini hanya berkencan dengan Edmund. Tenang-tenang, kami akan membantu".

"Oh, maafkan aku Reg, aku sedikit gugup. Maksudku kami memang sudah sering bertemu dan mengobrol, tapi ketika Edmund secara langsung berkata bahwa ia ingin berkencan denganku, rasanya aku malah sangat gugup" jawab Wendy murung.

Sementara Regina dan Maddie hanya saling memandang dan tertawa kecil, "Oh astaga, Maddie, teman kita benar-benar sedang dimabuk cinta". Wendy hanya menghela napas.

"Hmm... bagaimana kalau ini?" Regina mengambil baju dari koper Wendy. Blus bermotif bunga berwarna merah muda kecoklatan dengan kerah renda berwarna putih gading.

"Oh astaga, bagaimana aku bisa lupa dengan baju ini! Ini baju kesayanganku. Terima kasih, Reg!"

"Sama-sama".

"Bagaimana dengan rok ini?" Kali ini Maddie mengambil rok coklat berbahan flannel dari koper Wendy. Wendy mengangguk setuju dan segera berganti baju.

"Sini, biar aku menata rambutmu!" Regina mengambil pita putih di kopernya dan mengikatkannya ke rambut Wendy.

"Sini, biar aku menata rambutmu!" Regina mengambil pita putih di kopernya dan mengikatkannya ke rambut Wendy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Source : YouTube's screen capture

Kemudian Wendy mengoleskan sedikit lipstick di jari tangannya dan membaurkannya ke bibirnya.
Ia lalu memakai mantel coklatnya, dan bergabung bersama Regina dan Maddie untuk sarapan.

***

Wendy menunggu Edmund di depan perpustakaan. Selesai sarapan Wendy pergi ke perpustakaan untuk membaca buku sembari menunggu Edmund. Tak lama Edmund datang dari arah sebelah kiri dan menghampirinya. Ekspresi Edmund terlihat seperti terpukau dengan Wendy.

"Um... Ed, apa ada yang aneh denganku?" Tanya Wendy khawatir.

"Oh, tidak, tidak, hanya saja..."

"Apa?"

"Kau... um... cantik sekali, Wendy". Kata Edmund malu-malu.

Wendy tersipu mendengarnya, berusaha untuk tidak memperdulikannya.

Mereka berjalan keluar sekolah, sama seperti saat mereka baru pertama kali berkenalan. Saat mereka sudah di luar sekolah, Edmund memberanikan diri memegang tangan Wendy dengan erat sambil terus berjalan.

"Hei, kau mau churros? Disana terlihat ramai, biasanya kalau seperti itu, makanannya berarti enak" Edmund menunjuk ke salah satu kios churros dengan banyak orang di luar.

Duke of Lantern Waste and Red-Handed JillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang