Chapter 27

56 5 0
                                    

Narnia belongs to CS Lewis and Peter Pan belongs to JM. Barrie⚔️🧚🏻

Happy reading!

—————

Suara telpon dari sudut ruangan terus berbunyi nyaring.

John yang posisinya paling dekat dengan telepon, mengangkatnya.

"Halo".

"Halo, apa saya bisa bicara dengan Wendy Darling?" Suara dari jauh itu bertanya kepada John.

"Tentu, dengan siapa ini?"

"Oh, saya Edmund Pevensie".

John menjauhkan kepalanya dari telepon dan mulai berteriak, "WENDY! PACARMU MENELPON!"

Sontak Wendy yang sedang membaca buku langsung menoleh kearah John, dan melotot kearahnya.

John hanya terkekeh melihat Wendy lalu memberikan teleponnya kepada kakaknya dan berlari entah kemana.

"Halo Ed".

"Halo Wendy, jika kau bertanya, ya aku mendengar adikmu berteriak".

Wendy terkekeh kecil, "Ada apa? Suratmu sedang ku balas".

"Ah tak apa, aku hanya ingin bertanya... apa kau mau nanti malam pergi denganku?"

"Hah? Aku tidak tahu apakah ayahku akan mengizinkannya" Wendy mulai bersuara pelan.

"Apakah kamu pernah menyelinap keluar?"

"Uh... secara teknis sudah, tapi kali ini kau tidak terbang" Wendy sedikit berbisik.

Edmund terkikik kecil lalu berkata, "Baiklah, akan ku jemput kau jam 10 malam nanti".

"Hah? Kau apa?" Dan telepon pun terputus.

Wendy beranjak kembali menuju kursi sambil berfikir bagaimana cara ia bisa menyelinap keluar tanpa ketahuan. Bukan, bukan orang tuanya lah yang ia takuti akan memergokinya keluar tanpa izin, melainkan Nana.

Anjing pengasuh itu sangat menjalankan tugasnya dengan baik dan sepenuh hati. Ia tahu jika ia ketahuan anjing itu, Nana akan menggonggong kencang dan membuat semua penghuni rumah bangun dan menjadi masalah yang besar.

Akhirnya Wendy memohon mohon kepada George dan The Lost Boys untuk membuat kehebohan di kamar yang membuat Nana tinggal dikamar mereka. Sebagai imbalannya, masing - masing Wendy berikan dua pounds dan Wendy buatkan makanan manis kesukaan mereka selama dua hari.

***

Wendy duduk dekat perapian di kamarnya, dan ia sedang merajut sembari menunggu Edmund. Ia benar-benar tidak tahu apa yang Edmund rencanakan. Beruntungnya masalah Nana "sedikit" terselesaikan, para adiknya membuat Nana tidur di kamar mereka, dan tidak lupa mereka mengkunci kamar tersebut agar Nana tidak keluar.

Saat ia sedang serius merajut benang wol tersebut, ia mendengar suara jendelanya yang terbentur kerikil yang dilempar dari bawah. Ia bergegas melihat dan benar dugaannya, Edmund sudah dibawah sambil menyapanya dengan gerakan tangannya.

Wendy segera mengambil mantelnya dan keluar dari kamarnya. Ia berjalan menuruni tangga berharap tidak menimbulkan suara sama sekali, lalu mengendap endap menuju pintu belakang.
Setelah berhasil membuka pintu belakang ia bergegas lari menghampiri Edmund, yang sedang tersenyum kearahnya.

"Kau gila Edmund".

"Oh ayolah, ini masih masa libur kita, lagipula kau pernah kabur lebih lama dari ini kan?" Edmund menyeringai tipis.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 25, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Duke of Lantern Waste and Red-Handed JillWhere stories live. Discover now