Chapter 7

152 22 2
                                    

Narnia belongs to CS Lewis and Peter Pan belongs to JM. Barrie⚔️🧚🏻

Happy reading!

—————

Edmund berjalan ke aula besar dengan cepat, karena ia terlambat lima belas menit untuk sarapan. Padahal ia hanya bercanda tentang bangun siang di hari libur, tentu saja ia tetap harus bangun pagi jika tidak mau terlambat sarapan.

Sesampainya di aula besar, Edmund mencari meja dimana teman-temannya duduk, setelah menemukannya, ia berjalan untuk mengambil makanannya.

Matanya menangkap Wendy Darling yang sedang mengobrol dengan kedua temannya. Edmund tak tahan untuk sekedar tersenyum, semenjak kemarin, ia semakin senang melihat Wendy Darling.

Akhirnya ia bisa bercerita tentang Narnia ke orang lain, selain keluarganya. Rasanya bisa sedikit melepas beban yang ada di dirinya. Bukannya dia tidak suka bercerita dengan saudaranya, tentu saja sangat menyenangkan kilas balik pengalaman mereka di Narnia, namun terkadang, bercerita tentang suatu pengalamanmu yang spesial kepada orang lain tanpa mereka menghakimimu atau menganggapmu aneh.

Menurutnya, gadis Darling itu merupakan pendengar yang sangat baik, bahkan menurut Edmund, Wendy bisa merasakan ketakutan Edmund saat ia menceritakan kembali tentang pengalamannya saat ditawan oleh Jadis.

Ia mengambil sarapannya, hari ini menunya adalah roti lapis tuna, dan ia mengambil jus jeruk.

"Ed! Ku pikir kau hanya telat beberapa menit, bung, jadi aku tidak membangunkanmu".

"Tidak apa-apa, lagipula ini masih jam sarapan bukan".

"Yaa, sedikit lagi sih".

"Ed, Matt, nanti kami akan bermain kasti, kalian mau ikut tidak?" Tanya salah satu murid tahun terakhir bernama Jack Taylor.

"Iya, kami ikut-"

"Pukul berapa?" Potong Edmund cepat. Matthew memicingkan matanya ke arah Edmund. Edmund yang menyadarinya dengan cepat berkata, "Um, aku ada urusan".

Matthew hanya menaikkan alisnya lalu kembali lanjut memakan makanannya, dan Ed bisa bernafas lega, syukurlah temannya tidak memperdulikannya.

"Hai Edmund" sapa gadis berambut pirang terang itu, Edmund hanya tersenyum kepadanya.

"Hai Gisele" sapa Matt kepada gadis itu.

"Um, Edmund apakah kau bisa mengajariku nanti siang? Kau tahu, materi kelas ekonomi kemarin sedikit membingungkan".

"Membingungkan bagaimana? Bukankah kemarin cara menghitungnya sangat sederhana ya?" Tanya Edmund sembari melanjutkan makannya.

"Um, i-iya... itu... tapi aku bingung" Gisele terlihat sedikit panik dengan jawaban Edmund.

"Mohon maaf Gisele, sepertinya kali ini kau harus meminta orang lain untuk mengajarimu, aku tidak bisa".

"Dia sudah ada janji hari ini, bagaimana jika aku saja yang mengajarimu Gisele?" Edmund mengangguk setuju.

Gisele memutar mata hijaunya malas, lalu berkata kepada Edmund, "Tidak usah, lain kali saja, dah!" Gisele melenggang pergi kembali ke mejanya.

"Kau tahu, gadis itu suka denganmu, bung".

"Jangan mulai, Matt!" Edmund meninju pelan lengan Matthew.

"Hei! Tapi itu benar adanya, bung. Dia hanya mau diajari olehmu, kadang dia meminta di ajari materi yang mudah dipahami. Aku memang tidak sepintar dirimu, tapi ada beberapa materi yang bisa kau pahami sendiri kok!"

Duke of Lantern Waste and Red-Handed JillWhere stories live. Discover now