Chapter 11

137 21 4
                                    

Narnia belongs to CS Lewis and Peter Pan belongs to JM. Barrie⚔️🧚🏻

Happy reading!

—————

Pagi ini Regina dan Maddie melihat Wendy sedikit bertingkah aneh, ia seperti tidak ingin dilihat oleh seseorang. Tentu saja ini membuat mereka berdua bingung.

"Oke Wendy Darling, kau ini kenapa?" Tanya Maddie sedikit jengkel.

"Hah? Tidak, aku baik-baik saja".

"Jangan bohong Wendy, daritadi saat kita berjalan ke aula besar kau seperti bersembunyi dari seseorang" kata Regina sambil memakan roti bagelnya.

"Hah? Sungguh! Aku tidak apa-apa" Wendy menyambar teh hitamnya dan meneguknya.
Sebenarnya yang membuat Wendy seperti ini adalah "kejadian" kemarin bersama Edmund. Ia kemarin mencium pipi Edmund. Ia. Mencium. Pipi. Seseorang.

Entah bagaimana namun tiba-tiba ia mendaratkan bibirnya di pipi Edmund, awalnya ia biasa saja, namun saat ia akan tidur, Wendy baru menyadari bahwa perbuatannya sedikit bodoh. Karena sekarang ia merasa sangat malu untuk bertemu Edmund —setidaknya pada waktu sarapan ini. Ia tidak siap jika Edmund menyapanya pagi ini, ia takut dirinya jatuh pingsan karena tak siap.

Ia melihat Edmund masuk ke aula besar bersama dua orang anak laki-laki, mungkin teman sekamarnya. Dan beberapa saat setelahnya, Edmund melihat dirinya dan laki-laki itu tersenyum kikuk kearahnya. Wendy membalas dengan tersenyum tipis kepada Edmund.

***

Hari ini cuaca amat cerah amat kontras dengan angin musim gugur yang lumayan dingin. Beberapa kali Edmund memasukkan tangannya ke kantong mantel agar lebih hangat.

Ia berjalan ke pohon tempat ia mengobrol dengan Wendy dan melihat tidak ada orang di tempat itu. Ia menuju pohon itu dan duduk disana, dan kembali membaca buku yang Edmund bawa.

Edmund menunggu Wendy selama hampir dua puluh menit. Kemana dia? Aku bisa mati kedinginan kalau terlalu lama disini, kata Edmund dalam hati.
Saat Edmund mulai mengeluh, Wendy berjalan tergesa gesa dan menghampiri Edmund.

"Ed, aku minta maaf, aku membantu Regina mencari karya ilmiahnya yang hilang di kamar. Kau menunggu cukup lama ya?"

"Yaa, jika kau lebih lama lagi aku akan menjadi es batu disini" ucap Edmund dengan nada sarkastiknya.

Wendy sedikit mendengus, lalu duduk di hadapan Edmund dan menarik kedua tangan Edmund. Sementara laki-laki bermata coklat tua itu hanya melotot bingung.

Wendy menggosok gosokkan kedua tangannya di tangan Edmund, "Tanganmu dingin sekali" kata Wendy canggung.

"Eh? Iya".

"Kau mau ke aula besar?"

"Ah tidak, terlalu banyak orang. Berisik. Bagaimana jika di lorong dekat perpustakaan, disana juga lumayan hangat"

"Oke".

Mereka berjalan dalam diam, ada rasa canggung diantara mereka akibat kejadian kemarin.

"Um... Ed?"

"Hmm?"

"Uh... tidak, tidak apa-apa".

"Uh... oke".

Mereka berdiri di lorong yang menghadap ke taman, hanya berdiam diri tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Hingga akhirnya Wendy memulai percakapannya "Um, jadi... sampai mana aku kemarin?"

"Oh hmm, saat kau..."

***

"Saat aku berpisah dengannya, aku bertanya apakah dia akan mengunjungiku, dan ia menjawab iya, namun... sepertinya aku harus menerima kenyataan kalau Peter Pan tidak akan kembali ke jendelaku".

"Satu-satunya kenanganku akan Neverland adalah ini" Wendy memegang kalung biji pohon ek-nya, dan kembali berkata, "Aku mencatat semua perjalananku di buku itu, agar jika aku lupa nanti, memori indahku tentang Neverland tidak akan luput".

"Itu sebabnya kau begitu takut saat bukumu hilang".

"Ya begitulah".

"Tragis memang, kita menemukan dunia yang lebih indah, namun kita tidak bisa menetap disana" Edmund menatap Wendy, dan Wendy hanya membalas senyum.

"Um... sebenarnya ada yang masih aku tidak mengerti dari ceritamu Wendy".

"Apa maksudnya ciuman tersembunyi?"

"Oh... itu um, seperti cerita rakyat di keluargaku. Jadi dikatakan ada sebagian perempuan yang memiliki ciuman tersembunyi, ciuman yang bersembunyi di bawah sudut kanan mulut mereka. Siapapun yang mendapatkan ciuman itu, akan mendapatkan petualangan paling luar biasa dalam hidupnya". Wendy membelalak dan kembali berkata, "Oh ngomong-ngomong soal itu, Ed aku minta maaf aku sangat tidak sopan mencium pipimu begitu saja. Aku-"

Perkataan Wendy terpotong dengan bibir Edmund yang menempel di bibirnya, Edmund mencium bibir Wendy, ciuman itu sangat hangat di bibir Wendy. Dengan sedikit malu, ia membalas ciuman Edmund.
Edmund menarik pelan ciumannya dan menatap Wendy, dan berkata, "Sepertinya, aku ingin memberikan ciuman tersembunyiku padamu, Wendy".

Ia memegang tangan Wendy lalu berkata, "Wendy, aku tidak tahu harus memulai dari mana... aku sangat tidak ahli akan hal ini. Um, t-tapi, aku, sangat... mengagumimu. Bukan! Maksud perkataanku adalah" Edmund menelan ludah, "Aku mencintaimu Wendy. Aku tau ini klise dan sangat tidak romantis... tapi, aku mencintaimu Wendy".

"Selama kita bersama, aku merasa aneh, tapi dalam artian yang bagus, tak bisa aku ungkapkan dengan kata-kata. Uh, kau mengerti maksudku kan?"

Wendy tersenyum bahagia dan berkata, "Iya, aku sangat mengerti, Ed". "Bahkan, aku juga merasakan hal yang sama" sambung Wendy sedikit kikuk.

Senyum Edmund merekah lalu ia menarik Wendy kedalam pelukannya dan kembali mencium bibir gadis itu. Wendy mengalungkan tangannya di leher Edmund dan mengusap rambut hitamnya.

Edmund melepaskan ciumannya dan tersenyum kepada Wendy, "Jadi... kau mau ke perpustakaan?"

"Hah?"

"Sebenarnya aku juga mau mengembalikan buku, mungkin kita bisa membaca buku disana sebelum makan siang. Beruntungnya kita tidak ada orang yang keluar masuk di perpustakaan".

Wendy hanya tertawa kecil, dan mereka berdua masuk ke perpustakaan dan menghabiskan waktu dengan membaca buku bersama.

—————

Hulaaaaa!!!!

Yuhuuuu, chapter paling exited yang aku tulis!!! Dan sepertinya ini akan menjadi cheesy sihhh bagi sebagian orang lol idk mwehehehe

Lol maaf banget anaknya emang suka banget sama cheesy romance wkwk

Jujur banget pas nulis ini tuh aku senyam senyum sendiri gatau kenapa wkwkwk, kayak gemeyyyy gitu😂😂😂

Dan semoga chapter ini kalian suka yaaa (dan mohon maaf banget nget nget yang ngga suka per-cheesy-an ini lol😂)

As always, kritik dan saran sangat diterima❤️ Kalo mau nanya nanya juga silahkan di comment aja yaaa❤️❤️❤️

Kalau suka cerita ini jangan lupa comment dan vote yaa❤️

Sincerely, autumninterest

Duke of Lantern Waste and Red-Handed JillWhere stories live. Discover now