Chapter 24

69 9 8
                                    

Narnia belongs to CS Lewis and Peter Pan belongs to JM. Barrie⚔️🧚🏻

Happy reading!

—————

Ternyata sialnya bagi Edmund, Lucy melihat jelas kejadian ia mencium Wendy di stasiun. Lucy sudah lebih dulu sampai sekitar lima belas menit yang lalu, namun ia sangat ingin buang air kecil sehingga ia harus ke kamar mandi umum, dan entah bagaimana bisa terjadi tapi saat itu kamar mandi terlihat lumayan ramai dan membuat Lucy harus mengantri sebentar. Dan saat ia akan menemui Edmund di peron, ia mendapati kakak laki-lakinya sedang mengecup cepat bibir seorang gadis dan Lucy kaget bukan main melihat kejadian itu, yang imbasnya untuk Edmund adalah, pertanyaan tanpa henti dari Lucy.

"Aku tidak tahu kau punya pacar. Siapa namanya? Kenapa kau tidak bercerita padaku? Dia cantik, dia satu angkatan denganmu?..." dan masih banyak lagi pertanyaan yang mengalir ke telinga Edmund.

"Oh astaga Lucy, bisakah kita berhenti membicarakan ini?"

"Aku tidak akan bertanya jika aku tidak melihat apa yang tadi kau lakukan".

"Aku tidak mau menjawabnya".

"Oh ayolah Edmund, kau bisa bercerita padaku".

Edmund memutar bola matanya dan berjalan lebih cepat, "Tidak".

"Kau tidak asik".

***

Sesampainya di rumah, Edmund langsung pergi ke kamar dan membereskan koper dan tasnya. Ia merapihkan satu persatu bajunya dan bukunya, lalu menaruh kopernya di samping meja belajarnya.
Saat menyusun beberapa bukunya di rak, ia tak sengaja menyenggol sesuatu hingga membuat benda tersebut jatuh dari rak tersebut.

Edmund menoleh ke arah lantai dan mengambil barang itu, ternyata itu merupakan bidak catur emas kepunyaannya yang ia temukan kembali saat kedua kalinya ia ke Narnia.

Saat itu memang senter baru Edmund harus tertinggal disana, tapi entah mengapa bidak catur itu justru berada di dalam tasnya. Mungkin itu hanya salah satu cara Aslan untuk selalu mengingatkannya pada Narnia.

"Ed..."

Edmund tersadar dari lamunannya dan melihat Susan di depan pintu kamarnya.

Susan masuk ke kamar dan melihat sekitar, "Kenapa kamarmu masih berantakkan?" Susan adalah orang kedua setelah ibunya yang selalu tidak suka dengan keadaan kamar Edmund yang sedikit... berantakkan.

"Oh astaga Sue, aku baru masuk ke kamar ini lima belas menit yang lalu".

Susan menghela napas lalu duduk di kasur Ed, "Oke aku tak akan mengoceh".

"Ada apa?" Ed menghampiri saudarinya.

"Tak ada, hanya mau menanyakan kabarmu".

"Uh... baik".

"Hmm, Ed, kau kan sudah tingkah akhir sekarang, sebaiknya kau lebih fokus untuk kuliahmu".

"Maksudmu?"

"Um... maksudku" Susan menarik napas panjang, lalu kembali berbicara, "Lebih baik saat liburan musim panas nanti kau lebih banyak belajar daripada ke rumah Professor Diggory hanya untuk bercerita tentang permainan masa kecil kita. Maksudku itu sangat tidak berman—" Omongan Susan seketika langsung dipotong oleh Edmund.

Duke of Lantern Waste and Red-Handed JillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang