Chapter 23

63 10 6
                                    

Narnia belongs to CS Lewis and Peter Pan belongs to JM. Barrie⚔️🧚🏻

Happy reading!

—————

Hari ini Wendy beserta teman-temannya sedang merapihkan koper mereka untuk bersiap pulang menyambut liburan Natal. Wendy memisahkan pakaiannya dan sebagian buku di koper sementara beberapa buku dan jurnal Neverland-nya.

Sudah lama ia tidak membuka jurnalnya, ia memisahkan buku coklat itu ke atas meja, dan ia kembali berberes dengan cepat. Lalu ia mengambil kantong serut kecil berwarna putih gading dan ikut ia bawa.

"Teman-teman, aku ingin ke taman sebentar ya" kata Wendy sembari mengambil jurnal itu di meja.
Ia berjalan ke taman, ke tempat biasa ia membaca jurnal itu, dan duduk dibawah pohon.

Ia membuka lembar demi lembar buku tua itu, ia menyentuh kembali setiap daun yang ia tempel untuk mengingatkannya kembali lebih jelas tentang Neverland, lalu ia mengeluarkan kantong serut itu dari mantelnya dan membukanya.

Itu adalah kalung biji pohon Ek nya dari Neverland, dan ia kembali memakainya.

Sudah agak lama ia tidak memakainya, entah kenapa, ada rasa tak ingin memakainya saat bersama Edmund. Ia ingat beberapa kali Edmund meraih tangannya saat ia sedang memegang kalung itu.

Ia merindukan duyung, ia merindukan mencari harta karun, ia merindukan upacara suku indian, ia merindukan Neverland, ia merindukan Tinker Bell dan yang paling utama, ia sangat merindukan Peter Pan, bocah lelaki yang ia berikan ciuman tersembunyinya.

***

Edmund dan Wendy bertemu di aula besar setelah makan siang. Edmund tersenyum dan memegang tangan gadis itu, dan mengajaknya ke perpustakaan.

Sesampainya di perpustakaan, mereka duduk di lorong buku yang biasa mereka tempati, dan mengobrol santai —dengan suara kecil tentunya.
Edmund kemudian menyadari kalau Wendy kembali memakai kalung biji Ek nya. Sudah lama ia tidak melihat Wendy memakai kalung itu. Wendy terlihat memegang kalung itu sesekali, yang terkadang tanpa Edmund sadari, Ed suka menarik tangannya saat ia sedang memegang kalung itu.

Mungkin ini konyol, tapi dia sedikit tidak suka ketika Wendy bercerita mengingat tentang bocah terbang yang membawanya berpetualang, ia tahu ia tidak bisa sebal begitu saja karena pada awalnya ia yang memaksa Wendy untuk bercerita, namun jujur saja ia tidak begitu suka saat Wendy kembali mengingat bahwa bocah itulah yang mendapatkan ciuman pertama Wendy, sementara Wendy merupakan ciuman pertama seorang Edmund Pevensie. Edmund mungkin memang berani di medan perang, namun ia adalah orang yang terlalu takut mendekati seorang gadis. Ia cenderung menjauh jika ada gadis yang mendekatinya, bahkan saat ia "dewasa" di Narnia, ia hanya benar-benar mau fokus ke kesejahteraan dan keamanan warga Narnia tanpa melirik ke satupun para Putri kerajaan yang mengaguminya.

"Kau memakainya?"

"Aku menyimpannya di kantong kecil tas ku, ku pikir aku akan memakainya saat pulang sore nanti".

Edmund hanya tersenyum, ia tidak boleh konyol dan kesal tiba-tiba. Itu kalung Wendy dan hak Wendy untuk memakainya atau tidak.

"Kau nanti mau satu kompartemen denganku Ed?"

"Apa kau bersama dengan kedua temanmu?"

"Jika kau tidak mau tentu saja aku bersama Maddie dan Regina, jika kau mau, aku akan satu kompartemen denganmu saja".

"Baiklah jika kau memaksa", Edmund menyeringai jahil kepada Wendy, dan Wendy memukul kecil lengan Edmund.

***

Edmund dan Wendy membawa tas dan koper mereka masing-masing kedalam gerbong kereta, lalu mencari kompartemen kosong untuk mereka tempati. Mereka menaruh koper mereka di atas dan duduk sembari menatap jendela kereta. Perlahan kereta mulai berjalan dan mereka meninggalkan sekolah.

"Apakah aku pernah bercerita kalau setelah aku dan saudaraku kembali ke rumah, kami masih suka mengunjungi rumah Profesor Diggory dan membahas tentang Narnia?"

"Sepertinya belum".

"Ya, kami akan menaiki kereta dan turun di tempat yang sama saat kami dijemput oleh Nyonya Macready. Ya, mungkin beberapa tahun kami masih berempat kesana, bahkan bersama Eustace dan Jill, namun kebelakang ini, hanya Susan yang tidak mau ikut".

Wendy menggenggam tangan Edmund lalu tersenyum kepadanya, "Ed, kau tahu, mungkin kau harus menghormati saudaramu akan hal itu, mungkin dia ada alasan yang tidak kamu ketahui kenapa ia bisa melupakannya. Dan kau harus belajar menghormatinya, karena itu yang sedang kulakukan".

Edmund terkadang lupa bahwa ia lebih beruntung dari Wendy karena ia masih mempunyai dua saudara dan beberapa orang lainnya yang mempercayai Narnia, sementara Wendy, para saudaranya seakan lupa dengan hal itu.

Edmund menepuk telapak tangan Wendy pelan, "Terima kasih".

Sepanjang jalan mereka tidak berhenti mengobrol, tertawa bahkan kadang hanya menatap satu sama lain, bagi mereka, ini perjalanan pulang paling menyenangkan selama bersekolah.

Mereka pun sampai di stasiun tujuan dan langsung duduk di bangku panjang peron tersebut. Wendy menunggu para saudara laki-lakinya tentu saja, sementara Edmund menunggu Lucy yang biasanya lebih dulu sampai daripada dirinya.

Wendy melihat segerombolan anak laki-laki yang melambai kepadanya, itu si Kembar dan George. Wendy tersenyum dan melambai kembali.

"Ed, aku pergi dulu ya. Saudaraku sudah sampai".

"Oke, aku masih menunggu Lucy, biasanya ia sudah sampai".

Wendy tersenyum padanya dan sedetik kemudian Edmund mengecup cepat bibir Wendy dan menyeringai kecil sembari menundukkan wajahnya. Wendy tidak bisa berkata apa-apa, ia hanya tersipu malu dan berharap para saudaranya tidak melihat, atau mereka akan bertanya semalam suntuk kepadanya.

Wendy melambai ke Edmund dan berjalan menuju saudaranya, lalu Nibs bertanya kepadanya, "Wendy, kenapa mukamu merah sekali, apa kau tidak enak badan?"

"Apa? Oh tidak, bukan apa-apa kok. Ayo kita pulang" jawab Wendy sembari tersenyum kecil. Syukurlah para saudaranya tidak melihat kejadian tadi.

—————

Halooo!!!!
Yaampun udah lama banget aku nggak update cerita ini lagi huhu, padahal udah ada dua draft, tapi mau update lupa mulu huhu so sorry😭

I wanna say thank you very much buat yang masih setia baca ataupun nungguin yaa! It means a lot to me❤️
As always, Kritik dan saran sangat diterima yaa❤️

Kalau suka cerita ini jangan lupa comment dan vote yaa❤️

Sincerely, autumninterest

Duke of Lantern Waste and Red-Handed JillWhere stories live. Discover now