Chapter 5

171 20 0
                                    

Narnia belongs to CS Lewis and Peter Pan belongs to JM. Barrie⚔️🧚🏻

Happy reading!

—————

Saat sarapan, Wendy berusaha mati-matian untuk tidak menoleh ke arah Edmund Pevensie. Karena dia tahu bahwa Edmund Pevensie juga sedang berusaha untuk tidak menoleh ke arahnya. Setelah selesai sarapan, Wendy dan Maddie bergegas menuju kelas sejarah. Hari itu Profesor Winston sedang membahas tentang Pertempuran Waterloo.

"Pertempuran Waterloo terjadi pada tanggal 18 Juni 1815 di dekat kota Waterloo sekitar 15 km selatan ibu kota Belgia, Brussel, mewakili pertempuran terakhir Napoleon. Kekalahan dalam perang ini menjadi penutup sejarahnya sebagai-"

Sebagian besar murid terlihat memperhatikan dengan seksama, bahkan ada beberapa murid yang mencatat intisari dari penjelasan Profesor Winston.

Wendy terlihat serius mendengarkan sembari mencatat beberapa poin penting di catatannya. Tentu saja ia ingin lulus dengan nilai yang baik, yang membantunya untuk mendapatkan universitas yang ia inginkan.

Setelah selesai menjelaskan tentang Pertempuran Waterloo, Profesor Winston memberikan tugas membuat esai sebanyak 3 halaman tentang apa kerugian untuk kekaisaran Prancis dengan kekalahan mereka di Pertempuran Waterloo.

***

Wendy dan Maddie menyelesaikan makan siang mereka dengan cepat, dan bergegas ke perpustakaan untuk mencicil tugas esai sejarah mereka.

Wendy mengambil beberapa buku dan mulai mengerjakan esainya dengan serius. Setelah 20 menit mengerjakan Maddie menyudahi mengerjakan esainya.

"Wendy, aku duluan ya, aku harus masuk kelas, sampai ketemu!" Kata Maddie sambil berjalan pergi. Wendy melambaikan tangannya dan kembali melanjutkan menulis.

Waktu berjalan dengan cepat dan Wendy harus segera menuju ke kelas selanjutnya.

Saat ia keluar dari perpustakaan, Wendy berpapasan dengan Edmund Pevensie. Wendy membelalakan dan berusaha menghindar.

Edmund terlihat akan membuka mulutnya, namun Wendy langsung melesat cepat, entah mengapa ia sendiripun juga bingung. Ia pun berlari menuju kelas selanjutnya demi menghindar dari seorang anak laki-laki bernama Edmund Pevensie.

***

Edmund berdiri di dekat tangga asrama putri, ia akan menunggu Wendy agar gadis itu menjawab pertanyaannya. Edmund tau sepertinya ia sudah mulai gila, menunggu gadis Darling itu hanya untuk mendapatkan jawaban dari dirinya.

Saat menemukan buku itu di bawah pohon dan ia mulai membacanya, Edmund sangat amat yakin ini bukan hanya isapan jempol fiksi belaka, tulisan itu begitu nyata. Ia masih sering menggunakan kemampuannya dalam menganalisa sesuatu saat di Narnia. Tentu hanya catatan seperti ini tidak begitu besar untuk dirinya. Maka dari itu dia ingin jawabannya langsung dari gadis itu.

Beberapa anak laki-laki terlihat menunggu di posisi yang sama seperti dirinya, biasanya anak laki-laki yang mempunyai pasangan akan menunggu perempuannya disini untuk sekedar makan bersama. Namun ini pertama kali Edmund menunggu gadis disini, tidak untuk makan bersama, tapi untuk mengintrogasinya, oh dia merasa seperti orang bodoh sekarang.

Ia akhirnya melihat Wendy turun dengan dua gadis lainnya, dan bagusnya Wendy tidak melihat Edmund disitu.

Edmund berjalan pelan dan dengan cepat menggapai tangannya. Wendy langsung menoleh kearahnya dengan ekspresi kaget.

"Darling, aku perlu bicara denganmu sekarang. Um, tentang... tugas".

Wendy memperlihatkan ekspresi khawatir, sementara Edmund melihat kedua teman Wendy saling melirik satu sama lain dan berusaha menahan senyum. Pfft, dasar anak perempuan, pikirnya.

Duke of Lantern Waste and Red-Handed JillWhere stories live. Discover now