Red Light-12.

437 71 42
                                    

Perasaan, tidak pernah bisa di bohongi. Gaara, mengalahkan ego nya.



•••



Gelap, tapi hangat. Ada sesuatu yang masuk ke dalam darah nya, rasanya berdesir di bagian tangan kiri nya, namun tangan kanan nya terasa hangat. Apakah seseorang sedang menggenggam nya?

Gaara perlahan membuka matanya hingga sepenuhnya tersadar. Hal terakhir yang ia ingat adalah tubuhnya di pukul keras oleh mahluk yang sangat kuat. Tapi, dimana dia sekarang? Jam berapa ini? Apakah sudah pagi? Berapa lama ia pingsan?

Gaara menghela napas dalam, tubuhnya tidak leluasa bergerak, karena ia merasa tidak mampu untuk menggerakkan nya. Aroma obat-obatan memenuhi indra pernciuman nya.

Oh, ini bau rumah sakit. Ada yang menyelamatkan ku? Untunglah, aku masih hidup.

Perlahan Gaara menoleh ke kanan, ia ingin melihat kenapa tangan kanan nya begitu hangat. Seketika ia menarik tangan nya reflex, begitu melihat Sakura tertidur sambil menggenggam tangan nya.

"Sakura?"

Gadis itu tersentak bangun, ia kemudian menatap Gaara khawatir.

"Gaara, kau baik-baik saja? Apa ada yang terasa sakit sekarang? Aku akan segera memanggil dokter."

Gaara menghela napasnya, ia bisa melihat jelas kalau Sakura dalam keadaan kacau, apa gadis itu tidak bercermin dulu sebelum datang ke rumah sakit? Rambut nya berantakan, baju nya terbuka, ia memakai piyama yang hanya di balut cardigan tipis. Jika saja Gaara bisa melihat sandal yang di gunakan Sakura, bahkan sudah kotor karena berbahan tipis dan terbuat dari kain khusus.

Sakura menelpon Kakashi dan memberitahu kalau Gaara sudah sadar, ia tidak mau meninggalkan Gaara sehingga menelpon kakaknya untuk sekalian memanggilkan dokter, padahal Kakashi sedang menguruskan biaya administrasi untuk Gaara.

"Beberapa bagian tubuh mu cedera dan itu termasuk dengan bagian wajah juga kepala mu, kau akan kesulitan untuk menggerakkan badan."

Gaara menatap Sakura sekarang, ia melihat tatapan khawatir yang di pancarkan jelas oleh mata emerald itu. "Aku bisa menggerakkan tangan kanan ku, juga cukup lancar menggerakkan rahang ku. Jangan terlalu khawatir, aku baik-baik saja."

"Bagaimana bisa aku tidak khawatir?!" Sakura tidak bisa menahan emosi nya. "Begitu datang kemari aku melihat pakaian mu yang penuh darah di buang oleh dokter setelah mereka selesai menjahit luka mu yang terbuka, bibir mu juga masih lebam, wajah mu tidak menandakan kau baik saja!"

Sakura menangkup wajah nya, ia menahan diri untuk tidak menangis.

"Aku tidak mengerti, kau menghilang dan tiba-tiba muncul dalam keadaan seperti ini, siapa yang menyerang mu? Kenapa kau bisa terluka di sana?"

Gaara memejamkan mata nya sejenak untuk mengingat apa yang terjadi padanya, tapi ingatan yang muncul hanya lah kalau dirinya pingsan di sana. Ia tidak ingat darimana mendapatkan luka-luka itu, dan di serang oleh siapa.

Gaara sungguh tidak ingat, kenapa? Dia tidak mungkin mengalami kecelakaan akibat menaiki kendaraan, dia tidak sedang berkendara malam itu.

"Sakura... aku tidak ingat... aku tidak ingat apapun yang terjadi."

Sakura mendesah pelan, ia harusnya tidak menanyakan rentetan pertanyaan seperti itu karena Gaara pasti masih bingung dengan keadaan sekarang. Sakura mengutuk diri nya sendiri dalam hati, ia selalu ceroboh.

RED LIGHT (GaaSaku) ✓Where stories live. Discover now