Red Light-7.

407 86 5
                                    

7

Ketika rasa canggung dan khawatir menyatu.

֎ ֎ ֎

Sakura sedang mengambil teh tambahan begitu Gaara kembali masuk ke dalam, gadis itu belum sempat mengambil cemilan apapun karena ia mendadak sangat ingin teh buatan Gaara lagi. Ia duduk di depan meja makan sambil menikmati teh dengan wajah tenang dan menggemaskan.

Sesekali Sakura menutup matanya ketika mencium aroma teh tersebut.

"Kau tidak lapar?" Gaara bergabung bersama nya.

Sakura mendelik, "Kau pikir?" Gadis itu memperlihatkan rasa sebal nya pada Gaara.

Gaara langsung melihat apa yang tersisa di kulkas dan lemari makanan nya. Tidak penuh tapi seperti nya cukup untuk memuaskan Sakura.

Pria itu mengeluarkan dua bungkus ramen instan, dengan sosis dan juga udang, karena memang hanya itu yang ada.

Sudah pasti Gaara tau siapa pelaku yang menghabiskan stok makanan nya. Deidara pasti makan besar kemarin malam tanpa sepengetahuan nya.

"Kau mau mengajak ku makan ramen?" Sakura menoleh pada Gaara dengan antusias.

Gaara hanya mengangguk dan mulai menyiapkan nya. Sakura mendekati nya, "Kau serius?"

"Hm." Gumam Gaara singkat.

"Apa kau tau arti dari tindakan mu itu?" Tanya Sakura dengan penasaran. "Kau pernah dengar tentang istilah di Korea tentang mengajak seseorang untuk makan ramen bersama di tempat mereka?"

"Apa itu penting? Aku harus mencari informasi lebih dulu tentang itu sebelum kau mengatasi rasa lapar mu, Sakura?" Gaara tidak menatap Sakura dengan ramah.

Sakura mendesah gundah, ia kecewa. Atau mungkin lebih ke berharap kalau Gaara memiliki maksud lain karena mengajak nya makan ramen. Salah kan dirinya yang sering menonton drama korea.

"Mereka bilang dengan mengajak makan ramen artinya kau mengajak seseorang untuk berpacaran dengan nya." Gumam Sakura membuat Gaara yang akan menyalakan kompor kini berbalik pada nya.

"Apa?"

"Ah, tidak-tidak, lanjutkan saja memasak ramen nya." Ucap Sakura kemudian ia duduk kembali. "Jarang sekali aku mendapat momen seperti ini, tolong buatkan yang enak dan banyak ya."

Gadis itu tersenyum lebar menampilkan deretan gigi rapi nya setelah melakukan permintaan.

Gaara memikirkan gumaman Sakura yang sekilas ia dengar meski tidak jelas, sambil memasak pria itu membuka ponsel nya dan mencoba mencari istilah yang di katakan Sakura tadi karena ia jadi penasaran.

Begitu membaca nya di internet, Gaara langsung menyimpan ponsel nya dan enggan untuk membaca lebih lanjut.

'Mengajak berkencan? Astaga gadis itu bepikir terlalu jauh' Batin Gaara.

Mungkin karena hal yang di lakukan Gaara sebelum nya, Sakura jadi berpikir lebih.

Ia memperhatikan punggung Gaara yang tengah memasak. Bagi Sakura, Gaara merupakan pria teraneh yang pernah ia temui karena sikap nya yang membingungkan, kadang membuat Sakura kesal tapi juga kadang membuatnya senang.

Walau lebih banyak sesi ketika Gaara bersikap dingin atau marah padanya di bandingkan sikap baik nya. Tapi Sakura tetap nyaman dengan pria itu.

"Kau tinggal sendirian di apartemen sebesar ini?" Sakura bertanya.

Gaara hanya menunjuk menggunakan jarinya ke sebuah bingkai foto besar yang terpajang di dinding ruang tamu, ada foto tiga orang pria menggunakan setelan jas hitam yang membuat mereka semua terlihat gagah.

RED LIGHT (GaaSaku) ✓Where stories live. Discover now