Red Light-17.

222 53 18
                                    

Keputusan Sakura.

•••

Sakura telah selesai memasak, tidak terlalu banyak tapi cukup untuk dirinya dan Gaara. Setelah menatanya dengan rapi di meja makan, ia kemudian mencari kekasihnya itu.

"Gaara?"

Gadis itu keluar dari dapur dan segera menuju kamar Gaara. Ia melihat punggung Gaara, pria itu ada di balkon dengan seseorang.

Siapa itu? Mengenakan jubah hitam dan wajahnya tidak terlihat. Sakura yang penasaran berjalan perlahan, mendekati mereka tanpa bersuara.

Ia rasa gerak-gerik mereka mencurigakan.

Red yang sedang bersama Gaara melihat bayangan Sakura, mahluk itu segera menghilang dari pandangan. Gaara yang masih shock kini terduduk lemas, pasalnya ia merasakan gelombang energi yang sebelumnya pernah terjadi ketika dirinya mengunjungi rumah Sakura tempo lalu.

Gelombang itu menelusuk dadanya, membuat kepalanya pening dan telinganya berdengung. Sakura yang melihat Gaara bersimpuh segera berlari ke arahnya.

"Gaara! Gaara!"

Gadis itu panik, segera mendekap Gaara sebelum kepala nya menyentuh lantai. Kejadiannya sama persis ketika Gaara berada di teras rumahnya.

"Kau kenapa? Apa yang terjadi? Gaara kau mendengarku?! Lihat aku!" Sakura menepuk pipi Gaara.

Pria itu masih memejamkan mata, dengungan di telinganya masih bergema. Ia merasa sial, energi yang di miliki Red bukan tandingannya yang hanya manusia biasa.

Mahluk itu berbahaya, Sakura tidak boleh ada di sini. Apalagi, Red sudah berniat untuk membunuhnya.

"Sakura..."

Gaara melepaskan dekapan Sakura, gadis itu menangis sambil menatapnya cemas. Kini Gaara yang merasa bersalah, telah membuat Sakura khawatir melihatnya dalam keadaan seperti itu lagi.

"Tenang, sudah, tidak apa-apa. Aku baik-baik saja, sayang." Gaara menangkup wajah Sakura dan mengusapnya air matanya.

"Kau membuatku khawatir lagi, a-aku sangat ketakutan melihatmu tidak berdaya seperti itu! Karena aku tidak bisa melakukan apapun jika panik."

Gaara memeluk Sakura erat akhirnya, mengusap puncak kepala nya lembut untuk menenangkan gadis itu.

"Jangan khawatir, aku baik-baik saja Sakura. Tenangkan dirimu. Kurasa kita tidak bisa berlama-lama di sini."

Mereka beranjak dari sana, Gaara menutup rapat pintu balkon dan menguncinya. Sakura masih merasa tidak tenang atas kejadian tadi, ia melihat dengan jelas bagaimana seseorang berdiri di hadapan Gaara dengan jubah lalu menghilang.

Sekarang pikirannya terbagi, antara penasaran dengan itu dan juga merasa khawatir pada Gaara yang belum menceritakan apapun lagi.

"Sakura... kau ingat tentang aku yang akan menceritakan kehidupan ku secara perlahan bukan?" tanya Gaara.

Sakura mengangguk, mereka sudah berada di meja makan bersama. Memakan masakan Sakura.

"Ada seseorang yang mengincar mu, dia adalah target agensi ku sejak bertahun-tahun yang lalu. Tadi dia muncul lagi, aku tau ini sulit untuk di terima tapi dia bukanlah manusia seperti kita." Gaara menjelaskan.

RED LIGHT (GaaSaku) ✓Where stories live. Discover now