Red Light-8.

400 79 4
                                    

Gaara si pembuat bingung Sakura.

_____



"Tidak mau." Ucap Gaara tegas hingga Sakura heran.

"Jika kau akan melupakan semua nya, termasuk waktu yang kita habiskan hari ini maka aku tidak mau bersikap biasa saja Sakura."

Sakura bingung, kenapa Gaara bicara seperti itu pada nya? Pria itu benar-benar memainkan perasaan Sakura habis-habisan. Terus saja membuat Sakura salah paham, tapi begitu Sakura ingin mengkonfirmasi nya, dia langsung berubah sikap.

"Berhenti membuat aku bingung Gaara!" Sakura berseru cukup keras, ia sangat kesal dan tidak bisa menahan nya lagi sekarang.

Apa Gaara baru pertama kali menjalani masa puber? Sakura tidak mengerti dengan jalan pikiran pria berambut merah ini.

Di belakang mereka, ada Kim yang baru saja akan mendekati tapi terkejut mendengar suara Sakura yang cukup keras membentak Gaara hingga Kim hanya beradu pandangan dengan Gaara yang kebetulan melihat kepada nya.

Kim mengisyaratkan akan pergi melalui pintu belakang, ia lebih baik berjaga di gerbang depan saja daripada menyaksikan perseteruan pasangan ini.

Gaara sadar diri nya baru saja mengucapkan omong kosong yang bisa membuat Sakura salah paham dan berpikir banyak tentang nya. Tapi Gaara sendiri tidak tau kenapa mulut nya hobi sekali bicara tanpa menggunakan otak nya.

Apakah hati nya yang baru saja bertindak?

"Lihat, sekarang kau diam. Seolah kau tidak peduli dengan efek dari ucapan mu pada ku tadi." Sakura menatap Gaara tajam, gadis itu tidak mau terbawa suasana lagi.

"Jangan menggodaku lagi." Sakura kemudian duduk di sofa dan menonton televisi.

Gaara menghela napasnya, ia tidak mampu bicara ketika Sakura menuntut pada nya. Lagi pula ucapan Sakura memang benar, Gaara tidak memikirkan dampak dari yang dia lakukan.

Gaara memeriksa seluruh area rumah, walau Kim tadi sudah melakukan nya, tetap saja ia masih risau. Diri nya tidak terlalu siap untuk menghadapi Red Light jika saja ia muncul lagi. Luka nya masih terasa sakit.

Dan lagi, ia menyusul Sakura tanpa berpikir panjang hingga ia tidak membawa senjata apapun.

"Sakura.." Gaara memanggil gadis itu setelah selesai berkeliling selama kurang lebih sepuluh menit.

Gadis itu menoleh, menanti Gaara bicara lagi.

"Kopi atau teh?" Gaara berniat untuk membuatkan Sakura minuman.

"Tidak kedua nya." Jawab Sakura kemudian ia kembali menonton Televisi.

"Lalu apa?" Gaara bertanya lagi.

Akhirnya Sakura menoleh lagi, "Kalau aku pilih kau, bagaimana?"

Gaara diam, apa kini Sakura berusaha menggoda nya lagi? Padahal tadi gadis itu tidak menyukai kata-kata godaan, tapi kenapa dia melakukan nya? Apa Sakura sedang balas dendam? Gaara khawatir semua ini tidak akan pernah berhenti.

"Kau. Aku ingin kau duduk di sini, diam dan menonton dengan ku itu sudah cukup daripada kau terus menerus melakukan hal yang membuat susasana jadi canggung." Ucap Sakura tegas.

"Kemari, sudah kubilang bersikap seperti biasa bukan? Ini bukan malam pertama kali kita berdua di rumah ku, beberapa kali kita pernah seperti ini." Ucap Sakura.

Gaara akhirnya melunturkan ego nya, ia duduk dengan tenang di samping Sakura yang fokus menonton film. Memang Gaara pernah beberapa kali dalam situasi ini tapi ia biasanya menemani Sakura siang hari, bukan malam hari begini, apalagi menginap.

RED LIGHT (GaaSaku) ✓Where stories live. Discover now