7.kenapa Axel berubah?

617 40 1
                                    


MOHON DITANDAI JIKA ADA TYPO!

HAPPY READING!

Siang itu langit mendung membuat Kesya yang sedang berada di gazebo dekat villa mengercit heran melihat kearah teman-teman nya yang heboh.

Mayumi dan Yura tak henti-hentinya memotret pemandangan dan yang lain sedang tertawa entah apa yang menjadi alasan tawa mereka hadir.

"Kenapa melamun?"tanya Axel yang kini duduk disamping Kesya.

Kesya hanya bisa tersenyum dan menunjuk kearah dimana teman-temannya dan Anak blackver sedang tertawa .

"Aku masih kepikiran soal kemarin.Apa alasan kamu tiba-tiba berubah."ujar Kesya pelan dengan kepala menghadap kedepan.

"ke depannya jangan pernah lagi bertanya ,atau kamu akan semakin terluka."ujar Axel tajam dan dingin tanpa menjawab rasa penasaran gadis disampingnya.

*****

Gladis hanya diam sepanjang perjalanan pulang.Dessi,Kesya,Yura, Arsila,Mayumi dan Axel sering mengajaknya berbicara namun hanya ditanggapi dengan senyum tipis.

"Gladis jangan cuma diam."tegur Axel mulai khawatir.cowok itu sangat dipercaya papa Gladis untuk menjaga putrinya.

"Gue cuma lagi capek aja xel,nggak usah khawatir."ujar Gladis membuat Axel dan yang lain mengangguk mengerti.

Setelah menempuh perjalanan berjam-jam mereka tiba di Jakarta.
Anak-anak blackver banyak yang sudah memilih berpencar.Axel mengantar Gladis karena yang lain sudah pulang dengan Anak-anak blackver yang memakai motor.

"Makasih,"ujar Gladis setelah sampai didepan rumahnya.

"Nggak mampir dulu?"tawar Gladis basa-basi.

"Gue balik,besok gue jempuk."ujar Axel sebelum benar-benar pergi.

Gladis memasuki rumahnya dan memeluk mama dan papa nya bergantian.rasa malu, bersalah ,dan juga jijik Gladis rasakan pada dirinya sendiri.

Sedangkan Axel sedang mengemudi kan mobilnya dengan kecepatan tinggi.pria itu mengumpat sepanjang jalan sampai didepan rumahnya.saat melihat Angkasa rahangnya mengeras dan tak bisa dihindari mereka berdua berkelahi.

"Dasar banci!!"Axel meludah menatap Angkasa tajam.

Angkasa tersenyum puas dan memberikan satu Bogeman lagi sebelum pergi.

"Mama benar-benar jahat,"ujar Axel saat melihat Brenda menatapnya tajam.

"Della putri mama ,kenapa mama setegah itu menghentikan perawatan Della?"tanya Axel dengan ringisan pelan .

"Della sudah dirawat lagi.jangan jadi Anak durhaka yang nggak mau nurutin permintaan mama.karena kamu yang menolak perjodohan itu , hampir saja Hans menceraikan mama."

Axel menahan diri untuk tidak melukai wanita iblis yang sudah melahirkan nya.demi pria itu ,Brenda tega pada putri dan putra kandungnya sendiri.

*****

Gladis mengambil ponselnya dan menghubungi nomor yang tertera dibuku hariannya .

"Halo,"Gladis mengusap tangannya bergantian dengan gugup .

"Siapa?"tanya suara bariton diseberang telpone.

"Gue Gladis.Ada yang mau gue omongin,gue janji ini yang terakhir ."ujar Gladis dengan pelan.

Pria diseberang telpone meringis menahan sakit.

"Loe masih ingat apartemen gue kan.ohh iya loe lupa ingatan. keapartemen xxx kalo memang penting dan seterusnya gue harap loe menjauh."ujar pria itu dengan suara tajam .

GLADIS [END]✅Where stories live. Discover now