6.sesak

577 51 5
                                    

Kesya luruh dilantai.sekuat tenaga gadis itu memukul pintu namun nihil.pintu itu tak mau terbuka.

Axel berdiri dan berjalan menuju kearah Kesya.

"Key?"panggil Axel membuat gadis itu menoleh dengan wajah sembab.

"Will you mery me?"ujar Axel yang sudah memeluk kesya.ada rasa tak rela saat anak-anak blackver mengirim pesan padanya jika Kesya akan pergi ke Amerika bersama Leon.

Kesya menatap manik mata Axel .membuat cowok bertindik itu memajukan tubuhnya dan mencium bibir merah milik kesya.

"Nggak ada pengulangan key,"ujar Axel membuat senyum Kesya mengembang.gadis berusia 20 tahun itu memeluk Axel begitu erat.

Axel tersenyum tipis sebelum menunduk lagi melumat bibir Kesya semakin dalam.

Kesya tersenyum meski juga hatinya sedikit sakit karena Axel terlihat belum mencintainya.tapi lamaran Axel barusan membuat Kesya memiliki harapan lagi.mencintai sepihak itu memang menyakitkan.

"Kenapa tiba-tiba berubah pikiran?"tanya Kesya pelan.tubuhnya masih dalam pelukan Axel.

Axel mengusap bekas air mata dipipi kesya.pria itu tersenyum manis dan mengajak kesya berdiri.

"Nggak ada alasan istimewa."ujar Axel datar.hanya pria itu sendiri yang tau alasan khususnya dan sang pencipta.

*****

Gladis tersenyum manis menatap kearah kesya.sedangkan Kesya terus saja menempel seperti koala membuat Axel agak risih.

Leon tak banyak bicara ,cowok jangkung itu hanya berharap adik tirinya itu bahagia.

"Key jangan terlalu menempel."ujar Axel dengan nada rendah.

Kesya melepaskan tangannya dari lengan kiri Axel.

"Kalian jadian?"tanya Arsila heboh.

"Nggak!!"bantah Kesya dan Axel kompak membuat anak-anak yang lain memicing curiga.

"Semoga kalian berjodoh."gumam Leon .

*****

Acara barbaque membuat anak-anak blackver kompak . mereka memanggang daging bergantian.

"Arman bucin banget!!"teriak Gio yang kini duduk disamping Gladis.cowok dengan tubuh sexy itu terlihat sangat tampan.

"Iri bilang bos!"ujar Dessi sambil mengedipkan matanya kearah sang kekasih.

Sontak anak-anak blackver tertawa terbahak-bahak membuat Gio kesal sendiri.niatnya menyindir malah dirinya yang apes.

Kesya tersenyum manis sambil mengusap kepala Axel.cowok bertindik itu tertidur dengan kepala berada dipaha gadis yang baru saja dilamarnya siang tadi.tak ada yang curiga karena sebelumnya kejadian seperti ini sering terjadi.tidak ada juga yang bisa melarang.

Gladis tersenyum berharap Kesya dan Axel bersama.mereka terlihat sangat serasi.

"Pelan-pelan key,"ujar Axel membuat Kesya tersenyum manis dan mengusap kepala Axel pelan.

"Boss tidur atau keenakan."tegur Bryan membuat Axel bangkit dan menatap Bryan tajam.

"Gladis jangan dekat-dekat Gio."ujar Axel membuat Gladis menatap gio tidak enak.

"Gue nggak gigit bos,"ujar Gio sambil mendengus menatap Axel .

Kesya merasa iri.Axel segitu begitu perhatian dan terlihat menyayangi Gladis.

*****

Gladis duduk diam di halaman belakang villa sambil membaca buku hariannya.

Dear diary

Hari ini Angkasa terlihat begitu tampan.cowok itu baru saja melakukan permainan basket.aku berada didepannya sambil menghadap menatap Angkasa dengan senyum merekah.aku beruntung karena kekasih Angkasa yang bodoh itu sedang tidak kesekolah.

" minggir"ujar Angkasa saat menatapku.

"Aku hanya tersenyum lembut.mengikuti Angkasa saat cowok itu berjalan menuju mobilnya."

"Kenapa loe naik bitch?"ujar Angkasa membuatku sedikit tersentak.

"Aku nggak bitch i."ujarku membuat Angkasa terkekeh .

"Mau gue buktiin,"ujarku menatap Angkasa menantang.

Angkasa seketika diam dan mengemudikan mobilnya.aku tau pasti ego Angkasa tergores karena tantangan ku.

Aku hanya main-main saat menantang Angkasa.tapi Angkasa menganggap semuanya serius.hari itu Angkasa mengambil sesuatu yang sangat berharga bagi ku.Apartemen Angkasa menjadi saksi hilangnya kesucian ku .apakah itu juga yang pertama bagi Angkasa? .cowok itu merasa bersalah pada kekasihnya sedangkan aku tersenyum dan memeluk Angkasa.pria pertamaku dan aku yakin akan menjadi yang terakhir.Aku menyerahkan semuanya pada Angkasa.sejak hari itu Angkasa semakin membenciku .

Gladis menutup buku hariannya.dirinya tak menyangka bahwa Gladis dulu begitu bodoh.

"Loe udah benar-benar hancur Glad."gumam Gladis sambil menangis terisak sambil memeluk kedua lututnya.

Jangan lupa vote dan komen!

GLADIS [END]✅Where stories live. Discover now