3.Dia Angkasa

680 61 0
                                    


Kritik dan saran kalian pliss.

Boleh juga Absen!

Gladis tersenyum manis sepanjang jalan menuju kelasnya.

Brukk...

Axel membelakkan matanya menatap tajam kearah gadis yang sedang terjatuh didepannya.

"Ini semua ulah loe lagi kan?"tanya seorang pria sambil membalikkan tubuh Gladis .

Gladis menetralkan keterkejutannya dan menghela nafas.

"Cewek loe itu yang jalan nggak Pake mata",ujar Axel ketus.bodoh Amat jika Angkasa tersulut Emosi.

"Bukan gue yang salah, "ujar Gladis .

Ara berdiri dan berjalan kearah Angkasa.

"Aku yang salah karena jalan sambil membaca."ujar Ara menatap kearah Angkasa.

"Axel ayo buruan,udah hampir telat masuk jam pertama."ujar Gladis sambil memegang tangan Axel.

Angkasa menarik kekasihnya dan mengobati tangan Ara yang terluka.

Gladis tersenyum kecut melihat kebelakang sekilas.Orang tadi itu Angkasa.Dia Angkasa yang akan menjadi orang yang akan selalu Gladis hindari.

*****

Gladis sudah bosan menunggu Axel,pria itu belum juga keluar dari kelas.entah apa yang membuat Axel betah dijam mata kuliah Miss.Ingrid.

"Lama banget,"gerutu Gladis sepanjang jalan.

"Loe Gladis ?"tanya seorang laki-laki yang memiliki wajah agak kebulean.

Gladis tersenyum dan mengangguk.

"Loe siapa?"tanyanya .

"Loe nggak inget sama gue.Baron anak siver yang paling tampan."ujarnya bangga.

"Gue nggak ingat,"ujar Gladis jujur.

"Kemana aja loe dua tahun ini.Anak-anak siver pada merasa kehilangan saat loe tiba-tiba tidak ada kabar.dan nggak ngintilin Angkasa kemana-mana."ujar Baron lagi.

Gladis tersenyum tipis.

"Gue balik.kapan-kapan kita mengobrol lagi."ujar Gladis sebelum berlari dan memeluk lengan kiri Axel.

"Gue digodain sama senior tau,"ujar Gladis membuat Axel dibuat melongo.

"Kenapa loe jadi manja dan suka ngadu gini?"tanya Axel bingung.

Gladis menggeleng tak tahu.

"Telpon om Bram bilangin kalo loe bakal singgah dirumah gue."ujar Axel membuat Gladis menatap Axel memicingkan matanya malas.

"Loe jangan macam-macam sama gue!"ujar Gladis membuat Axel menoyor kepala Gladis .

"Bantuin gue biar nggak jadi dijodohkan .nyokap gue pengen cepat gendong cucu dan nyuruh gue nikah muda.plis yah diss ,bantuin gue untuk kali ini aja."Axel memohon menyatukan tangannya membuat Gladis tersenyum.

"Itung-itung latihan akting sebelum jadi artis."ujarnya.

Lucu juga melihat Axel yang selalu bersikap dingin dan ketus tiba-tiba berbicara lembut dan memohon.

*****

Axel menghela napas sebelum keluar dan menarik Gladis agar akting mereka semakin terlihat natural.

"Jangan gugup, oke."ujar Axel membuat Gladis tersenyum dan berjalan berdampingan bersama Axel.

"Mereka semua keluarga besar loe xel?"tanya Gladis berbisik.astaga Gladis merasa sangat gugup .

GLADIS [END]✅Where stories live. Discover now