035. lenyap

570 113 58
                                    

Jangan lupa baca dan vote comment part 34 & 35 ya!____________________

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Jangan lupa baca dan vote comment part 34 & 35 ya!
____________________

Hari ini, semua orang mendapat kabar jika Ryujin sudah pergi ke tempat yang lebih indah. Iya, Ryujin meninggal. Ryujin tidak dapat bertahan. Ryujin meninggal karena kejadian kecelakaan yang sengaja disusun oleh Yena dan Yeri.

Tentu saja keluarga Ryujin sangat terpukul. Namun, dibalik itu, tetap saja orang yang paling merasa kehilangan adalah Hyunsuk. Hyunsuk menghabiskan nyaris seluruh harinya bersama Ryujin setiap harinya. Sedihnya, mulai hari ini, Hyunsuk tidak akan pernah melihat Ryujin lagi.

Hyunsuk tidak akan melihat Ryujin merengek ingin ditemani belanja. Hyunsuk tidak akan melihat Ryujin memohon untuk ikut dirinya agar gadis itu bisa ikut bermain. Hyunsuk tidak akan melihat Ryujin dan senyum cantiknya lagi. Dan yang paling menyedihkan, Hyunsuk dan Ryujin belum berbaikan sejak insiden pertengkaran mereka itu.

Yeri, tidak tahu harus merasa seperti apa. Haruskah Yeri ikut menunduk dan menangis? Atau haruskah Yeri senang saingannya sudah tidak ada? Yeri tidak tahu. Perasaannya sangat campur aduk. Disatu sisi Yeri sangat senang karena sudah tidak ada yang menghalanginya dengan Hyunsuk. Namun, disisi lain ia juga sedih karena Ryujin bukanlah seseorang yang jahat. Justru ialah yang jahat saat ini.

Hyunsuk menangis sambil memeluk Ibu Ryujin. Yeri yang melihat itu merasakan sakit di dalam hatinya. Tanpa Yeri sadari, air matanya ikut turun karena ia melihat Hyunsuk. Irene, yang sengaja datang ke rumah sakit untuk melihat Yeri menghela napasnya berat. Irene tahu, Yeri bukanlah orang jahat. Yeri hanya dimanfaatkan.

"Yer?" panggil Irene membuat gadis itu menoleh.

"Kak, gue jahat banget ya?" tanya Yeri dengan matanya yang berair.

Irene menarik Yeri masuk ke dalam pelukannya. Perempuan itu mengelus kepala Yeri, membiarkan Yeri meluapkan seluruh penyesalannya. Mino yang melihat pacarnya menenangkan Yeri memutuskan untuk menenangkan adiknya yang sangat terpukul itu.

"Kak. Gue bener bener ga pantes ya buat Hyunsuk? Harusnya yang mati itu gue aja! Harusnya yang pergi dari dunia ini gue aja! Kalo gue yang mati Hyunsuk ga bakal gini. Kalo Ryujin masih disini, keadaan pasti ga bakal semembingungkan ini!" keluh Yeri diselingi isak tangisnya.

Irene memilih diam. Ia hanya mengelus kepala Yeri. Tidak berniat mengucapkan sepatah katapun agar Yeri sadar, bahwa kejadian ini terjadi karena dirinya juga. Kejadian ini terjadi karena Yeri mengizinkan Yena memanfaatkannya.

"Gue bodoh banget. Kenapa gue ngeiyain Yena waktu itu? Kenapa gue ga mikir panjang? Kenapa gue labil banget? Kak, gue bener bener ga pantes buat Hyunsuk. Gue ga sanggup liat muka dia."

Irene melepas pelukannya. Memaksa Yeri untuk menatap matanya. "Nyadar lo? Kemana aja selama ini Yer? Kalo udah kayak gini lo mau apalagi? Lo mau tinggalin dia? Lo justru bakal semakin jahat kalo lo lakuin itu." jawab Irene.

"Tapi gue ga pan-"

"Berarti lo harus buat diri lo pantes. Lo, harus bayar semuanya dengan tetap berada di sisi Hyunsuk. Gue ga peduli lo ngerasa ga pantes, ga nyaman, ga tega, ngerasa bersalah. Ga peduli Yer. Yang gue mau sekarang lo ada disisi Hyunsuk. Gantiin Ryujin."

"Tapi kak-"

"Lo harus belajar mencintai Yeri. Lo bilang lo cinta kan sama dia? Buktiin dong sama gue. Buktiin sebesar apa cinta lo sama Hyunsuk sampe lo bisa segila ini bikin Ryujin pergi."

Yeri menundukkan kepalanya. "Tatap gue Yeri!" bentak Irene.

"Ok! Fine! Iya gue terobsesi sama Hyunsuk. Itu karena cuma dia yang bikin gue ngerasain hal yang beda dari cowo cowo lain. Liat dia senyum jantung gue berdebar kenceng banget. Waktu kita abisin waktu bareng, gue ngerasa gue jadi orang yang paling bahagia di dunia. Waktu liat dia sama cewe lain, gue cemburu. Ga kayak waktu gue sama Mark dulu."

"Kalo gitu lo harus bertahan." potong Irene.

"Tapi kak-"

"Lo udah berjuang dengan berbagai cara. Dari cara yang normal sampe cara yang sinting. Gimana kalo abis lo mutusin buat jauhin Hyunsuk lo malah makin sinting? Lo malah makin bertindak aneh? Yer, masalah itu dihadapin, bukan lo tinggal lari gitu aja tanpa rasa tanggung jawab."

Yeri menipiskan bibirnya. Irene benar. Yeri sudah sampai sejauh ini. Hyunsuk sudah benar benar bergantung padanya seperti saat laki laki itu bergantung pada Ryujin. Tidak sepantasnya Yeri meninggalkan Hyunsuk begitu saja.

"Tapi gue takut Hyunsuk tau kejadian sebenernya."

Irene memejamkan matanya sejenak. Kemudian perempuan itu menepuk pundak Yeri. Seolah olah memberikan kekuatan kepada gadis kecil yang baru saja mempelajari arti cinta.

"Lo harus terima konsekuensinya. Ga peduli pada akhirnya Hyunsuk ninggalin lo, atau kalian berdua berakhir pacaran. Apapun itu, lo harus nerima. Ngerti?"

Yeri dengan ragu mengangguk. "Dah sana lo samperin Hyunsuk, tenangin dia. Mino gabisa nenangin adeknya." dorong Irene.

Yeri menarik napasnya. Berusaha meyakinkan dirinya jika ia akan baik baik saja. Yeri menghampiri Mino yang menepuk nepuk kepala adiknya yang bersandar di dada Mino. Yeri mengelus lengan Hyunsuk membuat laki laki itu melirik ke arahnya.

Hyunsuk langsung beralih memeluk Yeri. Mino yang melihat itu hanya menatap Yeri miris lalu menepuk pundaknya. Yeri hanya tersenyum paksa kepada Mino. Bahu Yeri kembali basah karena tangisan Hyunsuk yang deras. Yeri jadi kepikiran. Jika saja Hyunsuk mengetahui kebenarannya, apa Hyunsuk tetap ingin bersama dengan Yeri? Atau Hyunsuk akan sangat membencinya dan langsung menjauhinya?

 Jika saja Hyunsuk mengetahui kebenarannya, apa Hyunsuk tetap ingin bersama dengan Yeri? Atau Hyunsuk akan sangat membencinya dan langsung menjauhinya?

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Ntar malem update lagi loh😌

🅘🅒🅔 🅒🅡🅔🅐🅜 ✓Onde histórias criam vida. Descubra agora