021. manis

496 126 55
                                    

Hyunsuk dan Yeri benar benar bermain di timezone

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hyunsuk dan Yeri benar benar bermain di timezone. Hyunsuk menatap Yeri yang tersenyum lebar saat bermain pump it up sendirian. Hyunsuk sudah lelah bermain berbagai game disana. Jadi ia tidak bermain lagi.

Hyunsuk menatap Yeri takjub. Gadis itu dapat bergerak cepat dalam mode hard. Apa gadis itu sedang berusaha membuat Hyunsuk terpukau? Seperti yang dulu Yena lakukan dengan melakukan freestyle rap? Ah, Hyunsuk merasa sangat tampan jika ingat berapa banyak yang mendekatinya.

Yeri selesai. Gadis itu mendapat skor A+ membuat Yeri dengan bahagia berjalan ke arah Hyunsuk. Hyunsuk langsung memberi Yeri minum yang ia beli seorang diri. Yeri langsung saja meminum air itu. Hyunsuk terkekeh. Tangannya mengambil tisu di tas Yeri kemudian mengelap keringat Yeri.

Yeri membeku. Wajah Hyunsuk cukup dekat dengan wajahnya. Tiba tiba ide gila muncul di kepala Yeri. Kalian tahu kan apa yang gadis itu pikirkan? Ia ingin mencium bibir Hyunsuk. Matanya terfokus pada bibir Hyunsuk yang sedikit terbuka. Duh, Yeri jadi bimbang. Cium tidak ya?

"Ntar dia langsung jauhin gue ga ya?" batin Yeri.

"Yer? Yer!"

"Ha? Kenapa?!"

Hyunsuk lagi lagi terkekeh. Ia mengambil scrunchie Yeri yang ada di pergelangan tangan gadis itu. Kemudian berjalan ke belakang Yeri dan mengikat dengan rapi rambut Yeri. Lagi, Yeri dikejutkan dengan seberapa perhatiannya Hyunsuk. Kalau Hyunsuk begini dengan semua perempuan, perempuan mana yang tidak bawa perasaan coba?!

"Nah kan lebih rapi. Lebih enak diliat." puji Hyunsuk.

"Kok bisa?"

"Apanya?"

"Kok bisa ngiket rambut cewe? Padahal susah loh ngiketin rambut orang lain!"

"Gue sering disuruh ngiket rambut mama. Kadang juga ngiketin rambut kak Jennie. Ryujin mah mana bisa diiket."

"Lo suka cewe rambut panjang ato pendek?"

Hyunsuk terlihat berpikir. "Gatau? Gue ga punya tipe ideal. Dari gue kecil sampe sekarang gue suka Ryujin. Ga pernah lirik cewek lain."

"Bukannya di instagram lo banyak foto sama cewe?"

"Ah, belom gue apus aja Yer. Sayang aja kalo diapus. Gue ga ada fotonya lagi."

"Emang kenapa kok sayang?"

"Kalo gue liat fotonya di instagram, gue suka keinget dulu mereka deketin gue gimana. Lucu aja, seberapa keras mereka usaha, gue tetep sukanya sama Ryujin. Cuma sama Yena doang gue sempet suka. Taunya dia juga deket sama cowo lain. Gue balik suka Ryujin deh."

"Kalo Ryujin suka cowo lain lo gimana Suk?"

"Ikhlasin lah. Ryujin berhak lakuin apapun yang dia mau. Lagipula kita udah bareng dari orok. Walaupun akhirnya gue sama dia ga bersatu, seenggaknya setengah hidupnya dia itu dia habisin sama gue Yer. Itu udah cukup."

Yeri semakin mengerti. Hyunsuk benar benar mencintai Ryujin. Cinta yang diberikan Hyunsuk bukan sekedar rasa ingin memiliki, dan Yeri sangat kagum akan hal itu. Yeri jadi semakin yakin ia tidak salah memilih calon suami.

Tiba tiba Yeri memeluk tangan Hyunsuk. Hyunsuk awalnya sedikit terkejut, tetapi ia berusaha terlihat biasa saja. Yeri mengajaknya ke photobooth. Foto bersama disana untuk beberapa kali. Begitu selesai, Yeri menjerit tertahan. Foto yang mereka ambil terlihat sangat lucu.

"Ih Suk lo lucu banget tauuu."

"Iya gue tau. Lo juga lucu kok."

"Gue simpen ya!"

Hyunsuk mengangguk. Bermain dengan Yeri ternyata melelahkan. Hyunsuk menarik tangan gadis itu. Menggenggamnya membuat pemilik tangan gugup. Hyunsuk sesekali mengelus punggung tangan Yeri membuat wajah Yeri memerah.

Entah karena Hyunsuk tidak melihat tanda lantai licin atau bagaimana, Yeri tiba tiba terpeleset di dekat eskalator. Hyunsuk yang merasa yang digenggam jatuh pun menoleh. Ia menertawakan Yeri. Yeri yang kesal memukul Hyunsuk dengan sling bagnya.

Setelah puas tertawa, Hyunsuk berniat menolong Yeri. Namun, laki laki itu juga terpeleset. Tak sengaja bibirnya mengecup bibir Yeri. Keduanya membeku. Yeri dengan wajah memerah dan Hyunsuk yang membeku. Office boy yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya.

"Dasar anak muda. Ada aja cara modusnya."

Pandangan mereka bertemu. Langsung saja dua duanya saling mengalihkan pandangannya dan bangkit dari duduk mereka. Hyunsuk berjalan terlebih dahulu, meninggalkan Yeri yang masih tidak menyangka mereka benar benar berciuman hari ini.

"Tuhan. Kalau dia memang jodohku tolong nikahkan sekarang ya Tuhan." batin Yeri sambil menyusul Hyunsuk dengan senyum di wajahnya.

Hyunsuk masih tidak percaya ia berciuman dengan Yeri. Ini kedua kalinya ia pernah mencium seorang gadis. Tentu saja yang pertama kali dengan Ryujin. Namun, entah kenapa rasa bibir keduanya berbeda. Harus Hyunsuk akui, bibir Yeri rasa strawberry dan ia jauh lebih menyukainya ketimbang bibir Ryujin.

"Anjir gue mikir apa. Bangsat banget otak lo Suk. Ga boleh kayak bang Mino waktu sma Suk, ga boleh." gumam Hyunsuk sambil memukul kepalanya.

"Suk tungguin dong! Kok ditinggal sih!"

Hyunsuk berhenti. Ia menoleh ke arah Yeri. Sekarang jantung Hyunsuk jadi berdebar kencang. Ia jadi keringat dingin. Tuhan, ada apa dengan Hyunsuk?

"Suk?"

"Hah? Kenapa?" tanya Hyunsuk yang sadar dari lamunannya.

"Kita mau makan dimana?"

"Manis."

"Hm? Maksud lo?"

"Bibir lo manis Yer. Gue suka."

Yeri terdiam. Tidak tahu harus merespon apa. Hyunsuk juga terdiam. Tak ingin semakin canggung, Hyunsuk kembali menggenggam tangan Yeri dan menariknya keluar mall. Mereka harus makan di tempat lain supaya tidak kepikiran kejadian tadi.

"Mulut goblok. Anjir gue harus ngomong apalagi coba ntar?!" keluh Hyunsuk dalam batinnya.

 Anjir gue harus ngomong apalagi coba ntar?!" keluh Hyunsuk dalam batinnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yuk vote commentnya yuk >_<

🅘🅒🅔 🅒🅡🅔🅐🅜 ✓Where stories live. Discover now