023. kepikiran

463 125 47
                                    

Hyunsuk baru saja sampai di rumahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hyunsuk baru saja sampai di rumahnya. Melihat wajah Yeri yang hendak menangis karena Hyunsuk menolaknya tadi membuat Hyunsuk merasa bersalah. Namun, jika Hyunsuk menerima Yeri, itu akan semakin memperumit keadaannya di masa depan. Hyunsuk berjalan menuju kamarnya. Masuk ke dalam kamar sambil menghela napasnya. Tanpa mengetahui ada Ryujin yang sedang membaca komik di kasurnya.

"Udah balik dari kencan bro?" tegur Ryujin membuat Hyunsuk terkejut.

"Anjir. Sejak kapan Ryu disitu? Untung belom lepas baju." kata Hyunsuk.

"Dua jaman mungkin? Aku bosen di rumah. Aku pikir kak Suk di rumah, taunya kencan sama Kim Yerim."

"Ngarang. Ngapain aku kencan sama dia? Cuma jalan biasa kok."

Ryujin hanya mengangguk-angguk paham. Hyunsuk mengambil baju dan berganti di dalam kamar mandinya. Ryujin yang melihat wajah murung Hyunsuk tahu, pasti laki laki itu menolak Yeri dan merasa bersalah. Hyunsuk selalu begitu. Merasa bersalah dan menyesal. Padahal keputusannya tidaklah salah.

"Ck. Jadi cewe ga sabaran banget. Hyunsuk mana mau sama lo kalo keburu buru kayak gitu. Dasar bodoh." batin Ryujin sambil membalik halaman komiknya.

"Ryu."

"Emm? Kenapa kak?"

"Peluk dong. Perasaan gue lagi ga enak nih." pinta Hyunsuk sambil duduk di samping Ryujin.

Ryujin bangkit dari tidurnya. Gadis itu langsung memeluk Hyunsuk hingga keduanya terbaring di kasur. Hyunsuk menelusupkan wajahnya ke leher Ryujin, sedangkan Ryujin mengelus rambut Hyunsuk sambil menepuk punggung laki laki itu. Bisa Ryujin dengar dan rasakan helaan napas Hyunsuk yang berat dan pelukan Hyunsuk yang mengerat.

"Kenapa kak? Apa yang ganggu pikiran kak Suk?" tanya Ryujin lembut.

"Aku sayang kamu Ryu. Aku gamau kamu pergi."

"Aku ga bakal pergi kak. Aku bakal selalu ada buat kamu."

"Yeri nembak aku."

"Nah kan bener. Main tembak aja lo. Barbar banget." batin Ryujin.

"Heem, terus?"

"Aku tolak. Tapi mukanya sedih banget. Aku jadi gaenak."

"Gapapa kak. Gausah ngerasa bersalah. Masalah hati, itu ga ada yang benar dan ga ada yang salah. Yang penting buat sekarang kak Suk ga harus ada di dalam hubungan paksa."

"Tapi Yeri mukanya sedih banget. Bahkan sampe mau nangis di depanku Ryu. Ga enak banget. Tadi pas sampe rumah dia, dia juga langsung turun gitu aja."

Ryujin memilih diam. Membiarkan Hyunsuk meluapkan perasaannya. Membiarkan Hyunsuk menceritakan semuanya. Ryujin hanya bisa mengelus rambut Hyunsuk untuk memberi laki laki itu ketenangan.

"Terus tadi waktu aku mau bantu dia berdiri karena kepleset. Aku malah kepleset juga dan cium bibir dia. Aku juga udah jelasin ke dia kalo ga sengaja. Tapi kayaknya dia salah paham."

"Kak, itu cuma perasaan kak Suk aja. Jangan terlalu dipikirin. Kak Suk kan emang ga sengaja, kak Suk bukan cowo brengsek kok. Ryu tau."

"Aku ga pernah ada niatan buat baperin dia Ryu. Kamu tau sendiri kan kalo aku orangnya jujur? Yeri emang manis. Dia juga cantik. Tapi aku ga suka sama dia."

"Ga suka atau belum suka kak?"

Pertanyaan Ryujin membuat Hyunsuk terdiam. Hyunsuk terlihat enggan menjawab karena saat ini Hyunsuk semakin merapatkan tubuhnya dengan Ryujin. Ryujin terkekeh. Apa kali ini Hyunsuk juga merasa bersalah kepadanya?

"Jujur aja kak. Ryu ga bakal marah kalaupun kak Suk suka sama Yeri."

"Aku gatau Ryu. Kadang aku seneng sama Yeri, tapi aku tetep lebih suka ngabisin waktu sama kamu."

"Itu karena kak Suk udah terbiasa banget sama Ryu. Sedangkan sama Yeri, kak Suk belum lama. Semuanya tergantung kak Hyunsuk sekarang. Kak Suk mau buka hati buat Yeri atau enggak. Kalau emang Yeri serius sama kak Suk, pasti dia bakal buktiin kok kak. Jangan karena si brengsek Yena, kak Hyunsuk jadi nutup hati kayak gini."

"Siapapun cewenya, mereka ga pernah bisa sebanding sama kamu Ryu. Aku ga suka."

"Kak, semua orang itu dilahirin berbeda. Punya kelebihan, punya kekurangan. Kak Hyunsuk ga pantes buat sama samain orang kayak gitu. Mungkin buat sekarang yang kak Suk liat kekurangan Yeri, coba deh kak Suk liat kelebihan dia. Siapa tau kak Suk bisa buka hati buat dia."

"Kalo kamu gimana Ryu?"

"Hm? Maksud kak Suk?"

"Kamu gamau buka hati buat aku?"

Ryujin diam. Ia hanya mengelus rambut Hyunsuk. Tidak ingin menjawab pertanyaan Hyunsuk sama sekali. Hyunsuk lagi lagi menghela napasnya. Harus menahan rasanya untuk Ryujin kembali.

Ryujin bukan tidak menyukai Hyunsuk. Gadis itu justru sangat menyukai Hyunsuk. Bisa dibilang, Ryujin sangat mencintainya malah. Namun, ucapan Heejin membuat Ryujin tidak berani mengubah hubungan persahabatan mereka menjadi hubungan percintaan.

Cinta bukanlah yang hal mudah. Ryujin tidak ingin kehilangan sahabat dan juga cintanya. Jika dengan bersahabat dapat membuatnya dengan Hyunsuk selalu bersama, maka Ryujin memilih bersahabat ketimbang berpacaran. Meskipun pada akhirnya ia harus kehilangan Hyunsuk yang selama ini mencintainya juga. Karena selamanya, mereka akan menjadi rumah satu sama lain meskipun ada orang lain yang mengisi hati mereka.

 Karena selamanya, mereka akan menjadi rumah satu sama lain meskipun ada orang lain yang mengisi hati mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Perspective dari Ryujin nih. Biar ga uwu uwu terus sama Yeri >_<

🅘🅒🅔 🅒🅡🅔🅐🅜 ✓Where stories live. Discover now