028. berantem

539 128 52
                                    

Usai berbicara dengan Yeri di jam terakhir, Hyunsuk berjalan ke kelas Ryujin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Usai berbicara dengan Yeri di jam terakhir, Hyunsuk berjalan ke kelas Ryujin. Menjemput gadis itu untuk membawanya pulang. Namun, saat Hyunsuk hendak masuk ke dalam kelas Ryujin, Hyunsuk melihat Beomgyu yang terlihat seperti hendak mencium Ryujin. Terbawa emosi, Hyunsuk langsung dengan kasar mendorong Beomgyu hingga laki laki itu jatuh dari kursinya.

Ryujin yang melihat itu hanya tersenyum pada Beomgyu. Ia tahu, Hyunsuk pasti akan datang dan menghajar laki laki itu jika ia kurang ajar. Ryujin tidak perlu repot repot melawannya karena ada Hyunsuk yang menjaganya. Hyunsuk dengan kasar menarik kerah Beomgyu. Mengangkat laki laki itu kemudian memukulnya keras.

"Inget batas anjing. Lo cuma temen deket doang! Lo ga berhak buat natap apalagi mau cium Ryujin kayak gitu! Sekali lagi gue liat lo kayak gitu. Abis lo di tangan gue." ancam Hyunsuk lalu menarik Ryujin keluar dari kelasnya.

Ryujin hanya menatap Beomgyu mengejek. Ryujin sudah berkali kali memperingati Beomgyu untuk tidak berlebihan dan ingat jika mereka hanya sebatas teman. Namun, laki laki itu terus menolak pernyataan Ryujin dan memaksa gadis itu untuk menerimanya. Ryujin yang tahu Hyunsuk selalu tepat waktu menanti momen itu. Momen dimana Hyunsuk akan menjauhkan seluruh laki laki yang mendekatinya sama seperti yang ia lakukan sedari dulu pada Hyunsuk.

"Ryu gapapa?" tanya Hyunsuk khawatir.

"Gapapa kok. Kan ada kak Suk." jawab Ryujin sambil mengelus tangan Hyunsuk.

Keduanya berjalan ke parkiran dalam diam. Ryujin tahu, Hyunsuk saat ini pasti marah dengannya. Pasti Hyunsuk akan bertanya-tanya kenapa Ryujin tidak menolak tindakan Beomgyu sama sekali. Hyunsuk pun pasti akan bertanya kenapa hanya ada mereka berdua di kelas. Ryujin tahu dan Ryujin sudah hafal akan hal itu.

Mereka masuk ke dalam mobil Hyunsuk. Begitu mesin mobil menyala, Ryujin langsung memasang seatbelt dan juga berpegangan erat. Hyunsuk yang marah akan selalu mengendarai mobilnya liar. Dan benar saja, Hyunsuk memilih untuk melewati jalan sepi sehingga ia dapat mengebut dengan mobil sportnya itu.

"Kak."

"Kenapa kamu biarin dia Ryu? Kenapa kamu ga ngelawan?" kata Hyunsuk dingin.

"Kak dengerin aku dulu, jangan marah, jangan ngebut kayak gini, bahaya."

"Kenapa kamu ga ngelawan Ryu?" tanya Hyunsuk penuh penekanan.

Ryujin memejamkan matanya. Memendam rasa takut yang semakin membesar kala Hyunsuk semakin mempercepat mobilnya. Rasanya seperti akan menjemput maut. Ryujin takut.

"JAWAB!"

"KARENA AKU TAU KAK SUK BAKAL DATENG. AKU GAMAU BUANG TENAGA AKU KARENA KAK SUK PASTI BAKAL BELAIN AKU!" teriak Ryujin membuat Hyunsuk perlahan memelankan mobilnya.

"Gimana kalo aku ga dateng Ryu?"

"Aku tau kak Suk pasti dateng."

"Gimana kalo aku ga dateng? Gimana kalo aku lebih milih sama yang lain ketimbang jemput kamu?"

Ryujin menaikkan alisnya heran. "Maksud kak Suk apa?"

"Gimana kalo aku lebih milih sama cewe lain dan ga dateng? Siapa yang bakal selametin kamu Ryu?"

Ryujin tertawa remeh. "Cewe lain? Oh, jadi setelah kak Suk nemu cewe lain kak Suk bakal lupain aku dan gamau bareng aku lagi gitu?"

"Aku ga bilang gitu Ryu."

"Siapa cewenya? Yena? Yoojung? Atau siapa? Yeri? Oh, sekarang udah balikan sama Yeri? Terus kalo kak Suk sama Yeri aku mau dilupain gitu aja gitu? Iya?!" bentak Ryujin.

"Ryu, jangan bikin aku marah."

"Harusnya aku yang bilang gitu sama kak Suk!"

"Gausah bentak bentak Ryujin!"

"Lo duluan yang bentak gue bangsat!"

Ucapan Ryujin membuat Hyunsuk mengerem mobilnya mendadak. Hyunsuk menatap Ryujin tajam, sama dengan gadis itu. Keduanya saling melempar amarah. Untuk kesekian kalinya, mereka bertengkar karena ada orang lain diantara mereka.

"Apa?!"

"Kamu pikir aku gatau kalo kamu lagi deket sama Jaemin Ryu?"

Tatapan Ryujin langsung melemah. Gadis itu langsung tidak berani melawan Hyunsuk.

"Kamu pikir aku gatau selama ini kamu suka diem diem keluar sama cowo lain? Aku tau Ryu. Aku tau. Iya aku juga tau kita cuma sahabat tapi ga gini Ryu. Kamu tau kan seberapa sayang dan cintanya aku sama kamu? Kalo kamu emang mau sama Jaemin, bilang. Jangan diem dan kasih aku harapan buat ngubah persahabatan kita jadi cinta."

"Aku ga pernah kasih kak Suk harapan."

Hyunsuk tertawa miris. "Yakin? Terus kenapa setiap aku down kamu selalu ada? Kenapa setiap aku butuh seseorang kamu dateng? Kenapa kamu kasih aku pandangan beda dari cowo cowo lain?"

Ryujin memejamkan matanya sejenak. Menenangkan hatinya yang hancur. "Kita sahabat dari kecil kak Suk. Apa kak Suk ga bosen sama aku terus? Kak Suk harus cari cewe lain."

"Kalo gitu kenapa kamu ga pernah biarin aku nentuin pilihanku sendiri? Aku ga pernah larang kamu mau deket sama siapapun Ryu. Aku ga pernah ngejauhin kamu dari laki laki yang kamu suka. Kenapa kamu selalu jauhin aku dari perempuan yang suka sama aku?"

"Karena mereka bukan yang terbaik buat kak Suk!"

"Tau apa kamu tentang yang terbaik buat aku?!"

"Kenapa kak Suk ga ngehargain usaha Ryu buat jaga kak Suk?! Ryu cuma pengen kak Suk dapet perempuan yang baik!"

"Kayak apa hm? Perempuan baik itu kayak apa?! Dari dulu sampe sekarang, aku ga pernah tau perempuan baik itu kayak gimana gara gara kamu Ryu!"

Ryujin tertawa remeh. "Jadi ini semua salah aku?"

Kali ini Hyunsuk yang memejamkan matanya sejenak. "Ga gitu Ryu."

"Kalo gitu sana deketin semua cewe yang kak Suk mau tapi jauhin Ryu. Ryu gamau ketemu kak Suk lagi."

Ryujin melepas seatbeltnya dan keluar dari mobil Hyunsuk. Rumah mereka sudah tidak jauh lagi, dan Hyunsuk tidak mungkin mengejar Ryujin kemudian bertengkar di tempat umum. Hyunsuk memukul kemudinya dengan keras. Ryujin selalu saja menguras emosinya jika sudah berkaitan dengan perasaan diantara mereka.

Hyunsuk tidak dapat menenangkan dirinya. Tidak tahu harus berbuat apa, tiba tiba terlintas pikiran untuk menghubungi Yeri. Hyunsuk mengambil ponselnya. Mencari kontak Yeri kemudian menatap foto profil gadis itu.

"Hubungin ga ya?" batin Hyunsuk.

"Bodo amat. Gue perlu healing." gumama Hyunsuk lalu menelpon Yeri.

Ya, sebut saja Yeri pelarian Hyunsuk karena laki laki itu masih terjebak dalam perasaan cinta terhadap sahabat kecilnya itu.

Ya, sebut saja Yeri pelarian Hyunsuk karena laki laki itu masih terjebak dalam perasaan cinta terhadap sahabat kecilnya itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ayo vote comment lah sidernya banyak bgt jadi males update nih.

🅘🅒🅔 🅒🅡🅔🅐🅜 ✓Where stories live. Discover now