Fifty

144 13 0
                                    

"MOMOOO" Terik seseorang yang terlihat begitu kesal atas perlakuan Momo yang sedari tadi tiada henti menjahilinya dengan sengaja es krim yang harus nya ia makan, Justru ia oleskan di hidung dan pipinya
"Hahaha sekarang kau begitu lucu lihatlah" Ucap nya seraya tertawa begitu bahagianya melihat orang yang sedari tadi ia jahili,

"Awas kamu ya" Ucapnya ber siap-siap untuk membalasnya, tetapi sebelum itu terjadi Momo terlebih dahulu menghindari nya berlari menjauh agar tak mendapat pembalasan dari orang yang selalu ia jahili
"Ga kena wleee" Ucap Momo tak henti-henti meledek seseorang dengan tingkah tengilnya yang pasti membuat orang ini begitu kesal akan tingkahnya,

Sehingga terjadi drama kejar-kejaran yang sudah dipastikan Momo lebih cepat dari pada orang yang mengejarnya, Sejujurnya semua itu menjadi percuma tapi entah kenapa orang ini lebih memilih mengejar nya padahal jika dibandingkan kekuatan larinya tak sebanding dengan dirinya,

"Ha...haa...su..sudahlah aku lelah" Setelah selang berapa menit pun akhirnya orang itu mengakui kekalahannya dan duduk di rerumputan taman
"Yah payah" Ucap Momo sembari menghampiri orang itu lalu duduk tepat disebelahnya
"Apa kamu bilang? Payah? Enak aja aku itu jago dalam lari kamu aja yang kecepetan" Protesnya yang kini tak mau mengakui kekalahannya sendiri,

"Dasar tidak mau mengakui kau lamban" Sahut Momo sembari mencolek pipi tembemnya
"Apa si colek-colek, perlu kau ingat Hirai Momo Chouren aku Im Nayeon Park juara satu dalam lomba lari satu sekolah waktu SMP dulu" Jawab seseorang itu yang ternyata adalah Nayeon kekasihnya Momo
"Jura disekolah saja bangga" Hujat Momo yang terlihat sama sekali tak bangga dengan prestasi kekasihnya dimasa SMP, Tak ada badai tak ada petir tiba-tiba sebuah cubitan mendarat dengan sempurna tepat diperut Momo,

"Coba ulang sekali lagi ucapanmu" Kesalnya sembari mencubit perut sixpack Momo
"Ahhh sakit Nay, iya iya ampun-ampun" Keluh Momo kesakitan karena ulah tangan Nayeon yang begitu kasar pada perutnya
"Nyebelin dasar" Ucap Nayeon sembari melepas cubitan nya lalu memalingkan muka tak ada niatan untuk melihat sang kekasih yang sedang menahan sakit karena ulahnya,

"Hehehe maaf" Ucap Momo sembari memeluk Nayeon dari samping, Yang dipeluk hanya diam memendam kekesalan
"Nay" Panggil Momo yang dipanggil masih tetap berbungkam diri tanpa ada niatan sedikitpun untuk menjawabnya,

"Nay"
"...."
"Sayang"
"...."
"Nayeon sayang" Lagi dan lagi Tak ada satu suara pun keluar dari mulut Nayeon
"Maaf, jangan diam begini kenapa aku cuma bercanda" Jelas Momo sembari menatap pipi sang kekasih,

"Sayang"
"...."
"Sayang"
"...."
"Mau sampai kapan bungkam?" Ucap Momo masih berusaha untuk meluluhkan sang kekasih
"Im Nayeon Park"
"..."
"Nayeon ngeselin"
"....",

"Sudah lah jika mau bungkam baiklah akan kubuat kau bungkam" Kesal Momo akan tingkah Nayeon yang menurutnya seperti anak kecil Nayeon yang mendengar itu pun terkejut bercampur kesal yang berlipat,

(Apaan si ga peka banget, bukannya dibujuk kek apa kek ini malah ikut kesal dasar semua laki-laki itu ga pernah mau berjuang sedikit-heart Nayeon) Dengan perasaan yang begitu kesal,

"Hmmpp"

Tanpa aba-aba dengan kekesalan karena tingkah Nayeon ia melumat paksa bibir Nayeon, Nayeon yang setengah terkejut pun berusaha melepaskan lumatan itu dengan usaha yang keras ia memukul dada Momo namun semua tenaga yang ia keluarkan begitu percuma,

Momo lebih kuat darinya bahkan sialnya sekarang ia terbuai mengikuti setiap permainan yang lidah Momo lakukan, Seperti orang yang tak punya urat malu (ya mereka memang tak punya urat malu😏😌) mereka tak memperdulikan orang-orang yang berlalu lalang sembari melihat NaMo melakukan hal itu ditaman tersebut,

Ya kebetulan taman hari ini begitu ramai pengunjung yang sedang menikmati setiap moment yang mereka lakukan seperti hal nya kedua insan yang tak punya urat malu ini, Mereka keluar bukan tanpa alasan tetapi karena paksaan dari sang ratu Nayeon sendiri yang ingin hangout,

"Mm...mmmppph" Desah Nayeon sembari memukul dada momo lagi memberikan tanda bahwa ia membutuhkan oksigen saat ini juga, Dengan kepekaan yang terkadang tinggi Momo pun melepaskan lumatan nya mengatur kembali nafas mereka,

Tak ada suara yang keluar dari mulut keduanya, Mereka hanya saling memandang entah apa yang sedang mereka pikirkan didalam otak masing-masing,Hingga nafas mereka kembali normal Momo kembali membuka pembicaraan, yang begitu absurd.











Jangan hanya baca di awal saja coba baca sampai akhir siapa tau nyaman wkwkwk

Tap bintang ⭐ dipojokan jika suka #Vote
Kritik dan saran📝 jika perlu #Comment
See you BAS yang terhormat🙏

Cerita Kita || Twice X blackpink (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang