Twenty Four

152 19 0
                                    

Kamar ChaeRos/2C (Chaeyoung+Rose)

"Ga, nanti aku yang tidur ditempat tidur kau saja yang disofa" Kesal Chaeyoung
"Sebegitu egois nya laki-laki sampai tega membiarkan wanita tidur disofa" Protes Rose
"Bukan egois lagi pula kamu yang tidak mau berbagi ranjang dengan ku" Jelas Chaeyoung,

"Ogah, nanti jadi fitnah itu berdosa" Ucap Rose begitu enggan untuk satu ranjang dengan Chaeyoung
"Cih terlalu munafik kamu aku tidurin juga pasti kamu nikmatin" Umpat Chaeyoung
"Apa kamu bilang?" Tegas Rose
"Tidak, Aku hanya bilang ya ya baiklah aku yang mengalah" Bohong Chaeyoung yang tak ingin memperpanjang masalah,

(Sungguh takdir begitu tak adil padaku, Dari pertama bertemu saja sudah menyebalkan, Sampai akhirnya bersahabat pun masih saja tetap sama tak ada perubahan nya ini wanita-heart Chaeyoung),

"Nah begitu baru laki-laki sejati" Ucap Rose senang
"Rese banget jadi wanita" Kesal Chaeyoung
"Tidak usah ngatain entar jatuh cinta baru tau rasa kamu" Tegas Rose
"Cih jangan sampe jatuh cinta sama wanita ngeselin macam kamu ga jelas banget pula" Sahut Chaeyoung
"Kamu hhhh" Kesal Rose
"Apa hah apa" Tegas Chaeyoung Seakan-akan menantang,

(Ngeselin banget sih jadi laki,Tuhan kenapa harus punya sahabat begini dan Sekarang satu kamar dengan pria kasar ini fyuhhh sungguh harus ekstra sabar-Heart rose),

(Jadi wanita kok terlalu PD jangan sampe jatuh cinta sama wanita gila ini jadi apaan aku nanti tiap hari paling cuma berantem bangkrut pula pasti hari hari isinya makan doang satu karung aja bisa abis-Heart Chaeyoung),

Dalam diam mereka pun sibuk dengan dunia mereka masing-masing tak ada niatan untuk mereka saling mengobrol seperti tadi.

Kamar 2J/JeJe (Jennie+Jeongyeon)
                       2J pun terlihat sudah membereskan barang-barang mereka menikmati waktu berdua tanpa ada gangguan dari para sahabat nya,

"Boleh aku bertanya?" Ucap Jeongyeon membuka pembicaraan mereka
"Tanyakan saja" Sahut Jennie sembari menatap kekasihnya nya itu
"Kenapa kamu bisa mau menerimaku?" Tanya Jeongyeon dengan rasa penasaran nya
"Apa perasaan itu harus mempunyai alasan?" Bukan menjawab justru Jennie bertanya kembali,

"Tida, tetapi aku ingin tau" Ucap Jeongyeon
"Awal nya jujur waktu kita bertemu beberapa tahun lalu aku sudah merasa kagum padamu, Kamu tau kenapa?" Tanya Jennie
"Ga" Jawab Jeongyeon,

"Karena kebaikan mu dan kehangatan mu waktu itu sampe pada akhir nya aku pernah nih berpikir buat mengenalmu lebih jauh ternyata takdir memihak kepada ku yang pada akhir nya apa yang aku inginkan terjadi, kita menjalin persahabatan bertahun-tahun tanpa aku duga, sampai aku tau sifat sikap kamu yang sesungguhnya" Jelas Jennie
"Memang bagaimana?" Tanya Jeongyeon penasaran,

"Gampang emosian kasar diutamakan, Nakal suka mainin perasaan wanita seenak jidatnya heran aku tuh" Kesal Jennie mengingat keburukkan Jeongyeon
"Hahaha sudah tau begitu kenapa kamu masih tetap mencintai dan mengharapkan ku hemm?" Tanya Jeongyeon masih begitu sangat penasaran padahal dia mampu mencari lelaki terbaik nya mengapa masih menunggu,

"Aku tidak tau yang aku tau aku sangat mencintaimu aku takut kehilanganmu pria menyebalkan yang pernah merusak sepatu kesayangan ku" Ucap Jennie sembari menatap
kekasih nya dengan penuh cinta namun didalam benak nya ia sedang bergulat dengan fikiran nya sendiri bukan tanpa sebab sudah kalian ketahui bukan ada dua cinta dalam hati Jennie,

"Tapi kaan masalah sepatu dulu itu aku tidak sengaja, Begitupun aku terimakasih sudah membuatku sadar bahwa mempunyai satu permata lebih bahagia dari pada mempunyai banyak pelampiasan yang tidak berguna" Sahut Jeongyeon lalu memeluk erat tubuh kekasihnya,

"Iya" Ucap Jennie lalu membalas pelukan
kekasihnya
Hingga mereka menikmati waktu bersama bercanda gurau membahas pertemuan awal mereka yang absurd.

(Maaf jika suatu saat akhi khilaf, Diriku akan tetap diriku bagiku satu saja tidak akan pernah cukup namun untuk saat ini akan ku buat kamu selalu bergantung pada ku terlebih dahulu-heart Jeongyeon),

(Aku tidak tau ternyata cinta memang serumit ini datang dengan tiba-tiba tapi sekali terjebak sulit untuk melepaskan nya, Yah aku faham aku egois mau bagaimana lagi aku tidak mampu membohongi hatiku sendiri-heart Jennie).

Kamar SaTzu (Sana+Tzuyu)
                    Begitu sunyi dan damai hanya terdengar alunan musik yang begitu nikmat untuk mereka dengarkan sembari sibuk dengan tugas yang mereka lakukan,

"Noona benar-benar menyukai Momo hyung?" Ucap Tzuyu membuka pembicaraan
"Iya, Dari awal sejujur nya memang aku dan Mina sama-sama sudah menyukai Momo tetapi kita terlalu takut untuk mengungkap kan nya sampai sekarang" Jawab Sana begitu tenang,

"Noona sudah tau Mina Noona juga menyukai Momo hyung tetapi kenapa kalian masih baik-baik saja biasanya salah satu nya pasti menganggap pengkhianatan karena menyukai orang yang sama lantas kok bisa kalian masih akur-akur saja?" Tanya Tzuyu dengan rasa penasaran,

"Begini Tzuyu jujur ini ya cuma kamu aja yang aku kasih tau, awal kita mengetahui bahwa kita sama-sama suka dengan orang yang sama kita memang sempat saling menjauh dan menjatuhkan satu sama lain selama 1minggu lamanya sampai Momo sendiri juga bingung dengan keadaan kami berdua, Tapi pada akhir nya kita berpikir lagi buat apa berantem hanya karena satu orang yang tidak tau perasaan kita, ya Jadi kita memutuskan untuk bertanding dengan kepala dingin dan adil tanpa harus bermusuhan, Jika aku atau Mina terpilih menjadi pacar Momo, Salah satu dari kita harus menerima dan mengikhlaskan kebahagiaan nya tanpa harus bermusuhan ataupun saling menjatuhkan lagi dan jika Momo memilih wanita lain selain kita, Kita akan selalu mengikhlaskannya demi kebahagiaan Momo kita tidak ingin egois karena cinta bukan cuma memiliki saja" Jelas Sana,

"Benar, ide yang bagus, Jika ada orang yang menyukai Noona dengan begitu tulus dan sabar apakah Noona tetap mengejar hyung?" Ucap Tzuyu dengan keberaniannya
"Siapa yang menyukai ku? Aku tidak yakin ya karena selama ini seberusaha apapun aku, aku justru lebih merasakan penderitaan pada hatiku" Jelas Sana dengan perasaannya yang begitu apa adanya,

"Tidak hemm itu seandainya saja Noona hehehe, Tapi aku yakin Noona bisa berpaling jika Hyung sudah mendapatkan kebahagiaan nya sendiri" Ucap Tzuyu begitu yakin
"Aku tidak tau, Hemm mungkin jika Momo sudah mempunyai kekasih aku akan berusaha menerima seseorang itu, Dan mengikhlaskan Momo dengan pilihan nya" Jawab Sana tulus
"Ahh iya Noona sangat dewasa ya hehehe" Ucap Tzuyu,

Mereka pun kembali dalam dunia masing-masing tanpa ada satu kata yang terucap dari bibir keduanya,

(Aku berharap masih ada harapan untuk memilikimu noona, Aku bisa berbohong padamu tetapi aku tidak bisa membohongi perasaanku sendiri aku benar-benar mencintaimu-Heart Tzuyu),

(Aku selalu berharap Momo akan memilihku suatu saat nanti tapi jika tidak semoga hati ku bisa berdamai untuk merelakan nya-Heart Sana).














Jangan hanya baca di awal saja coba baca sampai akhir siapa tau nyaman wkwkwk

Tap bintang ⭐ dipojokan jika suka #Vote
Kritik dan saran📝 jika perlu #Comment
See you BAS yang terhormat🙏

Cerita Kita || Twice X blackpink (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang