Thirty Eight

121 15 0
                                    

"Look" Ucap Chaeyoung

"Momo hyung sedang berpelukan dengan siapa ya?" lanjutnya
"Shit!! Apa-apaan si maksudnya itu, siapa wanita itu? Aku tidak terima Nayeon diginiin" Kesal Jeongyeon ingin sekali keluar dari mobil dan melabrak mereka berdua tetapi ditahan oleh Nayeon
"Jangan biarkan saja, Aku mohon kita pergi dari sini dari pada bikin masalah" Ucap Nayeon memelas rasa rindu nya kini berganti dengan sakit,

Apa maksud dari semua ini kenapa dia setega itu dengan nya begitulah pemikiran Nayeon saat ini, Jeongyeon hanya pasrah akan apa yang sahabatnya perintahkan, Lagi dan lagi disaat Jeongyeon ingin menghidupkan mobilnya ia kembali ditahan oleh seseorang yang kali ini adalah kekasihnya sendiri,

"Tunggu Nal" Ucap Jennie sembari memperhatikan kedepan
"Apa lagi Jen kamu mau bikin Nayeon makin sakit hati" Kesal Jeongyeon
"Bukan begitu maksudku, Tapi aku seperti nya tau Wanita itu" Sahut Jennie menatap sang kekasih
"Maksudnya" Ucap Nayeon yang tak mengerti dengan perkataan Jennie,

"Wanita itu kalo tidak salah namanya Irene, Mantan nya Jisoo bukan kah Momo pergi dengan Jisoo? Kenapa hanya Momo yang keluar dari mobil dan menemui Irene kalau bukan perintah Jisoo" Jelas Jennie,

"Ooh Jadi dia Irene" Sahut Jeongyeon sembari memperhatikannya begitu intens
"Tolong itu mata dijaga!!" Kesal jennie yang dikesalin hanya tertawa kecil sembari memamerkan deretan gigi-giginya,

(Ingin rasanya ku tampar, Lihat yang bening dikit saja itu mata langsung cerah-Heart Jennie),

"Kita kan sudah tau bukan lebih baik kita kembali kerumah Momo hyung aku ingin pergi sendiri ada sesuatu yang harus aku selesaikan" Ucap Chaeyoung
"Tzuyu juga ingin pergi ada janji dengan teman hehehe" Lanjut Tzuyu,

"Mau kemana kalian?" Tegas Jennie
"Mereka kan masih muda biarkan saja kenapa ini kan masih siang" Sahut Jeongyeon dan melajukan mobil nya meninggalkan Taman
"Baiklah jangan sampai larut apa lagi sampai pagi" Sindir Jennie yang sudah begitu paham akan kelakuan JMCT meskipun begitu hanya Tzuyu yang sedikit mampu diatur,

Disisi lain

Flashback on
                    Setelah kegiatan makan-makan mereka, mereka pun akhirnya melakukan aktivitas masing-masing perlahan meninggalkan ruang makan kini hanya terdapat Dua mahluk tuhan yang sedang menikmati buah-buahan sebagai makanan penutup mereka,

"Jangan jadi pengecut, Jika ia ingin kau menemuinya, Temui dia" Ucap seseorang sembari menikmati buah anggur yang ia makan
"Aku belum bisa menemui nya, Aku masih benar-benar tidak sanggup menatapnya, hatiku begitu hancur karena nya lalu dengan mudahnya ia ingin bertemu denganku? Untuk apa? Untuk menambahkan luka yang sampai detik ini pun aku belum sanggup menyembuhkan nya?" Jawab yang lain,

"Begini Jis bukan kah dari awal kau dan dia begitu yakin untuk menjalin hubungan ini? Jika benar harusnya kalian tau konsekuensinya bagaimana, Cinta bukan hanya tentang saling memiliki satu sama lain, Cinta yang sesungguhnya itu bagaimana cara kamu merelakan seseorang demi kebahagiaan nya dengan dewasa bukan kekanak-kanakan seperti itu" Jelas seseorang kepada orang yang tak lain adalah Jisoo,

"Kau berbicara sepeti ini karena kau tidak tau bagaimana sakit nya" Ucap Jisoo
"Aku tau Jis aku tau teramat sangat tau, Terkadang Tuhan hanya ingin mempertemukan tanpa menyatukan dua insan yang telah terjebak didalam lingkaran percintaan, Hingga akhirnya pertengkaran dan perpisahan yang akan selalu menguji dalam berbagai hubungan" Sahut seseorang,

"Kau tau Jis disaat ujian itu datang kepada setiap insan tuhan hanya ingin tau seberapa kuatkah kamu? Seberapa dewasanya kamu? Dan seberapa mampukah kamu menghadapi ujian kecil yang tuhan berikan" Lanjutnya
"Kau benar Mo aku terlalu kekanak-kanakan untuk menghadapi semua ini, Tetapi arghh aku benar-benar belum siap menemuinya" Keluh Jisoo,

"Lalu bagaimana? apa kau akan membiarkan ia ditaman sendiri sepanjang hari? Kau tega?" Ucap Momo
"Tidak aku tidak akan pernah tega jangankan membiarkan nya menyakitinya saja aku tak sanggup dia berarti banget untukku" Sahut Jisoo,

"Nah Temui dia" Perintah Momo
"Aku tidak sanggup menatap matanya aku benar-benar belum siap sungguh, Bagaimana jika kau saja yang menemuinya" Ucap nya begitu antusias,

"Aku tidak mau" Sahut Momo hendak berjalan meninggalkan Jisoo tetapi Jisoo terlebih dahulu menahannya
"Ku mohon untuk kali ini saja aku meminta bantuan mu" Ucap Jisoo memohon agar Momo mau membantu dirinya, Memang sifat momo begitu sangat muak dengan ucapan permohonan dengan teramat sangat terpaksa ia menyetujui permintaan Jisoo.

Flashback end

"Itu dia, sudah sana temui dia dan aku akan pergi" Perintah Jisoo
"Dasar pengecut kau pro.JS" Kesal Momo sembari membanting pintu mobil Jisoo
"Hey berhati-hati lah dengan mobil mahal kesayangan ku ini" Ucap Jisoo merasakan kekesalan yang sama
"Masa bodo dengan mobil mu" Sahut Momo meninggalkan Jisoo,

"Dasar brengsek tidak tau kah mobil ini berharga untukku" Gumam Jisoo lalu pergi meninggalkan Area taman, Momo hanya perlu beberapa langkah untuk sampai ditempat yang sedang seseorang tempati
"Hey, Irene bukan?" Ucap Momo Menganggetkan sang empu yang bernama Irene
"Ahh iya, Siapa ya?" Jawabnya,

"Aku malas berbasa basi aku kesini hanya ingin menyampaikan pesan dari Jisoo, Ia bilang jangan pernah datang lagi jika kamu hanya ingin menambahkan luka yang sama pada hatinya dan ya dia tidak akan menemuimu jadi kembalilah jangan menyiksa dirimu sendiri disini" Jelas Momo
"Jadi kamu diperintah Jisoo untuk menemui ku?" Ucap Irene yang hanya mendapatkan anggukkan sebagai jawabannya,

"Sebegitu benci nya dia padaku? sehingga tak mau menemuiku?" Lanjut Irene untuk kali ini terselip tangis yang tak mampu lagi ia tahan
"Jangan menangis ini bukan salahmu juga bukan salah Jisoo, Sedikit pun Jisoo tak pernah membencimu Irene, Jisoo sangat mencintai mu sungguh, Tetapi mungkin untuk saat ini ia masih butuh waktu untuk bisa bertatap muka denganmu secara langsung" Jelas Momo bukan jawaban yang ia dengar melainkan Isak tangis yang semakin besar Irene keluarkan,

Entah sadar atau tidak nya dengan refleks Irene memeluk Momo didalam tangisannya, Momo hanya diam tidak tau apa yang harus dia lakukan disatu sisi Irene butuh ketenangan itu yang ia pikirkan,

"Kenapa! Kenapa ini terjadi pada ku dan dia kenapa hiks hiks hiks" Tangis nya sembari memukul-mukul dada Momo yang tak bersalah sebagai pelampiasan nya,

"Kenapa! kenapa, Aku tak menginginkan ini, Aku benci keluargaku aku benci hidupku aku tidak sanggup menerima semua ini aku benar-benar benci semuanya hikss mengapa tidak ada yang mengerti aku begitu mencintainya" Tangisnya yang begitu lemah dan lagi lagi ia memukul dada Momo yang tak bersalah tetap terus saja dijadikan pelampiasan,

Tidak tau kenapa semua ini membuat Momo begitu iba, yang tadinya hanya berdiam diri kini ia membalas pelukan Irene tak ada Maksud lain ia hanya ingin menenangkan nya tidak lebih,

Tetapi kita tidak tau takdir bukan? terkadang kehidupan begitu senang mempermainkan perasaan sehingga membuat perasaan itu sendiri terombang-ambing tak tentu arah.















Jangan hanya baca di awal saja coba baca sampai akhir siapa tau nyaman wkwkwk

Tap bintang ⭐ dipojokan jika suka #Vote
Kritik dan saran📝 jika perlu #Comment
See you BAS yang terhormat🙏

Cerita Kita || Twice X blackpink (END)Where stories live. Discover now